Dalam menghadapi kalangan intelektual
muda Nahdlatul Ulama (NU), para kader dan simpatisan Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memiliki satu senjata
yang sering mereka gunakan. Senjata mereka adalah dengan mencap liberal
lawannya.
"Senjatanya kader/simpatisan PKS dan HTI dlm
menghadapi anak muda NU progresif itu cuma satu: cap liberal. ", tulis
Savic Ali, aktifis muda Nahdlatul Ulama melalui akun twitternya.
(3/11/2014)
Menurut Savic, satu-satunya senjata orang PKS dan HTI
itu dikarenakan mereka tidak memiliki kemampuan dalam forum yang ilmiah
seperti bahtsul masaail.
"Soale nek bahsul masail kalah", tambah Savic.
Di pesantren, kata Savic, santri-santri terbiasa bahas masalah atau
menggelah bahtsul masail. Mereka berdebat tentang berbagai hal dari
perspektif kitab, tanpa pretensi paling benar.
red. Ibnu L' Rabassa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar