Sabtu, 11 April 2015

Sholat sunah Awabin atau sholat sunah Khifdil Iman

Assalamu'alkum....Bagaimna cara pelaksanaan sholat AWWABIN atau Shlat sunah Khifdil Iman?
Tlong jawban'y jlas N lngkap

JAWABAN :
SHOLAT AWWAABIIN atau Shlat sunah Khifdil Iman

ﻭﻣﻨﻪ ﺻﻼﺓ ﺍﻷﻭﺍﺑﻴﻦ ﻭﻫﻲ ﻋﺸﺮﻭﻥ ﺭﻛﻌﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺍﻟﻌﺸﺎﺀﻭﺭﻭﻳﺖ ﺳﺘﺎ ﻭﺃﺭﺑﻌﺎ ﻭﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻭﻫﻤﺎ ﺍﻷﻗﻞ ﻭﺗﺘﺄﺩﻯ ﺑﻔﻮﺍﺋﺖ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ ﺧﻼﻓﺎ ﻟﺸﻴﺨﻨﺎ ﻭﺍﻷﻭﻟﻰ ﻓﻌﻠﻬﺎ ﺑﻌﺪﺍﻟﻔﺮﺍﻍ ﻣﻦ ﺃﺫﻛﺎﺭ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﺍﻩ ﻓﺘﺢ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ ﻫﺎﻣﺶ ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﻴﻦﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻷﻭﻝ ﺻﻔﺤﺔ 258 - 259


Diantara beberapa sholat sunah yang tidak disunahkan berjama'ah adalah "sholat awwaabiin"yaitu sholat yang waktu pengerjaannya diantaramaghrib dan 'isya yang berjumlah 20 rokaat .
terdapat beberapa qoul mengenai jumlah sholatini :
- dalam riwayat lain berjumlah 6 (enam) rokaat .
- ada juga 4 (empat) rokaat .
- ada juga 2 (dua) rokaat .
ini adalah jumlah rokaat minimal .dan bisa terlaksana sebab melakukan sholat qodlo ,adak , ataupun sholat sunnah sebagaimana sholattahiyyatul masjid berbeda dengan perdapat / fatwasyaikh Ibnu Hajar dalam kitab fatawinya .sedang waktu yang paling utama dalampelaksanaan sholat awwaabiin adalah setelah dzikirba'da maghrib .
(fathul mu'in hamsy i'anah ath-tholibin 1 : 258 -259) .

)ﻓﺎﺋﺪﺓ( ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻔﺸﻨﻰ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﺃﺣﺐﺃﻥ ﻳﺤﻔﻆ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻳﻤﺎﻧﻪ ﻓﻠﻴﺼﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﺑﻌﺪ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻰ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ ﻓﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﺳﺖ ﻣﺮﺍﺕﻭﺍﻟﻤﻌﻮﺫﺗﻴﻦ ﻣﺮﺓ ﻣﺮﺓ ﺍﻩ


faidah) Imam Al-fasyani berkata Nabi shollalloohu'alaihi wasallam bersabda "barangsiapa ingin Allahselalu menjaga imannya maka hendaklah ia sholat 2(dua) rokaat setelah sholat sunnah maghrib ,setelah al-fatihah membaca surat Al-ikhlash 6X dansurat Al-mu'awwidzatain(Al-falaq dan Annas)masing masing 1X

ﻭﻗﺎﻝ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻚ ﻓﺈﺫﺍ ﺳﻠﻢ ﺭﻓﻊ ﻳﺪﻳﻪ ﻭﻗﺎﻝ ﺑﺤﻀﻮﺭ ﻗﻠﺐﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺘﻮﺩﻋﻚ ﺇﻳﻤﺎﻧﻲ ﻓﻰ ﺣﻴﺎﺗﻲ ﻭﻋﻨﺪ ﻣﻤﺎﺗﻲ ﻭﺑﻌﺪﻣﻤﺎﺗﻲ ﻓﺎﺣﻔﻈﻪ ﻋﻠﻲ ﺇﻧﻚ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﻲ ﻗﺪﻳﺮ # ﺍﻩ ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ ﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻷﻭﻝ ﺻﺤﻴﻔﺔ 258 - 259


Didalam kitab Al-masalik disebutkan setelah salamberdo'a dengan sepenuh hati "allaahumma inniastawdi'uka iimaanii fi hayaatii fii hayaatii wa'indamamaatii waba'da mamaatii fahfadh-hu 'alayyainnaka 'alaa kulli syay-in qodiir 3X
(i'anah Ath-tholibin 1 : 258 - 259)
maktabah thoha putera semarang.

Wallaahu a'lamu bis showaab.

Tambahan

Shlat sunah Khifdil Iman atau Sholat sunah awabin


Assalamu'aallaikum wrwb
saya mau tanya

Adakah amalan atau do'a" khusus untuk mendapatkan hidayah Alloh dan memantapkan atau mempertebal iman kita biar ga pasang surut ^_^ trimakasih buat yang mau memberi tausiyahnya pada saya.....


JAWABAN :
kalo yg ini bgm?

فائدة ) قال الفشنى قال النبي صلى الله عليه و سلم من احب ان يحفظ الله عليه ايمانه فليصل ركعتين بعد سنة المغرب يقرا فى كل ركعة فاتحة الكتاب و قل هو الله احد ست مرات و المعوذتين مرة مرة.

و قال فى المسلك فاذا سلم رفع يديه وقال بخضور قلب : اللهم انى استودعك ايماني فى حياتى و عند مماتي و بعد مماتى فإخفظ علي انك على كل شئ قدير ( ثلاثا)


Al-fasyni berkata, Rosululloh Saw bersabda : barang siapa yg ingin supaya imannya dijaga oleh Allah, Maka hendaklah ia sholat 2 roka'at setelah sholat sunah maghrib, disetiap roka'at membaca alfatihah, al ihlas 6x dan al falaq an-nas masing2 1x.
Disebutkan dlm kitab al-maslak setelah salam hendaklah ia berdo'a

ALLOHUMMA INNI ISTAWDI'UKA IIMAANII FII KHAYAATII WA'INDA MAMAATII WA BA'DA MAMAATII FAKHFADZ 'ALAYYA, INNAKA 'ALAA KULLI SYAIN QODIIR 3X

Ya Allah saya titipkan iman saya kepada-Mu selama saya hidup,ketika saya mati dan setelah saya mati,maka jagalah iman saya,karena Engkaul berkuasa atas segala sesuatu

Ket : hasyiyah ianatuttholibien 1/299

salah satunya Sholat Tsubutul Iman
penjelasannya ada dikomen yg bertanya soal sholat tersebut silahkan cr hehehe....

==============

Sholat Tsubutul Iman adalah sholat dua raka’at yang dikerjakan setelah sholat Maghrib dengan tujuan agar Alloh SWT memberikan ketetapan iman dan keteguhan hati untuk menjalankan perintah-perintahnya-Nya.
Para anggot

a tarekat atau jama’ah th
oriqoh secara rutin mengerjakan sholat ini dan biasanya dilakukan dengan para anggota tarekat yang lainnya secara berjama’ah.

Rosululloh SAW bersabda: Siapa yang ingin imannya dijaga oleh Alloh SWT hendaklah ia sholat dua raka’at setelah sholat sunat ba’diyah maghrib dengan membaca surat Al-Fatihah pada setiap raka’at, dan surat Al-Ihlas 6 kali. (Dalam Kitab I’anatut Tholibin Juz I, hal 258)

Cara pelaksanaan sholat ini sangat sederhana: Usai mengerjakan sholat sunat maghrib dua raka’at atau biasa disebut sholat Ba’diyah Maghrib, seseorang berdiri lagi dan mengangkat tangan sambil membaca takbiratul ihrom ”Allahu Akbar” dengan n
iat melakukan sholat sunat Tsubutul Iman.
Atau sebelum bertakbir dia membaca lafadz niat: ”Usholli Sunnatan litsubutil imani rok’ataini lillahi ta’ala.”

Usai takbir dan membaca surat Al-Fatihah diteruskan dengan membaca surat Al-Ihlas: “Qul’ Huwalloohu Ahad…” masing-masing 6 kali setiap raka’at.
Adapun bacaan ketika melakukan ruku’ i’tidal, sujud duduk dan tasyahud seperti pada sholat-sholat biasanya.

Dalam hadits di atas, Nabi Muhammad SAW tidak memerintahkan sholat ini dikerjakan secara berjamaah.

Para ulama berbeda pendapat apakah sholat sunnat dikerjakan secara berjama’ah. Dalam kitab Nihayatuz Zain dijelaskan, beberapa ulama berpendapat, sholat yang tidak disyariatkan dilakukan dengan berjama’ah akan menyalahi keutamaannya. (Nihayatuz Zain, hal 99)

Pendapat lain yang lebih kuat dijelaskan dalam kitab yang sama bahwa tidak dilarang melaksanakan sholat sunat tsubutul iman secara berjamaah, bahkan keutamaan pahalanya kan semakin berlipat.
Sholat tsubutul iman yang dilakukan secara berjamaah, sebagaimana dilakukan oleh para jama’ah thoriqoh, melafadzkan bacaan secara pelan (sirri) meskipun dikerjakan dalam waktu waktu jahr (waktu-waktu yang diperintahkan untuk mengeraskan bacaan takbir, Al-Fathihah dan surat, serta salam ketika melakukan sholat berjamaah, yakni waktu Maghrib, Isya dan Subuh).

Terlepas apakah sholat Tsubutul Iman dikerjakan secara berjamaah atau tidak, anjuran atau kesunnahan melakukan sholat ini tidak diragukan lagi.
Sekali lagi, agar mereka yang mengerjakannya diberi ketetapan iman dalam kondisi batin seperti apapun.

semoga jelas dan paham serta bermanfaat

Sholat Sunnah Awwabin (Hifdzul Iman)


• Waktunya : Antara sholat maghrib dengan sholat Isya.
Shalat sunnah setelah maghrib, maksudnya setelah ba'diyah maghrib disebut shalat "awwabin". Shalat ini 6 rakaat atau 20 rakaat. Tirmidzi meriwayatkan hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda "Barang siapa shalat 6 rakaat setelah maghrib, di sela-selanya tidak berbicara kotor, maka ia mendapatkan pahala ibadah selama12 tahun.
Kemudian beliau juga meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda "Barangsiapa shalat 20 rakaat setelah maka Allah mambangun rumah di sorga untuknya".
Dalam riwayat yang lain sholat sunnah Awwabin paling banyak 12 roka’at.
Pelaksanaannya cukup dengan berniat sholat sunnah dan seperti sholat sunnah malam hari, dilakukan dua rakaat dengan satu salam.

Imam Tirmidzi berkata, hadist Abu Harairah "gharib" (hanya diriwayatkan seorang rawi yang tidak kuat).

Tabrani juga meriwayatkan dari Ammar bin Yasir, Rasulullah bersabda "Barangsiapa melakukan shalat 6 rakaat setelah Maghrib, maka diampuni dosanya meskipun sebanyak ombak lautan". Ibnu Majah dan Ibnu Huzaimah juga meriwayatkan serupa.

Imam Shaukani dalam Nailul Autar setelah menyebutkan hadist-hadist di atas menjelaskan bahwa meskipun hadist-hadist ini "dla'if" (lemah), semuanya menganjurkan adanya shalat sunnah ini, apalagi ini termasuk fadlaiul a'mal (keutamaan ibadah)".

Imam Ghozali r.a bahwa jumlah roka’at sholat sunnah Awwabin diantaranya yaitu 6 roka’at, karena sesuai hadits Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa sholat antara sholat maghrib dengan sholat Isya 6 roka’at sebelum ia berbicara dengan orang lain. Maka Allah ampuni dosa-dosanya yang 50 tahun”.

Dalam riwayat Ibnu Umar bahwa nabi menganjurkan untuk sholat, setelah sholat ba’diyah Maghrib, sebelum berbicara dengan orang lain 2 roka’at sebelum sholat sunnah Hifdzul Iman atau Sholat Sunnah Awwabin, yang mana setiap roka’atnya setelah membaca Al-Fatihah, membaca surat AL-Qodr 1x, Al-ikhlash 6x, Al-Falaq 1x, dan An-Nas 1x. Lalu setelah sholat membaca tasbih (Subhanallahi wabihamdi) 15x, dan membaca doa“Allahumma sudidni bil iman wahfudzhu alayya fi hayati wa ‘inda wafati wa ba’da manati”.

Artinya: Ya Allah teguhkanlah imanku dan peliharalah imanku didalam hidupku dan setelah matiku.

Terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar