Selasa, 04 November 2014

Dua Khalifah: Mu'awiyah di Syam dan Abdullah bin Zubair Khalifah Makkah

Seperti yg sudah dibahas dimuka, ketika Yazid bin Muawiyah meninggal dunia, terdapat 2 khalifah yakni di Syam dan di Mekkah. 
 Baca : Khalifah Yazid bin Mu'awiyah dan Syahidnya Imam Hu...
 (Baca: Yazid bin Mu'awiyah dan Syahidnya Imam Husein)

Abdullah bin Zubair dirinya diangkat menjadi khalifah yg berpusat di Mekkah. Sedangkan  
Muawiyah bin Yazid bin Muawiyah diangkat menjadi Khalifah oleh penduduk Syam.

Muawiyah bin Yazid bin Muawiyah sebenarnya dibaiat menjadi khalifah atas dasar wasiat ayahnya pada bulan Rabiul Awwal tahun 64 H. Dia adalah seorang pemuda yg saleh. Dia diangkat menjadi khalifah dia sedang menderita sakit. Sakitnya terus bertambah parah hingga akhirnya meninggal dunia. Dia belum sempat melakukan apa-apa, dan belum pernah menjadi Imam Shalat untuk rakyatnya.

Ada yg mengatakan masa kekhilafahannya sekitar 40 hari, ada pula yg mengatakan selama 2 bulan.  Saat menjelang kematiannya dikatakan kepadanya: “Tidakkah kau akan menentukan siapa yg akan menjadi penggantimu?.” Dia berkata, “saya belum pernah mencicipi kelezatan dan manisnya lalu mengapa saya harus menanggung kegetirannya?.”

Abdullah bin Zubair. Ayahnya adalah seorang sahabat yg mendapat jaminan surga dari Rasulullah SAW. Dia dilahirkan di Madinah 20 bulan setelah hijrahnya Rasulullah. Dia adalah anak Muhajirin pertama yg dilahirkan setelah hijrah.

Saat ia lahir kaum muslimin demikian gembira menyambut kelahirannya. Sebab orang-orang Yahudi pernah mengatakan: “Kami telah menyihir mereka, maka mereka tidak akan pernah melahirkan seorang anakpun.” Saat kelahirannya, Rasulullah men-tahnik-nya (mengolesi langit-langit mulut) dengan sebiji kurma yg telah dia kunyah.

Abu Ya'la di dalam musnadnya meriwayatkan dari Abdullah bin Zubair bahwa Rasulullah suatu saat berbekam. Tatkala selesai bekam Rasulullah berkata kepadanya: “Wahai Abdullah pergilah dengan darah ini dan pendamlah di suatu tempat yg tidak ada seorang pun yg melihatmu.” Tatkala pergi, diam-diam dia meminum darah bekas bekaman Rasulullah itu. Saat kembali, Rasulullah bertanya,“Apa yg kamu lakukan dengan darah itu wahai Abdullah?” Abdullah bin Zubair berkata: “Saya ingin menyembunyikan pada tempat yg paling tersembunyi, dan telah saya letakkan dia di dalam tempat yg paling tersembunyi itu.” Rasulullah berkata, “Apakah engkau telah meminumnya?”. “Iya!” Dia menjawab. Rasulullah berkata, “Manusia akan celaka karenamu dan kamu akan celaka oleh manusia.”

Orang-orang melihat bahwa kekuatan yg ada padanya adalah berkat darah tersebut. Abdullah bin Zubair seorang penunggang kuda yg sangat cekatan dan tangkas di zamannya. Dia memiliki banyak kisah kepahlawanan yg sangat heroik. Dia seorang sahabat yg seringkali berpuasa dan melakukan shalat malam. Seorang yg demikian tinggi menjaga tali silaturrahim dan sangat pemberani.

Dia membagi tahun dalam 3 bagian malam. Semalam dia melakukan shalat dengan berdiri hingga pagi menjelang, semalam dia melakukan rukuk dan semalam dia sujud hingga waktu pagi.

'Utsman bin Thalhah berkata: tidak seorang pun (di masanya) yg menandingi Abdullah bin Zubair dalam 3 perkara:  1. Dalam keberaniannya, 2. Dalam keindahan kata-katanya, 3. Dalam suaranya yg sangat lantang hingga terdengar dari kejauhan.

Dia termasuk orang yg tidak mau membaiat Yazid dengan cara melarikan diri dari Madinah ke Makkah. Oleh karena itu Yazid marah besar. Tatkala Yazid meninggal, dia dibaiat sebagai khalifah. Orang-orang Hijaz, Yaman, Irak dan Khurasan menyatakn ketaatan pada pemerintahannya. Kecuali wilayah Syam dan Mesir karena kedua wilayah itu menyatakan baiat kepada Muawiyah bin Yazid. Namun masa itu tidak berlangsung lama, sehingga tatkala Mu'awiyah bin Yazid meninggal, Syam & Mesir tunduk pada dirinya.

Namun setelah itu Marwan bin Hakam memberontak. Dia berhasil menaklukan Syam lalu Mesir. Marwan menjadi penguasa di sana. Kondisi berlangsung hingga Marwan meninggal dan menetapkan anaknya yg bernama Abdul Malik sebagai penggantinya.  Pemberontakan yg dirintis oleh Marwan dilanjutkan oleh Abdul Malik.

Abdul Malik mengutus Al Hajjaj dengan pasukan berjumlah 40.000 untuk memerangi Abdullah bin Zubair yg ada di Makkah. Al Hajjaj mengepung pasukan Abdullah bin Zubair di Makkah selama beberapa bulan. Al Hajjaj melemparinya dengan Manjaniq. Akhirnya Al Hajjaj memenangkan peperangan dan membunuh Abdullah bin Zubair dengan cara disalib. Peristiwa ini terjadi pada hari Selasa tanggal 17 Jumadil Ula tahun 73 H.

Amr bin Dinar berkata: “Saya tidak pernah mendapatkan seorang pun yg melakukan shalat yg lebih baik daripada Abdullah bin Zubair. Dia saat itu menunaikan Shalat di Hijr Ismail, sedangkan manjaniq menimpa ujung jubahnya. Namun dia sama sekali tidak menoleh.”

Mujahid berkata: “Abdullah Bin Zubair adalah seorang yg memasuki semua pintu ibadah. Suatu saat banjir menutupi Ka'bah, namun dia tetap melakukan thawaf dengan cara berenang.”

Sekian tadarus twit malam ini.
Oleh : @Iqblack_kholidi http://chirpstory.com/li/219110, 14 Juli 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar