Diriwayatkan, sesudah Nabi SAW, mengadakan pertemuan yang kedua kali, Abu Lahab mulai berja sekuat tenaga, masuk kampung keluar kampung, untuk merintangi seruan Nabi saw. Dia dibantu oleh istrinya yang bernama Ummu Jamil.
Merka berdua diantu oleh seorang pemuda Quraiy bernama Amr bin Hisyam yang terkenal dengan Abu Jahal.
Abu Lahab menghasut kaum laki-laki dari bangsa Quraisy dan bangsa Arablainya, Ummu Jamil mengahasut kaum permpuan bangsa Wuraisy dan bangsa Arab lain. dand Abu jahal menghasut para pemuda bangsa Quraisy serta pemuda-pemuda bangsa Arab lainnya.
Ketiga orang ini bekerja sendriri-sendiri dimana-mana. Setiap hari mereka sibuk masuk kampung keluar kampung untuk menghasud Nabi saw.
Hasutan itu dimana saja selalu menjelek-jelekkan Nabi saw, seperti Muammad itu pendusta besar, peyesat orang banyak, tukang sihir, pembuat keributan orang-orang tua, serta pembuat keonaran pada orang banyak. Ssemua yang diserukan oleh Muhammad itu bohong, sekali-kali jangan dipercaya sebab jika dipercaya tentu akan menyengsarakan!
Demikianlah antara lain hasutan mereka terhadap Nabi saw. yang mereka siarkan kepada orang banyak yang pada pokoknya untuk merintangi orang lain supaya jangan mengikuti dan mempercayai seruan Nabi saw. Oleh seba itulah Aallah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi saw yang bunyinya, Al Lahab 3-5 :
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
(QS: Al-Lahab Ayat: 1)
(QS: Al-Lahab Ayat: 1)
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
(QS: Al-Lahab Ayat: 2)
(QS: Al-Lahab Ayat: 2)
سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
(QS: Al-Lahab Ayat: 3)
(QS: Al-Lahab Ayat: 3)
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
(QS: Al-Lahab Ayat: 4)
(QS: Al-Lahab Ayat: 4)
فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ
Yang di lehernya ada tali dari sabut.
(QS: Al-Lahab Ayat: 5)
(QS: Al-Lahab Ayat: 5)
Namun tetkala di turunkanya ayat Al Lahab ini, ada juga seorang wanita yang tersinggung terhadap isi dari surat tersebut, sehingga marahlah kepada Nabi saw, padahal Nabi hanya membaca firman Allah SWT.
Diriwayatkan, ketika itu diturunkan kepada Nabi saw dan sebagaimana biasa apabila ayat-ayat telah diterima oleh Nabi saw, lalu dibacakan dan disampaikan kepada pada pengikut beliau, maka ketika itu tentu saja ayat-ayat itu dan ayat yang sebelumnya dibaca oleh para pengikut beliau (kaum muslimin). Oleh sebab itu pada suatu hari terdengarlah oleh Ummu Jamil bahwa dirinya telah deejek dan dihina oleh Nabi saw, dengan perkataan, "Perempuan pembawa kayu bakar dan di lehernya ada tali dari sabut atau tali dari bulu unta yang dipintal".
Inilah kalau orang yang tidak beriman, tertutup hatinya, sehingga hidayah dianggapnya sebagai ejekan.
Lalu dia pergi namun tetap sambil marah-marah dan memaki-maki, sehingga sesampainya di rumahnya kemarahanya semakin menjadi-jadi, hingga
Kemudian pada hari lain, Ummu Jamil datang lagi kepada Nabi saw, ketika itu Abu Bakar sedang ada di samping beliau, Meliah gelagat kemarahan Ummu Jamil tersebut, lalu Abu Bakar berkata Kepada Nabi saw, "Lebih baik engkau menjauhkan diri dari sini".
Nabi saw, berkata, "Biarlah, karena akan terdinding(penghalang pandang) antara aku dan dia!".
Lantas datanglah Ummu Jamil di muka Abu Bakar,dengan tidak melihat Nabi, dan dia bekata kepada Abu Bakar, "Hai Abu Bakar, betulkah sahabatmu selalu-selalu menghinakan aku begini... dan begitu...?".
Kata Abu Bakar, "Tidak!! Dia tidak menghinakan kamu, dia hanya membacakan firman Tuhan".
Kata Ummu Jamil, " Memang engkau yang membenarkan dia".
Dan ketika itu Abu Bakar berkata kepada Nabi, "Dia tidak menhat engkau?"
Nabi menjawab, "Malaikat selalu menutup-nutupi sehingga ia berpaling lalu pergi".
Sekian
Catatan :
Nama Abu Lahab yang asli ialah Abdul Uzza bin Abdul Muthalib. Ia termasuk salah seorang dari paman Nabi saw sendiri. karena ia salah seorang saudara lelaki (abang) bagi Abdullah (ayah Nabi), tetapi dari lain itbu. Ia diberi gelar Abu Lahab, karenarupa mukanya yang bagus, kemerah-merahan, tetepi sombong dan pongah. Atau karena ia seorang penyala api neraka. Seolah-olah ia itu dalam bahasa Indonesia dikatakan "Bapak api neraka", karena suka menyalakan api neraka dilingkungan masyarakat manusia.Adapun nama Istrinya yang asli, menurut suatu riwayat ialah Aura, dan karena cantiknya ia digelari dengan Ummu Jamil. Tetapi oleh Allah ia diberi panggilan "Hammalah al-Hathab", yang artinya "orang permpuan penghasut dan suka membohong-bohongkan seruan Nabi saw".
Abu Lahab dan istrinya disebutkan dalam satu sura Al Qur'an yang berisi lima ayat yang surah itu dinamakan surah Abu Lahab atau Aurah Masad, Dari surah itu antara lain kata dapat mengambil suatu pelajaran, bahwa kita(ummat islam) boleh memberi panggilan orang lain yang suka berbuat jahat kepada pimpinan agama yang suci dengan panggilan yang sesuai dengan perbuatanya.
Nabi di marahi Abu Lahab
Abu Lahab dan isterinya menentang Rasulullah SAW. Keduanya akan celaka dan masuk neraka. Harta Abu Lahab tak berguna untuk keselamatannya demikian pula segala usaha-usahanya.
Abu Lahab
adalah keturunan dari suku Quraisy yang memusuhi, menentang dan
menghalang-halangi perjuanagn dakwah Rasulullah SAW dalam menegakkan
agama Islam di Makah. Abu Lahab selalu menghasud para pengikut Nabi
Muahammad SAW
supaya tidak mengikuti ajaran Nabi. Ia berusaha sedemikian rupa dalam menghalang-halangi dakwah nabi, ia berupaya merendahkan Nabi atau agama Islam.
Pada
suatu ketika Rasulullah SAW naik ke Bukit Shafa sambil berseru: “Mari
berkumpul pada pagi hari ini!” Maka berkumpullah kaum Quraisy.
Rasulullah SAW bersabda: “Bagaimana pendapat kalian, seandainya aku
beritahu bahwa musuh akan datang besuk pagi atau petang, apakah kalian
percaya kepadaku?”
Kaum
Quraisy menjawab: “Pasti kami percaya.” Rasulullah SAW bersabda: “Aku
peringatkan kalian bahwa siksa Allah yang dahsyat akan datang.”
Berkatalah Abu Lahab: Celakalah engkau! Apakah hanya untuk ini, engkau
kumpulkan kami?”.
Atas ucapan Abu Lahab tersebut, turunlah Surat Al Lahab
Istri
Abu Lahab juga mengikuti jejak Abu Lahab yaitu menghalang-halangi Islam
dengan menyebarkan duri-duri di tempat yang akan dilalui Rasulullah
SAW. Abu Lahab dengan perlakuannya seperi itu amatlah rugi dan sangat
celaka, amalnya sa-sia, usahanya untuk menghalang-halangi Islam percuma,
harta, pangkat, kedudukan yang dibanggakan Abu Lahab tidak berarti
apa-apa. Abu lahab kelak akan disiksa dengan api neraka yang sangat
panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar