Jumat, 15 Mei 2015

Kisah "Terimakasih wahabi, aku tidak Tahlilan lagi"

"Setelah menyimak, mengkaji dan merenungi pendapat-pendapat pengikut anda mengenai Tahlilan yang dianggap bid'ah sesat maka saya tidak mau lagi Tahlilan", ujar seorang santri bernama Ahmad kepada seorang ustadz Wahhabi bernama Abu .

"Akhirnya antum sadar", tanggap Ust Abu.

"Terima kasih ustad Abu", ucap Ahmad.

"Daripada Tahlilan, lebih baik membaca al-Qur'an dan dzikir", saran ust. Abu kepada Ahmad.

"Na'am, mulai sekarang saya tidak mau lagi tahlilan. Sebagai gantinya maka saya lebih baik membaca ayat-ayat Quran, dzikir dan shalawat", ucap Ahmad dengan penuh semangat.

Sementara Ust. Abu terlihat senang karena Ahmad telah meninggalkan tradisi Tahlilan, tetapi beberapa saat kemudian muka Ust. Abu berubah kecut setelah Ahmad melanjutkan perkataannya.


Ahmad berkata lagi:

"Saya akan baca al-Qur'an, mulai surah Al Fatihah, kemudian beberapa surah/ayat ayat pilihan :
al-Ikhlas,
al-Falaq, an-Nas,
al-Baqarah ayat 1 sampai ayat 5 الم ذلك الكتاب ...,
al-Baqarah ayat 163 والهكم إله واحد ...,
al-Baqarah ayat 255 الله لاإله إلا هو الحي القيوم ...,
al-Baqarah dari ayat 284 sampai ayat 286 لله مافي السموات ...,
al-Ahzab ayat 33 إنما يريد الله ...,
al-Ahzab ayat 56 إن الله وملائكته يصلون على النبي ...,
dan diselingi bacaan antara shalawat, istighfar, tahlil da tasbih, dan lain-lai,
surah al-Baqarah ayat 286 pada bacaan :واعف عنا واغفر لنا وارحمنا, al-Hud ayat 73: ارحمنا ياأرحم الراحمين, dilanjutkan dengan shalawat Nabi, keluarga Nabi dan sahabat Nabi; istighfar, membanyak baca kalimat Thayyibah لاإله إلاالله, Tasbih dan do'a kepada Allah".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar