Selasa, 28 April 2015

Pada hari kiamat orang berdiri dibelakang imam madzhabnya



Syeh Hisyam Kamil dari Al Ashar menyampaikan :
Ketika Hari Kiamat, kita (pengikut mazhab Syafii) akan berdiri di belakang Imam Syafii. Begitu juga Imam Syafii akan berdiri di belakang imam-imamnya, dan imam-imamnya beliau akan berdiri di belakang Rasulullah Saw.

Begitu juga pengikut mazhab Hanafi. Mereka akan berdiri di belakang Imam Abu Hanifah. Dan Imam Abu Hanifah berdiri di belakang imam-imamnya, dan imam-imamnya beliau juga akan berdiri di belakang Rasulullah Saw.

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak bermazhab?, Orang-orang yang beragama menurut pemikiran atau ijtihad dari kepala mereka masing-masing?, Di belakang siapa mereka nanti akan berdiri?

من ليس له شيخ فشيخه الشيطان

Man laisa lahu syaikh, fa syaikhuhu syaithan
(Barang siapa yang tidak memiliki syaikh atau guru, maka gurunya adalah syaitan).

Syekh Hisyam Kamil, Ulama Al Azhar
---------------------------------------

بحث متقدم
الزيارة 1521
محدثة عن: 2009/06/02
 
کد سایت fa2668 کد بایگانی 4661

خلاصة السؤال
هل ان هذه الروایة صحیحة: (فی یوم القیامة یقف کل إنسان وراء الإمام الذی قد تسمی باسمه)؟
السؤال
هل ان هذه الروایة صحیحة: (فی یوم القیامة یقف کل إنسان وراء الإمام الذی قد تسمی باسمه)؟
الجواب الإجمالي
بمراجعة مجموع الروایات نفهم ان الأشخاص المتسمّین بأسماء الأنبیاء و الأئمة(ع) یتمتعون بمنزلة خاصة، و لکن هذا لا یعنی ان مجرد التشابه الإسمی یسبب الحصانة الکاملة للأشخاص.
الجواب التفصيلي
بمراجعة مجموع الروایات یمکننا القول بأن الأشخاص الذین تسموا بأسماء الأنبیاء و الأئمة(ع) یتمتعون فی الدنیا و الآخرة بامتیازات خاصة. و یمکنکم مراجعة الجزء 21 من کتاب وسائل الشیعة و الجزء 101 من کتاب بحار الأنوار فی هذا المجال. و اما الروایة التی ذکرتموها فحیث لم یذکر النص و المصدر فلم نعثر بعد مراجعة اجمالیة علی روایة تدل بالدقة علی هذا المطلب، و لکن توجد روایة مشابهة الی حدٍ ما للمتن المذکور، حیث نقل عن الإمام الصادق(ع) قوله: "استحسنوا أسماءکم فانکم تدعون بها یوم القیامة قم یا فلان بن فلان الی نورک قم یا فلان بن فلان لا نور لک"[1]. و لکن یبدو ان هذه الروایة ایضاً لا تنسجم مع ما ورد فی السؤال و ذلک أولاً لأن هذه الروایة ورد فیها التعبیر ب( نوره) و هذا یختلف عن القول ب( امامه).
و ثانیاً: إذا فسّرت کلمة النور فی هذه الروایة بالإمام فان هذه الروایة لم تقل ان علة اقتران الشخص مع نوره (إمامه) هو مجرد التشابه الإسمی، بل من الممکن أن یکون قصد الروایة أن تقول اختاروا لکم أسماءً حسنة لکی لا تشعروا بالخجل یوم القیامة حین تدعون بها.
و ذلک انه بالرغم من أن الأشخاص الذین تسمّوا بأسماء الأنبیاء و الأئمة یتمتعون بامتیازات فی الدنیا و الآخرة و لکن بملاحضة المبانی الإسلامیة و الآیات و الروایات غیر القابلة للخدشة فانه لا ینبغی أن تفهم هذه الإمتیازات بأن کل من تسمی بأسماء هؤلاء العظماء یعتبر نفسه مصوناً عن العقاب. و کنموذج علی ذلک فإننا نری ان أحد قتلة الإمام الحسین(ع) هو شخص إسمه محمد بن الأشعث،[2] فإسمه إسم النبی(ص)، فلا یمکن ان یتصور انه لهذا السبب فقط سوف لا یحاسب فی الآخرة. نعم إذا کان الشخص مراعیاً للموازین الإسلامیة فإن إسمه الحسن سیضیف امتیازاً الی امتیازاته.
ثم ان هناک الکثیر من اصحاب الائمة قد تسموا باسماء اعداء اهل البیت(ع) مثل اسم معاویة او یزید او ما شابه ذلک فهل هؤلاء یقفون وراء الائمة ام وراء خصوم الائمة؟
اضف الى ذلک ان الایة المبارکة قد حددت الموقف بصورة جلیة و جعلت المعیار هو الاعتقاد و الفکر و الموقف لا الاسماء و المسمیات قال تعالى فی هذا الصدد" یَوْمَ نَدْعُوا کُلَّ أُناسٍ بِإِمامِهِم‏"[3] قیل إنه یقال هاتوا متبعی إبراهیم هاتوا متبعی موسى هاتوا متبعی محمد صلّى اللّه علیه و سلّم فیقوم الذین اتبعوا الأنبیاء واحدا واحدا فیأخذون کتبهم بأیمانهم ثم یدعو بمتبعى أئمة الضلال على هذا المنهاج‏.[4]
و جاء فی تفسیر الامثل: یعنی أنّ الذین اعتقدوا بقیادة الأنبیاء و أوصیائهم و من ینوب عنهم فی کل زمان و عصر، سوف یکونون مع قادتهم و یحشرون معهم، أمّا الذین انتخبوا الشیطان و أئمّة الضلال و الظالمین و المستکبرین قادة لهم، فإنّهم سیکونون معهم و یحشرون معهم.
خلاصة القول: إنّ الارتباط بین القیادة و الأتباع فی هذا العالم سوف ینعکس بشکل کامل فی العالم الآخر، و طبقا لهذا الأمر سیتم تحدید الفرق الناجیة، و الأخرى التی تستحق العذاب.[5]


[1] بحار الأنوار،ج 101: 121، الروایة:29.
[2] انظر: بحار الأنوار،ج 44 : 316
[3] الاسراء،71.
[4] الجصاص، احکام القرآن، ج 5، ص 31؛ طباطبایی، ترجمه المیزان، ج ‏13، ص 230.
[5] ناصر مکارم الشیرازی، الأمثل فی تفسیر کتاب الله المنزل، ج‏9، ص: 67.
    س ترجمات بلغات أخرى

 Ringkasan Pertanyaan
Apakah riwayat ini ada benarnya bahwa “Pada hari Kiamat setiap orang berdiri di belakang imam mereka dengan namanya masing-masing?”
Pertanyaan
Apakah riwayat ini ada benarnya bahwa “Pada hari Kiamat setiap orang berdiri di belakang imam mereka dengan namanya masing-masing?”
Jawaban Global
Dengan mengkaji kumpulan riwayat kita temukan bahwa orang-orang yang mirip namanya dengan para nabi dan imam memiliki kedudukan khusus  namun hal ini tidak bermakna bahwa hanya karena semata-mata mirip nama sehingga menjadi dalil kekebalan dan imunitas sempurna orang-orang tersebut dari hukuman.
Jawaban Detil
Dengan mengkaji sekumpulan riwayat dapat dikatakan bahwa orang-orang yang mirip namanya dengan para nabi dan imam memiliki beberapa keistimewaan di dunia dan akhirat.  Untuk telaah lebih jauh ihwal masalah ini Anda dapat merujuk pada kitab Wasâil al-Syiah jilid 21 dan Bihâr al-Anwâr jilid 101.

Adapun sehubungan dengan riwayat yang Anda jelaskan, mengingat Anda tidak mengutip teks Arab dan referensinya, dengan merujuk secara global hadis-hadis yang menyinggung masalah ini, kami tidak menjumpai sebuah riwayat pun sebagaimana yang Anda kutip. Hanya saja terdapat sebuah riwayat yang kurang lebih mirip dengan teks yang Anda maksud.
Riwayat tersebut adalah yang dinukil dari Imam Shadiq As yang bersabda, “Pilihkan bagimu nama yang layak karena kelak di hari Kiamat engkau akan diseru dengan namamu. Wahai fulan putra fulan bangkitlah dan engkau akan digiring kepada cahayamu sendiri. Seseorang akan bangkit namun tidak memiliki cahaya.”[1]

Tetapi nampaknya bahwa riwayat ini juga tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan; karena, pertama, dalam riwayat ini dinyatakan redaksi cahaya sendiri dan nama ini berbeda dengan pernyataan imamnya sendiri.
Kedua, apabila redaksi cahaya dalam riwayat ini ditafsirkan sebagai imam, riwayat ini tidak menyebutkan bahwa sebab penyertaan seseorang dengan cahayanya sendiri (imam) karena semata-mata adanya kemiripan nama. Boleh jadi riwayat ini ingin menjelaskan supaya manusia memilihkan nama-nama indah dan baik untuk dirinya sehingga pada hari Kiamat tatkala ia dipanggil dengan namanya dan ia tidak akan merasa malu. Karena meski orang-orang yang dinamakan dengan nama para nabi dan imam, memiliki beberapa keistimewaan di dunia dan akhirat namun dengan memperhatikan prinsip-prinsip Islam, ayat-ayat dan beberapa riwayat yang dapat diandalkan, keistimewaan ini tidak boleh dianggap bahwa setiap orang yang namanya mirip dengan nama-nama besar mereka maka mereka terbebas dari hukuman ketika melakukan kesalahan.
Sebagai contoh, untuk dicamkan dengan baik, bahwa di antara pembunuh Imam Husain As, terdapat seseorang yang bernama Muhammad bin Asy’ats[2] yang namanya sama dengan Rasulullah Saw, dan dengan nama ini kita tidak boleh beranggapan bahwa hanya karena namanya sama dengan Rasulullah Saw maka ia tidak akan disidang kelak di hari akhirat.

Benar bahwa apabila seseorang menunaikan ketentuan-ketentuan Islam, nama baiknya juga akan menjadi tambahan keistimewaan bagi keistimewaan-keistimeaan yang dimilikinya (amal kebaikan).

Banyak dari sahabat para imam yang diberi nama dengan nama-nama para musuh Ahlulbait seperti nama Muawiyah atau Yazid dan lain sebagainya. Pertanyaannya adalah apakah orang-orang ini berada di belakang imam atau berada di balik para musuh imam?

Di samping itu, ayat suci al-Qur’an dengan tegas menjelaskan posisi-posisi dan kriteria adalah keyakinan, pemikiran dan kedudukan bukan nama dan penamaan seseorang. Allah Swt berfirman, “Yauma nad’u kullu unasin bi imâmihim.” (Hari tatkala kami menyeru seluruh manusia dengan para imam mereka, Qs. Al-Isra [17]:71)

Disebutkan dalam riwayat bahwa di hari Kiamat kelak ada seruan yang menyatakan, “Bawalah para pengikut Ibrahim, para pengikut Musa dan para pengikut Muhammad. Maka pengikut-pengikut para nabi secara bergiliran bangkit dan memegang kitab-kitab mereka di tangan kanan. Kemudian muncul pekik suara, bawalah para pengikut setan dan para pemimipin kesesatan maka sebagian orang dengan julukan ini akan bangkit.”[3]

Dalam Tafsir Nemune juga disebutkan, “Artinya bahwa mereka yang menerima kepemimpinan para nabi dan para khalifahnya pada setiap masa akan (bangkit) bersama para pemimpin mereka. Adapun mereka yang menerima kepemimpinan setan dan para imam kesesatan akan dibangkitkan bersama mereka. Pendeknya, hubungan “pemimpin” dan “umat” akan nampak nyata secara sempurna di akhirat dan berdasarkan hubungan ini maka kelompok-kelompok orang yang selamat dan celaka akan menjadi jelas.”[4] [IQuest]


[1]. Bihâr al-Anwâr, jil. 101, hal. 131, Riwayat 29.  
[2]. Silahkan lihat, Bihâr al-Anwâr, jil. 44, hal 316.  
[3]. Al-Jasshash, Ahkâm al-Qur’ân, jil. 5, hal. 31. Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 13, hal. 167.  
[4]. Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 12, hal. 201. 

http://www.islamquest.net/id/archive/question/fa2668

Tidak ada komentar:

Posting Komentar