Senin, 11 Mei 2015

Imam Al-Ghazali Sang Hujjatul Islam Rujukan Lintas Madzhab



Muslimedianews.com ~ Baru-baru ini tersebar video yang isinya merendahkan Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali, dilakukan oleh seorang ustadz dalam program Khalifah di televisi swasta. Mungkin ustadz tersebut perlu sedikit membaca kehebatan Imam Al-Ghazali.

Baca: Diprogram Ini, Imam Ghazali Disebut Kurang Mendalami Al-Qur'an dan Hadits
Kenali Imam Al-Ghazali dengan baik:
***
Al-Ghazali itu hidup pada masa keemasan. Ulama yang tidak benar-benar menonjol tidak akan populer. Beliau berhasil membangun generasi yang menumpas kerajaan Syiah Fathimi di Mesir dan mengusir pasukan Salibis dari Palestina.

Beliau juga berhasil gemilang memberantas liberalisme yang dikemas dalam filsafat Yunani. Beliau melakukan itu sendirian.

Para ulama ahli tafsir dan ahli hadits semuanya memujinya setinggi langit. Beliau satu-satunya ulama yang berhak menyandang gelar HUJJATUL ISLAM.

Gelar-gelar keilmuan pada masa silam itu bukan hanya gelar kosong tanpa makna, tapi memang gelar yang sesuai dengan kapasitas keilmuan yang dicapainya. Sekarang ini kita kadang diberi gelar ustadz dan ulama muda. Padahal secara keilmuan kita sangat tidak pantas dengan gelar itu.

Karya al-Ghazali yang berjudul al-Mustashfa fi Ushul al-Fiqh menjadi sumber utama tiga mazhab fiqih, Maliki, Syafi'i dan Hanbali.

Semua kitab Ushul al-Fiqh dari ketiga mazhab tersebut hanya resume dan ikhtishar dari kitab tersebut.
****
    Oleh : Ust. Muhammad Idrus Ramli
    *Pakar Aswaja Indonesia

 Bahayanya acara  TV ini

Diprogram Ini, Imam Ghazali Disebut Kurang Mendalami Al-Qur'an dan Hadits


Program Khalifah di televisi swasta Trans 7 yang mengangkat tema "Imam Al Ghazali Pembela Akidah Islam", tayang pada 4 April 2015 lalu menuai kontroversi.

Pasalnya, bukan hanya menganggap tasawuf sebagai suatu pemahaman yang dianggap berusaha menyerang Islam, tetapi juga Hujjatul Islam al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali dianggap kurang mendalami Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Pada menit ke 17:16, Arifin Nugroho pemandu program Khalifah yang disebut sebagai Pemerhati Sirah Nabawi nampaknya gagal memahami filsafat dan tasawuf.

Menit 17:6: " .. lalu juga yang tidak kalah pentingnya, pengaruh (Imam Al Ghazali) dalam bidang tasawuf,  disaat itu beliau hidup dimasa, dimana falsafah dan tasawuf menjadi bagian utama dalam hal pendidikan, dan beliau mampu meramu dengan begitu indahnya, sehingga tasawuf ini banyak berkesuaian dengan Islam, disaat itu bagaimana Islam diserang dengan pemahaman-pemahaman dari Romawi, pemahaan-pemahaman dari agama lain, pemahaman dari peradaban lain, Imam al-Ghazali mencoba untuk menjadi benteng. disaat banyak serangan dari berbagai macam pemahaman-pemahaman yang merusak agama ini dari sisi filsafat, dari sisi tasawuf, Imam Al-Ghazali mampu menjadi benteng, ia membentengi itu semua, dan kita sekarang dapat memetik hasilnya. "

Pada narasi sebelumnya, Arifin Nugroho juga menganggap ada satu kekurangan Imam Al-Ghazali yaitu tidak memahami Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Menit 14:19 : "...Hanya memang kalau kita lihat, beberapa pendapat ahli sejarah mengatakan, ada sedikit yang kurang dari beliau adalah, beliau kurang mendalami Al-Qur'an dan Hadits, maka subhanallah kalau lihat perjalanan beliau setelah dari damaskus, setelah dari Damaskus pulang ke kampung halaman beliau di Thus, beliau justru disini memperdalam dua kitab, shahihain, Bukhari dan Muslim".

Seorang ulama sekaliber Imam Al Ghazali, Hujjatul Islam, dianggap kurang mendalami Al-Qur'an dan Al-Hadits padahal beliau banyak hafal hadits, bahkan hadits-hadits beliau melebihi hadits dalam beberapa kitab-kitab hadits, dan karya-karya beliau dari berbagai disiplin ilmu begitu banyak.

1 Bidag Fiqh dan Ushul Fiqh : al-Taʿliqah, al-Mankhul min taʿliqat al-Uṣul. al-Basiṭh, al-Wasiṭh fi al-matdzhab, al-Wajiz fi fiqh al-imam al-syafiʿi., Khulaṣat al-mukhtaṣr wa naqawat al-muʿtaṣr , Kitab tahẓib al-uṣul (Pruning on legal theory), Ghayat al-ghawr fi diryat al-dawar , al-Mustaṣfa min ʿilm al-uṣul, Asas al-qiyas dan Fatawy al-Ghazali

2. Bidang Tasawuf dan Akhlak: Mizan al-ʿamal, Iḥyaʾ ʿulum al-din ., al-Imalaʾ ʿala Ishkalat al-Iḥyaʾ, Bidayat al-hidayah, al-ʾArba'in fi Uṣul al-din , Kimiyatu al-saʿadah , Ayah al-wald al-muḥib, al-Tibr al-masbuk fi naṣihat al-muluk, al-Munqidh min al-ḍalāl, Minhaj al-ʿābidīn , dan Sir al-ʿalamian wa kashf maʾ fi al-darian

3. Bidang Ilm Kalam/Teologi/Tauhid: al-Mustaẓhiri or Fadaʾih al-baṭiniyya wa faḍaʾil al-mustaẓhiriyya , Ḥujat al-ḥaq (Proof of the Truth), al-Iqtiṣad fil- ʿitiqad (Median in Belief), al-Risala al-qudsia, Mufaṣil al-khilaf (Clarifer of the Disagreement), Qawaṣim al-baṭinyah awa jawab al-masaʾil al-ʾarbaʿ al-lati saʾalaha al-baṭiniya bi-hamadhan, al-Maqṣad al-ʾasna fi sharah ʾasmaʾ Allahu al-husna, Jawahir al-qurʾān wa duraruh
Fayaṣl al-tafriqa bayn al-Islam wa-l-zandaqa, Mishkat al-anwar (The Niche of Light), Iljam al-ʿawamm ʿan ʿilm al-kalam, Al-ḥikmah fi makhluqat illah, dan Qanun al-ta'wil (Methodology of Interpretation)

4. Bidang Mantiq dan Filsafat: al-Muntakhal fi al-jadal, (The elect in Dialectics), Maqaṣid al-falasifah (Aims of Philosophers), Tahafut al-falasifa (Incoherence of philosophers), Miʿyar al-ʿilm fi fan al-manṭiq (Criterion of Knowledge in the Art of Logic), Miḥak al-naẓar fi al-manṭiq (Touchstone of Reasoning in Logic), al-Maḍnun bihi ʿala ghyar ahlihi, al-Qisṭas al-mustaqim (The Correct Balance), dan Maʿarij al-qudus fi madarij maʿrifat al-Nafs.

Berikut video tayangan program Khalifah Trans 7 :

 Program Khazanah Trans 7 sudah sejak lama memiliki masalah dengan umat Islam. Hal itu disebabkan karena orang-orang yang berbicara keislaman diprogram tersebut bukanlah orang-orang yang memiliki kapasitas keilmuan memahami mengenai Islam, sehingga kerap kali melecehkan amaliyah umat Islam.

Baru-baru ini program khazanah yang tidak mendidik itu kembali berbuat ulah. Pihak pengelola program tersebut berupaya menjauhkan umat dari para ulama dan mengarahkannya kepada orang atau ustadz yang dangkal ilmunyaSebagaimana diberikan NU Online (10/5), upaya menjauhkan umat dari ulama tu disaksikan langsung oleh Prof. DR. KH. Said Aqil Husein Al-Munawwar.

Beberapa waktu lalu, Prof. Said Agil bercerita, tayangan Khazanah menampilkan seorang ustadz muda yang mengangkat keilmuan Imam al-Ghozali. Menurut ustadz di program khazanah tersebut, Imam al-Ghozali merupakan seorang ilmuan muslim yang layak dibanggakan. Selain pemuka agama, Imam al-Ghozali juga teruji dan diakui sebagai seorang saintis di kalangan ilmuan.

Setelah lama bercerita perihal Imam al-Ghozali, ustadz muda tersebut menutupnya dengan kalimat “Meskipun hebat, Imam Ghozali memiliki 1 kekurangan. Ia tidak memahami Al-Quran dan As-Sunnah”.

Statemen bahwa ulama sekaliber Imam al-Ghazali dianggap tidak paham al-Qur'an dan As-Sunnah tidak lain karena kedangkalan ustadz muda tersebut terhadap kalian keislaman.

Informasi tersebut diceriakan oleh KH Said Aqil di hadapan sedikitnya 150 peserta Bahtsul Masail pra-Muktamar NU di pesantren Al-Manar Azhari, Limo, Depok, Sabtu (9/5/2015).

“Masya Allah, luar biasa betul ustadz muda ini. Kalau ia berbicara di hadapan saya, pasti sudah saya tinju,” ujar Kyai Said Aqil menyatakan kekecewaannya atas tayangan tidak mendidik itu.

red. Ibnu Manshur
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar