1). Pelaporan amal manusia dalam setahun kepada Allah (Laporan Amal Tahunan)
Dalam hadits disebutkan bahwa ketika sahabat Usamah bin Zaid t bertanya tentang puasa di bulan Sya’ban, maka Nabi bersabda :
حَدَّثَنِيْ أُسَامَةُ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ لَمْ أَرَكَ تَصُوْمُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُوْرِ مَا تَصُوْمُ مِنْ شَعْبَانَ. قَالَ :” ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ اْلأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ”.(رَوَاهُ النَّسَائِيُّ, حَدِيْثٌ حَسَنٌ, وَمَالِكٌ وَأَحْمَدُ وَابْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَاْلبَيْهَقِيُّ)
Usamah bin Zaid telah menceritakan kepadaku, ia berkata : Saya bertanya : Ya Rasulullah saya tidak pernah melihat anda berpuasa pada suatu bulan dari bulan-bulan yang ada sebagaimana mana anda berpuasa pada bulan Sya’ban ?, maka beliau bersabda : “Bulan Sya’ban adalah bulan yang dilupakan kebanyakan manusia karena bulan yang terletak diantara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Padahal di bulan Sya’ban amal semua umat manusia (dalam setahun) dilaporkan kepada Allah Rabbul ’Alamin, maka Aku senang (berharap) ketika amalku itu dilaporkan di waktu aku sedang berpuasa”.[Hadits Hasan, diriwayatkan oleh An Nasa’i (2357) dalam Sunan An Nasa’i, Malik dalam Al Muwaththa‘ riwayat Muhammad bin Al Hasan (372), Ahmad (21801), Ibnu Abi Syaibah (9765), Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman (3820), An Nasa’i dalam Sunan An Nasa’i Al Kubra (2666)]
Diriwayatkan pula dalam hadits yang lain Aisyah رَضِيَ اللهُ عَنْهَا mengatakan :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : ” كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يُفْطِرُ وَ يُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ. فَمَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ وَ مَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ”.(رَوَاهُ اْلبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ وَأَبُوْ دَاوُدَ وَأَحْمَدُ وَابْنُ حِبَّانَ وَاْلبَيْهَقِيُّ وَالنَّسَائِيُّ)
Dari ‘Aisyah رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ia telah berkata : Adalah Rasulullah r jika berpuasa sampai kami mengatakan tidak pernah berbuka, dan jika sedang tidak berpuasa sampai kami mengatakan tidak pernah berpuasa. Aku tidak melihat Rasulullah r, menyempurnakan puasanya satu bulan penuh kecuali puasa di bulan Ramadhan dan aku tidak melihat di suatu bulan yang paling banyak digunakan oleh Rasulullah r untuk berpuasa kecuali di bulan Sya’ban”.[HR. Al Bukhari (1868), Muslim (1156), Abu Dawud (2434), Ahmad (24801), Ibnu Hibban (3648), Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra (8245), An Nasa’i dalam Sunan An Nasa’i Al Kubra(2660)]
2). Bulan Sya’ban adalah Bulan Perpindahan Qiblat
Perpindahan qiblat shalat dari menghadap Baitul Maqdis ke Masjidul Haram (Ka’bah) adalah hal yang sangat dinanti-nanti oleh Rasulullah r agar segera turun ayat tentang perpindahan qiblat tersebut, maka setelah 6 bulan Nabi r berada di Madinah yakni hari Selasa Nifshu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban) turunlah Surat Al-Baqarah : 144 :
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ اْلحَرَامِ، وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهُ (سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ : ١٤٤(
“Sungguh Kami (Allah) sering melihat wajahmu menengadah ke langit maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke qiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke Masjidul Haram, di mana saja kamu berada palingkanlah wajahmu ke arahnya.”(QS. Al Baqarah : 144)(Al Jami’ Li Ahkam Al Qur’an Lil Qurthubi, juz 2 hal.150)
3). Bulan Sya’ban adalah Bulan Shalawat Nabi
Di antara keistimewaan bulan Sya’ban adalah bulan diturunkannya ayat Shalawat Nabi yaitu firman Allah :
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
(سُوْرَةُ اْلأَحْزَابِ: ٥٦(
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi (Muhammad). Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam peng hormatan untuk dia.”(QS. Al Ahzab : 56) (Tukhfatul Ikhwan Lil Imam Ahmad bin Hijazi Al Fisyni, hal.74)
Terkait :
- Shalat Sunat Awwabin di Malam Nisfu Sya'ban
- Siapa jin, iblis, setan?
- Peristiwa Penting di Bulan Sya’ban
- Ibnu Taimiyah mendukung amalan Nishfu Sya’ban
- Sya'ban Ulama wahabi batahan hadis sendiri
- Makna dari pada kalimat لا حول ولا قوة الا با لله ...
- Hadits Shahih malam Nishfu Sya'ban dari ulama waha...
- Nisfu Syaban dan do'a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar