إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ، فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ، فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Sesungguhnya toilet itu didatangi setan. Jika kalian masuk toilet maka bacalah: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan.” (HR. Abu Daud).
Hadis ini menegaskan, diantara tempat yang disinggahi setan dan menjadi tempat berkumpulnya setan adalah toilet. Karena tabiat setan, menyukai tempat yang kotor, dan sekaligus di sinilah, setan bisa lebih leluasa untuk menggannggu manusia.
Karena alasan inilah, sebagian tokoh agama, menilai makruh melakukan hubungan di kamar mandi.
Kedua, kamar mandi merupakan tempat yang dijauhkan dari dzikrullah. Karena itu, segala kegiatan, tulisan, ucapan yang berisi dzikrullah, agar tidak dilakukan di kamar mandi. Sementara sebelum hubungan badan, kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah, memohon perlindungan dari gangguan setan.
Ketika di kamar mandi, kita akan kesulitan memposisikan doa ini di kamar mandi. Kecuali jika doa itu kita baca sebelum masuk kamar mandi. Karena itulah, sebagian ulama menyatakan bahwa hubungan badan di kamar mandi hukumnya dibolehkan, dan doa ketika hendak berhubungan, dibaca sebelum masuk kamar mandi.
Ketiga, ketika masuk kamar mandi, untuk tujuan yang mengharuskan kita membuka aurat, kita dianjurkan membaca doa, sebagai perlindungan dari setan. Ada dua doa penting, yang dianjurkan untuk dibaca ketika kita hendak masuk kamar mandi,
Membaca basmalah.
Fungsi basmalah adalah sebagai penutup aurat kita dari pandangan jin. Berdasarkan hadis dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ستر ما بين أعين الجن وعورات بني آدم إذا دخل أحدكم الخلاء أن يقول : بسم الله
“Penutup antara pandangan jin dan aurat bani adam adalah ketika mereka masuk kamar mandi, mengucapkan bismillah.” (HR. Turmudzi 606).
Membaca doa gangguan dari setan,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”
Sebagaimana disebutkan dalam hadis Zaid bin Arqam di atas.
Kesimpulan dari penjelasan di atas:
Hubungan badan di kamar mandi tidak terlarang, hanya saja ada sebagian tokoh agama yang menilainya kurang tepat, karena kamar mandi adalah tempat bersemayamnya setan.
Jika karena kondisi tertentu, seseorang harus melakukan hubungan badan di kamar mandi, maka dia disyariatkan membaca 3 doa sekaligus sebelum masuk kamar mandi. Dua doa perlindungan dari setan ketika masuk kamar mandi dan satu doa ketika hendak berhubungan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan satu doa ketika seseorang hendak melakukan hubungan badan:
بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
BISMILLAH, ALLAHUMMA JANNIBNAS-SYAITHAAN WA JANNIBIS-SYAITHAANA MAA RAZAQ-TANAA
Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami.
Keutamaan:
Doa ini memiliki keutamaan khusus, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ قَالَ: “بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا“، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا » متفق عليه
“Jika salah seorang dari kalian (suami) ketika ingin menggauli istrinya, dan dia membaca doa: ‘Dengan (menyebut) nama Allah, …dst’, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari no.141 dan Muslim no.1434)
Keterangan:
1. Yang dimaksud rezeki (رزق) pada hadis di atas adalah anak dan yang lainnya.
2. Amalan doa di atas, menunjukkan besarnya keutamaan membaca doa ini sebelum melakukan hubungan suami istri. Karena disamping mendapat pahala, membaca doa ini merupakan sebab selamatnya seorang bayi dari bahaya dan keburukan setan. An-Nawawi mengatakan,
وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ الْحَثُّ عَلَى ذِكْرِ اللَّهِ تَعَالَى فِي هَذِهِ الْمَوَاضِعِ وَيَلْحَقُ بِهَا مَا فِي مَعْنَاهَا قَالَ أَصْحَابُنَا يُسْتَحَبُّ أَنْ يُذْكَرَ اسْمُ اللَّهِ تَعَالَى عَلَى كُلِّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ
“Dalam hadis ini terdapat dorongan untuk melakukan dzikir kepada Allah di kesempatan ini dan kesempatan yang semisal. Ulama madzhab kami (syafi’iyah) mengatakan, ‘Dianjurkan untuk menyebut nama Allah dalam setiap perkara yang penting’.” (Syarh Shahih Muslim, 13:185)
3. Hadis ini menunjukkan bahwa iblis dan bala tentaranya telah memancangkan permusuhan dengan manusia, bahkan sejak dia sedang dalam proses awal penciptaannya. Termasuk ketika manusia pertama kali dilahirkan, meskipun dia belum mengenal nafsu, indahnya dunia dan godaan-godaan duniawi lainnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صياح المولود حين يقع، نزغة من الشيطان
“Tangisan seorang bayi ketika (baru) dilahirkan adalah tusukan (godaan untuk menyesatkan) dari setan.” (HR. Muslim no.2367)
4. Makna “setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya”
ulama menegaskan bahwa hadis ini tidaklah menunjukkan bahwa anak terlahir tersebut akan menjadi ma’shum, yakni terbebas dari dosa dan semua godaan setan. Karena segala kejadian ada sebab dan ada penghalang. Usaha orang tua, yang berdoa ketika hendak berhubungan badan, merupakan sebab agar anak tersebut selamat dari godaan setan. Akan tetapi, dalam perjalanan hidupnya, terdapat banyak penghalang, yang membuat anak ini tidak bisa bersih dari godaan setan, sehingga dia melakukan kemaksiatan. (Taisirul Alam Syarah Umdatul Ahkam, 1:588)
Allahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar