Rabu, 30 April 2014

7 malaikat sebelum diciptakan langit dan bumi

Diriwayatkan oleh Abdullah ibnul Mubarok dari Khalid bin Ma’dan, ia pada sahabat Mu’adz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan 7 malaikat sebelum menciptakan langit dan bumi, Allah jadikan setiap langit dari ketujuh langit seorang malaikat sebagai penjaga pintunya.
Para malaikat Hafatzoh naik dengan membawa sejumlah amal seseorang sejak pagi sampai sore, pada amal itu ada cahaya seperti cahaya matahari, dan Malaikat Hafadzoh dihentikan oleh malaikat penjaga langit

LANGIT PERTAMA
Penjaga langit PERTAMA berkata, “Pukulkanlah amal perbuatan ini ke wajah pemiliknya! Akulah ‘Shaahibul Ghiibah’ karena orang tersebut suka GHIBAH (menggunjing).
LANGIT KEDUA
Penjaga langit KEDUA berkata, “Berhentilah kalian! Pukulkanlah amal perbuatan ini ke wajah pemiliknya, karena ia dengan amalannya ini hanyalah menghendaki kemanfaatan duniawi belaka ! Akulah ‘Malakal Fakhr’ karena orang tersebut suka BERMEGAH-MEGAHAN DALAM DUNIA.
LANGIT KETIGA
Penjaga langit KETIGA berkata, "Berhentilah kalian! Pukulkanlah amal ini ke wajah pemiliknya! Akulah ‘Shaahibil Kibr’, karena orang tersebut suka TAKABBUR di dalam majelisnya.
LANGIT KEEMPAT
Penjaga langit KEEMPAT berkata, “Berhentilah kalian! Pukulkanlah amal ini ke wajah, punggung, dan perut dari si pemiliknya! Akulah ‘Shaahibul Ujbi’, karena orang tersebut suka UJUB (membanggakan diri).
LANGIT KELIMA
Penjaga langit KELIMA berkata, “Berhentilah kalian! Pukulkanlah amal perbuatan ini ke wajah pemiliknya dan pikulkanlah pada pundaknya! Akulah ‘Shaahibul Hasad’, karena orang tersebut suka HASAD (dengki).
LANGIT KEENAM
Penjaga langit KEENAM berkata, “Berhentilah kalian! Pukulkanlah amal perbuatan ini ke wajah pemiliknya dan pikulkanlah pada pundaknya! Akulah ‘Shaahibur-Rahmah’, karena orang tersebut TIDAK PUNYA RASA KASIH SAYANG kepada sesama.
LANGIT KETUJUH
Penjaga langit KETUJUH berkata, “Berhentilah kalian! Pukulkanlah amalan ini ke wajah pemiliknya, pukullah anggota badannya dan siksalah hatinya dengan amal perbuatannya ini! Akulah ‘Shaahibudz-Dzikr’, karena orang tersebut suka RIYA yaitu MELAKUKAN AMAL BUKAN KARENA ALLAH MELAINKAN AGAR MENDAPAT PUJIAN ORANG LAIN.
Kemudian naiklah Malaikat Hafadzoh dengan membawa amal perbuatan seorang hamba berupa shalat, zakat, shaum, haji, umrah, berakhlak baik, diam, dan dzikrullah Ta’ala. Seluruh malaikat langit yang tujuh mengumandang-kumandangkan pujian atas amal perbuatan tersebut, dan diangkatlah amalan tersebut dengan melampaui seluruh hijab menuju ke hadhirat Allah Ta’ala. Hingga sampailah dihadhirat-Nya, dan para malaikat memberi kesaksian kepada-Nya bahwa ini merupakan amal shalih yang dikerjakan secara ikhlash karena Allah Ta’ala.
Maka berkatalah Allah Ta’ala kepada Malaikat Hafadzoh, “Kalian adalah para penjaga atas segala amal perbuatan hamba-Ku, sedangkan Aku adalah Ar-Raqiib, Yang Maha Mengawasi atas segenap lapisan hati sanubarinya! Sesungguhnya ia dengan amalannya ini tidaklah menginginkan Aku dan tidaklah mengikhlashkannya untuk-Ku! Amal perbuatan ini ia kerjakan semata-mata demi mengharap sesuatu yang selain Aku! Aku yang lebih mengetahui ihwal apa yang diharapkan dengan amalannya ini! Maka baginya laknat-Ku, karena ini telah menipu orang lain dan telah menipu kalian, tapi tidakklah ini dapat menipu Aku! Akulah Yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang ghaib, Maha Melihat segala apa yang ada di dalam hati, tidak akan samar bagi-Ku setiap apa pun yang tersamar, tidak akan tersembunyi bagi-Ku setiap apa pun yang bersembunyi! Pengetahuan-Ku atas segala apa yang akan terjadi adalah sama dengan Pengetahuan-Ku atas segala yang baqa (kekal), Pengetahuan-Ku tentang yang awal adalah sama dengan Pengetahuan-Ku tentang yang akhir! Aku lebih mengetahui perkara-perkara yang rahasia dan lebih halus, maka bagaimana Aku dapat tertipu oleh hamba-Ku dengan ilmunya? Bisa saja ia menipu segenap makhluk-Ku yang tidak mengetahui, tetapi Aku Maha Mengetahui Yang Ghaib, maka baginya laknat-Ku!”
Maka berkatalah malaikat yang tujuh dan 3000 malaikat yang mengiringi, “Yaa Rabbana, tetaplah laknat-Mu baginya dan laknat kami semua atasnya!”, maka langit yang tujuh beserta seluruh penghuninya menjatuhkan la’nat kepadanya."

Dikutip dari Kitab Bidayatul Hidayah Lil Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali At Thusii As Syafi'i radhiyallohu'anhu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar