ANAKKU
si pintar dan si bodoh. Betapa beratnya jadi orang tua yang memiliki
anak yang otaknya pas-pasan. Beban yang dipikul anak untuk lulus di
Ujian Akhir Nasional merambat ke pundak orang tua. Segala cara di
tempuh. Ikut bimbingan belajar, ikut les di sekolah dan ekstrakuler
lainnya. Meski segala daya upaya dikerahkan, al hasil si anak tetap
berada di urutan paling akhir. Anak bodoh anak malang.Kebaikan dan kerajinan si anak bodoh tidak lah cukup menolong
kelulusan. Karena kelulusan adalah hak standar Menteri Pendidikan.
Tanggunglah sendiri beban social dilingkunganmu karena anakku pintar tak
sebodoh anakmu. Lebih baik menderita hari ini dari pada kemudian.
Karena Ujian Nasional hari ini lebih penting untuk hari esok kamu.
Betapa senangnya memiliki anak pintar. Bisa membangga banggakan
kepada yang lainnya. Karena anakku sudah bisa begini dan begitu.
Sementara anak orang lain belum bisa apa-apa. Tanggunglah sendiri
bebanmu karena kamu punya anak bodoh.
Bodoh dan pintar. Kita tidak mengerti ternyata kebodohan dan
kepintaran anak remaja sekarang hanya diukur dengan Ujian Akhir
Nasional.
Proses sekarang tidak lah penting, karena hasil adalah tujuan akhir.
Allah SWT lebih menilai proses dalam kehidupan kita daripada hasil. Tapi
manusia dengan keangkuhannya menilai hasil lebihlah penting dari hanya
sekedar proses. Dalam dunia pendidikan kita saat ini ada ketidak jelasan
mau dibawa kemana anak-anak kita ini. Mau dibawa ke idealisme
keangkuhan manusia? Yang sering lupa akan Tuhannya?
Seorang bijak dalam hidupku berkata, berbisik dan berteriak. Bawa
anakmu ke Masjid dan suruh belajar ngaji. Rajin ke masjid belajar ngaji
masuk surga. Dalam Al-Quran apa yang kurang? Ilmu pengetahuan, materi,
ilmu social, teknologi dan lain-lain semua lengkap. Mengapa cari di
tempat lain?
Anakku aku tahu mungkin suatu hari dalam kehidupan ini nanti kamu
akan bertanya mengapa? Carilah jawabannya dalam relung hati mu. Karena
jawaban itu tidak bisa aku kategorikan dalam pilihan ganda a, b, c dan d
yang bisa kamu pilih dengan cara menghitung kancing bajumu. Tapi
carilah dan terangkanlah dengan baik supaya kamu lebih memahami proses
daripada hanya sekadar hasil.
Kejahatan itu sering berkedokkan kepintaran. Kebaikan itu sering berkedokkan kebodohan. Jadilah kamu baik dan pintar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar