Maqom Iabrahim tempat pijakan kaki ketika bangun Ka'bah
Kuburan nabi Ibrahim ada tulisan syair nya
“Entah apa yang aku dapat dari syair yang terbaca apik, akan tetapi tidak faham arti dan maksudnya?” kata-ku.
Ibnu KatsĨr Rahimahullãh dalam Bidayah dan Qashãsu Al-Anbiyã’-nya mengatakan "Makam Nabi Ibrahim As, makam Nabi Ishaq, dan makam Nabi Ya’kub terdapat dalam satu bangunan persegi empat yang dibangun ulang (diperbaharui) oleh Nabi Sulaiman As,- yaitu di daerah Ḫabrũn sekarang namanya menjadi Al-Khalĩl. Ini berdasarkan riwayat riwayat yang mutawatir, dari masa ke-masa, dari zaman Israĩl sampai zaman sekarang." Desa ini terletak di Palestina.
Ibnu Asyãkir meriwayatkan dari Wahab bin Munabbih, “di atas makam
Nabi Ibrahim As terdapat batu besar yang bertulisakan syair:
Seseorang akan mati,- pada saat tiba ajalnya
Tiada mampu (menolong)-darinya kecerdikannya
Padahal orang yang mati telah ditentukan pada awal penciptaannya
Dipemakamannya, kecuali amal perbuatannya
NB:
- Foto ini saya dapatkan dari kitab Athlãsu Al-Qur’ãn . terlihat jelas, masih ada halaman-nya.
- Sedangkat lafal “maqãmu ibrãhĨm”,- pada QS Ali Imran [03], ayat 97. Maksudnya bukan berari Makam (kuburan) Nabi IbrãhĨm, seperti anggapan beberapa orang, Akan tetapi bermakna batu tempat yang dipakai tumpuan(pijakan) kaki Nabi IbrãhĨm ketika membangun Ka'bah Makkan Al-Mukarramah (Bakkah).
Semoga bermanfaat
إِلَهِيْ جَهُوْلًا أَمَلَهُ ** يَمُوْتُ مَنْ جَا أَجَلُهُ
Wahai Tuhan-ku, dalam kebodohan angan-angannyaSeseorang akan mati,- pada saat tiba ajalnya
وَمَنْ دَنَا مِنْ حَتِفِهِ ** لَمْ تُغْنِ عَنْهُ حِيَلُهُ
Siapa dekat dengan kematiannyaTiada mampu (menolong)-darinya kecerdikannya
وَكَيْفَ يَبْقَى آخِرُهُ ** مَنْ مَاتَ عَنْهُ أَوَّلُهُ
Bagaimana bisa kematian diakhirkan?Padahal orang yang mati telah ditentukan pada awal penciptaannya
وَالْمَرْءُ لَايُصْحِبُهُ ** فِي الْقَبْرِ إِلَّا عَمَلُهُ
Seseorang tiada yang menemaninyaDipemakamannya, kecuali amal perbuatannya
NB:
- Foto ini saya dapatkan dari kitab Athlãsu Al-Qur’ãn . terlihat jelas, masih ada halaman-nya.
- Sedangkat lafal “maqãmu ibrãhĨm”,- pada QS Ali Imran [03], ayat 97. Maksudnya bukan berari Makam (kuburan) Nabi IbrãhĨm, seperti anggapan beberapa orang, Akan tetapi bermakna batu tempat yang dipakai tumpuan(pijakan) kaki Nabi IbrãhĨm ketika membangun Ka'bah Makkan Al-Mukarramah (Bakkah).
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
"Sesungguhnya, rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah), yang diberkahi, dan menjadi petunjuk bagi semua manusia." – (QS.3Ali Imran:96)فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya, Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." – (QS.3 Ali Imran : 97)Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar