Sabtu, 09 Mei 2015

Syair Qashidah BURDAH ttg kemu'jizatan AL QUR'AN

Untaian Syair qashidah BURDAH  ttg kemu'jizatan AL QUR'AN

دَامَتْ لَدَيْنَا فَفَاقَتْ كُلَّ مُعْجِزَةً مِنَ النَّبِيِّيْـــــنَ إِذْ جَآءَتْ وَلَمْ تَدُمِ

Lestarilah bagi kita Kemukjizatan Al-quran, Padahal Mukjizat para nabi yang lain telah datang namun tiada lestari.

مُحَكَّمَـــاتٌ فَمَا يُبْقِيَنَ مِنْ شُبَهٍ لِذِيْ شِقَاقٍ وَلاَ يَبْغِيْنَ مِنْ حَكَمِ

Al-quran itu di Kokohkan dan tiada yang menyerupainya, bagi yang berselisih tiada sampai membutuhkan seorang hakim

رَدَّتْ بَلَاغَتُهَا دَعْوٰى مُعَارِضِهَا رَدَّ الْغُيْورِ يَدَ الْجَانِ عَنِ الْحَرَمِ

Indah sastranya menaklukkan para penentangnya, bagai pencemburu membela keluarganya dari tangan para penjamah

لَهَا مَعَانٍ كَمَوْجِ الْبَحْرِ فِيْ مَدَدٍ وَفَوْقَ جَوْهَرِهِ فِيْ الْحُسْنِ وَالْقِيَمِ

Bagi al-quran berlimpah banyak makna bertambah tambah bak ombak samudera, Keindahan dan nilainya melebihi mutira samudera

فَلَا تُعَدُّ وَلَا تُحْصٰى عَجَائِبُهَا وَلَا تُسَامُ عَلىَ الْإِكْثَارِ باِلسَّـــــــأَمِ

Keajaiban ayat ayat Al-Quran tak bisa dibatasi hitungan, Maknanya nan banyak bertebaran sama sekali tak membosankan

قَرَّتْ بِهَا عَيْنُ قَارِيْهَا فَقُلْتُ لَهُ لَقَدْ ظَفِرْتَ بِحَبْلِ الِلّٰهِ فَاعْتَصِمِ

Sejuklah mata pembacanya lalu kakatakan padanya, Sungguh anda telah beroleh bahagia berpeganglah selalu pada tali Allah ta`ala

إِنْ تَتْلُهَا خِيْفَ مِنْ حَرِّ نَارِ لَظىٰ أَطْفَأْتَ حَرِّ لَظىٰ مِنْ وِّرْدِهَا الشِّبيَمِ

Jika karena takut kau membacanya dari panas neraka ladha, Maka kau padamkan panasnya karena kesejukan airnya

كَأَنَّهَا الحَوْضُ تَبْيَضُّ الْوُجُوهُ بِهِ مِنَ العُصَاةِ وَقَدْ جَآءُوهُ كَالْحُمَمِ

Al-Quran laksana telaga dapat putihkan wajah, Wajah para pendosa wajah nan hitam arang tak cerah

وَكَالصِّـــــــــرَاطِ وَكَالْمِيْزَانِ مَعْدَلَةً فَالْقِسْطُ مِنْ غَيْرِهَا فِيْ النَّــــاسِ لَمْ يَقُمِ

Al-Quran tegak bak lurusnya jalan laksana keadilan timbangan, Keadilan selain Al-Quran di kalangan manusia tiada yang langgeng bertahan lama

لَا تَعْجَبَنْ لِحَسُوْدٍ رَّاحَ يُنْكِرُهَا تَجَاهُلً وَّهُوَ عَيْنُ الْحَاذِقِ الْفَهِمِ

Jangan heran pada pendengki yang berusaha mengingkari Pura pura bodoh diri padahal ia cerdas dan memahami

قَدْ تُنْكِرُ الْعَيْنُ ضَوْءَ الشَّمْسِ مِنْ رَّمَدٍ وَيُنْكِرُ الْفَمُ طَعْمَ الْمَآءِ مِنْ سَقَمِ

Terkadang mata sakit mengingkari pada sinar matahari, Segar air tekadang mulut pungkiri karena sakit yang menyilimuti

Semoga bermanfa'at

Tidak ada komentar:

Posting Komentar