Maka suatu hari ia mendapatkan shadaqah
berupa syurbah lahmiyyah (bubur daging) yang mana merupakan makanan
golongan menengah ke atas di masa itu, dan orang seperti Barirah dalam
hidupnya belum pernah mencicipi makanan itu, maka ia disedekahi makanan
itu dan sebelum ia mencicipinya ia teringat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dan ingin mengundang Rasulullah karena ia mempunyai
makanan itu, ia pun mengundang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah jika diundang oleh fuqara’
beliau cepat datang, demikian indahnya budi pekerti sayyidina Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka Rasul datang ke rumah Barirah Ra, dan
Barirah pun langsung menghidangkan syurbah lahmiyyah itu, dan ketika
Rasulullah akan menyentuhnya, seorang sahabat berkata: “Wahai
Rasulullah, ini adalah makanan shadaqah yang diberikan kepada Barirah,
sedangkan engkau diharamkan memakan shadaqah wahai Rasulullah”, maka
menunduk malu lah Barirah dan meneteskan air mata, hancur perasaannya
karena dia tidak ingat bahwa Rasulullah tidak boleh memakan makanan
shadaqah, maka ia menangis malu karena telah menghidangkan makanan yang
diharamakan untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Namun Rasulullah adalah orang yang paling
cerdik, paling baik dan paling santun, maka beliau berkata: “makanan
ini adalah shadaqah untuk Barirah dan sudah menjadi milik Barirah, dan
Barirah tidak menShodaqahkannya kepadaku tetapi memberikannya kepadaku
sebagai hadiah, maka aku boleh memakannya”. Rasul pun mengambilnya
kemudian memakannya, maka tersenyumcerahlah wajah Barirah Ra.
♥. Demikian indahnya Sayyidina Muhammad shallahu ‘alaihi wasallam. ♥
Sumber :
http://pecintahabibana.wordpress.com/2012/12/05/kisah-rasulullah-dan-bariroh-ra/
Sumber :
http://pecintahabibana.wordpress.com/2012/12/05/kisah-rasulullah-dan-bariroh-ra/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar