Surga adalah tempat yang terindah dan terbaik yang jadi impian
orang-orang yang beriman. Untuk mencapai ke sana, kita harus tahu amalan
apa saja yang bisa membuat kita masuk surga.
Untuk masuk surga, kita harus melalui Pintu Surga yang jumlahnya ada 8.
“مَنْ عَبَدَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، فَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَآتَى الزَّكَاةَ، وَسَمِعَ وَأَطَاعَ؛ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُدْخِلُهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَ، وَلَهَا ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ. وَمَنْ عَبَدَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَآتَى الزَّكَاةَ، وَسَمِعَ وَعَصَى؛ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ أَمْرِهِ بِالْخِيَارِ؛ إِنْ شَاءَ رَحِمَهُ، وَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ”.
”Barangsiapa menyembah Allah dan
tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, mendengar dan taat (kepada pemerintah); niscaya Allah
akan memasukkannya lewat pintu surga manapun yang ia maui. Dan pintu
surga itu ada delapan. Barangsiapa menyembah Allah dan tidak
mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun, menegakkan shalat, menunaikan
zakat, mendengar namun tidak taat (kepada pemerintah); maka nasibnya
terserah Allah. Jika Dia berkehendak maka akan merahmatinya,
sebaliknya jika Dia berkehendak, maka akan menyiksanya”. (HR. Ahmad dari
Ubadah bin ash-Shamit ra]
لِكُلِّ عَامِل بَاب مِنْ أَبْوَاب الْجَنَّة يُدْعَى مِنْهُ بِذَلِكَ الْعَمَل
“Bagi setiap orang yang beramal terdapat sebuah pintu khusus di
surga yang dia akan dipanggil melalui pintu tersebut karena amal yang
telah dilakukannya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah dengan sanad sahih,
demikian kata Al-Hafizh dalam Fath Al-Bari, 7/30).
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَا بَيْنَ الْمِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ لَكَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَهَجَرٍ أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى
“Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya!
Sungguh jarak antara dua pintu (yang ada daun pintunya) dari pintu-pintu
surga seperti antara Makkah dengan Hajar, atau seperti antara Makkah
dengan Bushra.” (HR. Muslim no. 287)
Inilah beberapa pintu menuju ke surga:
Beriman dan Mengerjakan Amal Saleh
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga `Adn yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha
kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhannya.” [Al Bayyinah 7-8]
“Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan
dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa
mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia
dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki
di dalamnya tanpa hisab.” [Al Mu'min 40]
“dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami
tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar
kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di
dalamnya. ” [Al A'raaf 42]
“Dan
sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat
baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam
surga-surga itu, mereka mengatakan : “Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk
mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya” [Al Baqarah 25]
Bertakwa, Menafkahkan Harta, Menahan Amarah, Memaafkan Kesalahan orang, dan Berbuat Kebaikan
„Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.“ [Ali Imran:133-134]
“Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan
atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa
yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya
ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa
yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih. ” [Al
Fath 17]
“Katakanlah:
“Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang
telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?” Dia menjadi balasan
dan tempat kembali bagi mereka?.” [Al Furqaan 15]
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga
(taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). ” [Al
Hijr 45]
Iman, Islam, dan Ihsan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Pada suatu hari, Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah saw. menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? Rasulullah saw. menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tanda-tandanya; Apabila budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila orang yang miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya. Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung. Itulah sebagian dari tanda-tandanya yang lima, yang hanya diketahui oleh Allah. Kemudian Rasulullah saw. membaca firman Allah Taala: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Kemudian orang itu berlalu, maka Rasulullah saw. bersabda: Panggillah ia kembali! Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat seorang pun. Rasulullah saw. bersabda: Ia adalah Jibril, ia datang untuk mengajarkan manusia masalah agama mereka. (Shahih Muslim No.10)
Pada suatu hari, Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah saw. menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? Rasulullah saw. menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tanda-tandanya; Apabila budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila orang yang miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya. Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung. Itulah sebagian dari tanda-tandanya yang lima, yang hanya diketahui oleh Allah. Kemudian Rasulullah saw. membaca firman Allah Taala: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Kemudian orang itu berlalu, maka Rasulullah saw. bersabda: Panggillah ia kembali! Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat seorang pun. Rasulullah saw. bersabda: Ia adalah Jibril, ia datang untuk mengajarkan manusia masalah agama mereka. (Shahih Muslim No.10)
Hadis riwayat Abu Ayyub Al-Anshari ra.:
Bahwa Seorang badui menawarkan diri kepada Rasulullah saw. dalam perjalanan untuk memegang tali kekang unta beliau. Kemudian orang itu berkata: Wahai Rasulullah atau Ya Muhammad, beritahukan kepadaku apa yang dapat mendekatkanku kepada surga dan menjauhkanku dari neraka. Nabi saw. tidak segera menjawab. Beliau memandang para sahabat, seraya bersabda: Ia benar-benar mendapat petunjuk. Kemudian beliau bertanya kepada orang tersebut: Apa yang engkau tanyakan? Orang itu pun mengulangi perkataannya. Lalu Nabi saw. bersabda: Engkau beribadah kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan salat, menunaikan zakat dan menyambung tali persaudaraan. Sekarang, tinggalkanlah unta itu. (Shahih Muslim No.14)
Bahwa Seorang badui menawarkan diri kepada Rasulullah saw. dalam perjalanan untuk memegang tali kekang unta beliau. Kemudian orang itu berkata: Wahai Rasulullah atau Ya Muhammad, beritahukan kepadaku apa yang dapat mendekatkanku kepada surga dan menjauhkanku dari neraka. Nabi saw. tidak segera menjawab. Beliau memandang para sahabat, seraya bersabda: Ia benar-benar mendapat petunjuk. Kemudian beliau bertanya kepada orang tersebut: Apa yang engkau tanyakan? Orang itu pun mengulangi perkataannya. Lalu Nabi saw. bersabda: Engkau beribadah kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan salat, menunaikan zakat dan menyambung tali persaudaraan. Sekarang, tinggalkanlah unta itu. (Shahih Muslim No.14)
Dari Abu Abdillah Jabir bin Abdullah Al-Anshori rodhiallohu ‘anhu. Bahwa
seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa
sallam, “Apa pendapatmu bila aku telah sholat lima waktu, berpuasa
Ramadhan, aku menghalalkan yang halal, dan mengharamkan yang haram, dan
aku tidak menambah amalan selain itu, apakah aku akan masuk surga?” Nabi
menjawab, “Ya” (HR Muslim)
Bersaksi Tidak ada Tuhan Selain Allah dan Muhammad Utusan Allah
Barangsiapa mengucapkan “Laa ilaaha illallah” dengan ikhlas, masuk
surga. Para sahabat bertanya, “Apa keikhlasannya, ya Rasulullah?” Nabi
Saw menjawab, “Memagarinya (melindunginya) dari segala apa yang
diharamkan Allah.” (HR. Ath-Thabrani)
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ، وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ؛ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ”
”Barangsiapa mengucapkan ”Aku bersaksi bahwa tidak ada yang
berhak disembah selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Serta Isa adalah hamba Allah dan
anak salah satu hamba-Nya. Kalimat-Nya disampaikan kepada Maryam dan
ruhnya berasal dari Allah. (Ia juga bersaksi) bahwa surga adalah benar
adanya, neraka juga benar adanya; niscaya Allah akan memasukkannya ke
surga dari delapan pintunya manapun yang ia kehendaki”. (HR. Muslim dari
Ubadah bin ash-Shamit ra).
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang meninggal dalam keadaan
menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka. Dan aku
(Abdullah) sendiri berkata: Siapa yang meninggal dalam keadaan tidak
menyekutukan Allah dengan apa pun, niscaya ia masuk surga. (Shahih
Muslim No.134)
Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang terbunuh demi
mempertahankan hartanya, maka ia mati syahid. (Shahih Muslim No.202)
Memelihara Anak Yatim
Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini. (HR. Bukhari)
Penjelasan: (Rasulullah Saw. menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya).
Penjelasan: (Rasulullah Saw. menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya).
Membangun Masjid
Hadits riwayat Usman bin Affan ra: ”Barang siapa yang membangun
sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan
membangun untuknya sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)
Orang yang Berpuasa
“Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:
Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan
Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada
Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak
akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu
berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir
dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang
lain yang akan memasukinya” [Bukhari-Muslim]
Menebar Salam, Menyambung Silaturahim, Memberi Makanan, Sholat Malam
Dari Abdullah Ibnu Salam bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda: “Wahai manusia, sebarkanlah ucapan salam, hubungkanlah tali
kekerabatan, berilah makanan, dan sholatlah pada waktu malam ketika
orang-orang tengah tertidur, engkau akan masuk surga dengan selamat.”
Hadits shahih riwayat Tirmidzi.
Takwa dan Akhlak yang Baik
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wa Sallam bersabda: “Amal yang paling banyak menentukan masuk
surga ialah takwa kepada Allah dan perangai yang baik.” Riwayat
Tirmidzi. Hadits shahih menurut Hakim.
Berbakti pada Orang Tua
Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu
menjawab, “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu.” (HR.
Ibnu Majah)
Mengasuh Anak
Barangsiapa memelihara (mengasuh) tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan wajib baginya masuk surga. (HR. Ath-Thahawi).
Seorang ibu yang kematian tiga orang puteranya lalu berserah
diri (pasrah) kepada Allah, rela dan ikhlas, maka dia akan masuk surga.
(HR. Muslim)
Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda,
“Barangsiapa yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya yang belum
mencapai waktu balig, maka anak itu menjadi penghalang baginya dari
neraka, atau dia akan masuk surga.” [HR Bukhari]
Mati Syahid di Jalan Allah
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah tersenyum kepada dua orang laki-laki di mana yang satu terbunuh oleh yang lain namun keduanya masuk surga. Kemudian mereka bertanya: Bagaimana dapat terjadi, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Yang satu berperang di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung lalu ia mati syahid. Kemudian Allah menerima tobat orang yang membunuh, lalu ia masuk Islam dan ikut berperang di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung kemudian ia juga mati syahid. (Shahih Muslim No.3504)
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah tersenyum kepada dua orang laki-laki di mana yang satu terbunuh oleh yang lain namun keduanya masuk surga. Kemudian mereka bertanya: Bagaimana dapat terjadi, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Yang satu berperang di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung lalu ia mati syahid. Kemudian Allah menerima tobat orang yang membunuh, lalu ia masuk Islam dan ikut berperang di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung kemudian ia juga mati syahid. (Shahih Muslim No.3504)
Mentaati Nabi
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:
“Setiap umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang engan,” Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulallah, siapakah orang yang enggan itu?’ Rasulullah menjawab, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk Surga dan barangsiapa yang mendurhakaiku dialah yang enggan”. (HR.Bukhari dalam kitab al-I’tisham) (Hadits no. 6851).
“Setiap umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang engan,” Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulallah, siapakah orang yang enggan itu?’ Rasulullah menjawab, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk Surga dan barangsiapa yang mendurhakaiku dialah yang enggan”. (HR.Bukhari dalam kitab al-I’tisham) (Hadits no. 6851).
Menebarkan Salam
Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Kamu tidak dapat masuk surga
kecuali harus beriman dan tidak beriman kecuali harus saling menyayangi.
Maukah aku tunjukkan sesuatu bila kamu lakukan niscaya kamu saling
berkasih sayang? Sebarkan salam di antara kamu. (HR. Muslim)
Menghafal Asma’ul Husna
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah
mempunyai 99 nama, barangsiapa menghafalnya ia masuk surga.” Muttafaq
Alaihi.
Mencintai Al Qur’an
Ubaidullah berkata dari Zaid bin Tsabit: dari Anas, “Salah seorang
Anshar shalat mengimami orang-orang Anshar yang lain di Masjid Quba’.
Sudah menjadi kebiasaannya membaca ‘Qul Huwallahu Ahad’ (setelah membaca
surah al-Faatihah) apabila dia hendak membaca suatu bacaan di dalam
shalat. Setelah selesai membaca surah itu (Qul Huwallaahu Ahad), dia
membaca surah yang lain bersamanya. Hal itu ia lakukan pada setiap
rakaat. Beberapa orang kawannya mengemukakan pembicaraan atau saran
kepadanya dengan berkata, ‘Sesungguhnya Anda membaca surah itu dan tidak
menganggapnya cukup, dan Anda membaca surah yang lain. Bagaimana kalau
Anda membaca surah itu saja atau meninggalkannya dan membaca yang lain?’
Orang Anshar itu menjawab, ‘Aku sama sekali tidak akan meninggalkan
bacaan surah ‘Qul Huwallahu Ahad’ itu. Oleh sebab itu, kalau kamu semua
masih senang jika aku menjadi imam untukmu dengan cara sebagaimana yang
kulakukan itu, maka aku akan mengerjakan (bertindak sebagai imam). Dan,
jika kamu sudah tidak senang terhadap yang demikian itu, biarlah aku
tinggalkan kamu.’ Mereka mengetahui bahwa dia adalah orang yang terbaik
di antara mereka. Mereka pun tidak ingin orang lain menggantikannya
untuk mengimami mereka. Pada waktu Nabi saw. datang kepada mereka
seperti biasanya, mereka memberitahukan hal itu kepada beliau. Lalu Nabi
bersabda kepada orang itu, ‘Hai Fulan, apa yang melarangmu dari
melakukan sesuatu yang dimintai oleh sahabat-sahabatmu? Dan, apa yang
mendorongmu untuk senantiasa membaca surah itu di dalam setiap rakaat?’
Dia menjawab, ‘Aku menyukai surah itu.’ Nabi bersabda, ‘Kecintaanmu
kepada surah itu akan membuatmu masuk surga.’”[HR Bukhari]
Ridho Suami
Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka dia (isteri itu) akan masuk surga. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
Sholat Sunat 12 Roka’at
Dari Anas Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa
menunaikan sholat Dluha dua belas rakaat niscaya Allah membangunkan
sebuah istana untuknya di surga.” [HR Tirmidzi]
Ummu Habibah Ummul Mu’minin Ra berkata: Aku pernah mendengar
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa melakukan sholat dua belas rakaat
dalam sehari semalam niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di surga.”
Hadits riwayat Muslim. Dan dalam suatu riwayat: “Sholat sunat.”
Dipanggil dari Semua Pintu Surga
Dipanggil dari 1 pintu surga saja sudah alhamdulillah. Selamat dari api neraka. Bagaimana jika semua pintu surga memanggil kita?
مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُم
“Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan
Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah,
inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan ahli shalat maka ia
akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan ahli
jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli
puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Royyan. Dan orang yang termasuk
golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.”
Ketika mendengar hadits ini Abu Bakar pun bertanya, “Ayah dan ibuku sebagai penebus anda wahai Rasulullah, kesulitan apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Mungkinkah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?”.
Maka beliau pun menjawab, “Iya ada. Dan aku berharap kamu termasuk golongan mereka.” (HR. Bukhari [1897 dan 3666] dari sahabat Abu Hurairah ra).
Ketika mendengar hadits ini Abu Bakar pun bertanya, “Ayah dan ibuku sebagai penebus anda wahai Rasulullah, kesulitan apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Mungkinkah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?”.
Maka beliau pun menjawab, “Iya ada. Dan aku berharap kamu termasuk golongan mereka.” (HR. Bukhari [1897 dan 3666] dari sahabat Abu Hurairah ra).
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya (kepada para
sahabat), “Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?”. Abu
Bakar berkata, “Saya.” Beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian
yang hari ini sudah mengiringi jenazah?”. Maka Abu Bakar berkata,
“Saya.” Beliau kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari
ini memberi makan orang miskin?”. Maka Abu Bakar mengatakan, “Saya.”
Lalu beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini
sudah mengunjungi orang sakit.” Abu Bakar kembali mengatakan, “Saya.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Tidaklah
ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan
masuk surga.” (HR. Muslim [1027 dan 1028] dari sahabat Abu Hurairah
radhiyallahu’anhu).
http://media-islam.or.id/2012/11/07/pintu-pintu-surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar