Warning... : Kalau mau download pake IDM ya.
TARHIMAN
Dalam Kitab Fat_hul Bari, Syarh Shahih Bukhari, karya al Hafzih Ibn Rajab al Hanbali, juz 4 halaman 235:
Ketika saya kecil dulu tingal di kampung, masjid tak jauh tempat saya tinggal biasanya menjelang subuh selalu memutar kaset bacaan tarhim (yang isinya sholawat kepada Nabi saw)..terutama waktu ramadhan sehabis sahur menunggu sholat subuh….
Ijinkan saya berbagi di sini, baik teks shalawat, terjemahannya dan refleksi saya:
**Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk - Yâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu. Duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulallah
Untuk mereka yang tengah berjuang menembus batas-batas kemampuan diri, bergabunglah bersama barisan Rasulullah, karena beliau SAW lah pemimpin kita semua
**Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk - Yâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
Duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik
Untuk mereka yang tengah mengais-ngais petunjuk ilahi di tumpukan sampah kehinaan diri, sapalah Rasul mu karena dia lah mahkluk terbaik yang akan menggenggam tangan mu menuju petunjuk ilahi
**Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk- Yâ nâshiral haqqi yâ Rasûlallâh
Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu
Duhai penolong kebenaran, ya Rasulallah
Dan khusus untuk mereka yang tengah menerima berbagai cobaan, fitnah dan tuduhan sehingga kebenaran dijungkirbalikkan, dan kezhaliman malah dielu-elukan, sampaikanlah shalawat dan salam kepada pemimpin kita yang akan mengantarkan kita pada kebenaran hakiki
**Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk - Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari
Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur
Masuklah pada keheningan malam. Di saat gelap, cahaya ilahi itu akan lebih jelas terlihat. Ada yang terbangun, dan bangkit. Ada yang batinnya selalu terjaga meski raganya tengah terlelap. Ada yang memperoleh petunjuk ilahi di saat yang lain tidur setidur-tidurnya. Isra Nabi Muhammad telah dimulai
**Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ kulu man fis-samâi wa antal imâmu
Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam
Siapa yang membaca shalawat, seolah-olah mereka sedang sholat di belakang Nabi Muhammad. Mereka sedang bergabung dalam barisan para ruh suci dan para kekasih Allah. Barisan penduduk langit dan penghuni bumi menghadap Allah dengan Sang Nabi sebagai imam-nya. Bukankah kita bersedia menukar semua yang kita miliki hanya utk bisa ikut sholat bersama Nabi?
**Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman wa sami’tan nidâ ‘alaykas salâm
Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemuliaanmu
Dan engkau mendengar sapaan dari Allah: salam untuk mu
Sampai di sini, tak ada kata-kata yang bisa menjelaskan Mi'raj sang Nabi. Air mata. Cuma air mata. Ketika Sang Khaliq menyapa Makhluk terbaikNya. Semua atribut keduniawian runtuh. Ketika nafsu dan ego kita lenyap, yang tampil hanyalah Allah. Maka Dia akan menjadi tangan kita, kaki kita, pendengaran dan penglihatan kita. Semua terjadi hanya karena ijinNya, maka tak penting lagi musibah atau anugerah; kemuliaan atau kehinaan diri.
**Yâ karîmal akhlâq yâ Rasûlallâh Shallallâhu ‘alayka wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în
Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu
Rasul menjadi mulia karena ber-akhlak dengan akhlak Allah. Saat kembali ke dunia, yang terlihat adalah ketinggian akhlak beliau. Maka dunia spiritual bukan soal keghaiban apalagi sekedar keajaiban. Ini soal akhlak yang dimulai pada keluarga dan sahabat kita, lantas menyebarlah pesona akhlak ke penjuru dunia. Isra Mi'raj harus mengingatkan kita kembali akan krisis akhlak yang tengah kita alami.
https://www.youtube.com/watch?v=RmDM9rnOTvw
TARHIMAN
Dalam Kitab Fat_hul Bari, Syarh Shahih Bukhari, karya al Hafzih Ibn Rajab al Hanbali, juz 4 halaman 235:
وَخَرَّجَ التِّرْمِذِيُّ مِنْ حَدِيْثِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيْلٍ، عَنِ الطُّفِيْلِ بْنِ أَبِيْ كَعْبٍ، عَنْ أَبِيْهِ، أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ إِذَا ذَهَبَ ثُلُثَا اللَّيْلِ قَامَ، فَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، اذْكُرُوا اللهَ، جَاءَتِ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ، جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيْهِ، جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيْهِ. وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ. وَفِيْهِ دَلَالَةٌ عَلَى أَنَّ الذِّكْرَ وَالتَّسْبِيْحَ جَهْرًا فِيْ آخِرِ اللَّيْلِ لَا بَأْسَ بِهِ؛ لِإِيْقَاظِ النُّوَّامِ. وَقَدْ أَنْكَرَهُ طَائِفَةٌ مِنَ الْعُلَمَاءِ، وَقَالَ: هُوَ بِدْعَةٌ، مِنْهُمْ: أَبُو الْفَرَجِ ابْنُ الْجَوْزِيِّ. وَفِيْمَا ذَكَرْنَاهُ دَلِيْلٌ عَلَى أَنَّهُ لَيْسَ بِبِدْعَةٍ
Attirmidzi mengeluarkan dari haditsnya Abdullah bin Muhammad bin Aqil
dari Aththufail bin Abu Ka’b, dari ayahnya, sesungguhnya Nabi
shallallaahu ‘alaihi wasallam ketika masuk 2/3 malam beliau berdiri
seraya bersabda:”Wahai manusia, berdzikirlah kepada Allah,
Attirmidzi berkata: ini hadits hasan.
Didalam hadits ini menjadi petunjuk bahwasanya membaca dzikir dan tasbih dengan suara keras pada akhir malam dengan tujuan membangunkan orang tidur adalah tidak apa-apa. Sebagian ulama mengingkarinya, dia berkata bahwasnya hal tsb adalah bid’ah, diantara mereka ialah Abul Faraj Ibnul Jauzi. Akan tetapi apa yang telah kami tuturkan diatas menunjukkan bahwa hal tsb bukan bid’ah.
Wallaahu A'lam
Setiap mendengar shalawat tarhim, ingatan ku melayang pada peristiwa
isra - mi'raj. Karena sesungguhnya shalawat yang sering diputar di
masjid-masjid di tanah air itu menjelaskan peristiwa spiritual luar
biasa.جَاءَتِ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ,
telah datang maut dengan apa yang ada didalamnya, telah datang maut dengan apa yang ada didalamnya”.Attirmidzi berkata: ini hadits hasan.
Didalam hadits ini menjadi petunjuk bahwasanya membaca dzikir dan tasbih dengan suara keras pada akhir malam dengan tujuan membangunkan orang tidur adalah tidak apa-apa. Sebagian ulama mengingkarinya, dia berkata bahwasnya hal tsb adalah bid’ah, diantara mereka ialah Abul Faraj Ibnul Jauzi. Akan tetapi apa yang telah kami tuturkan diatas menunjukkan bahwa hal tsb bukan bid’ah.
Wallaahu A'lam
Ketika saya kecil dulu tingal di kampung, masjid tak jauh tempat saya tinggal biasanya menjelang subuh selalu memutar kaset bacaan tarhim (yang isinya sholawat kepada Nabi saw)..terutama waktu ramadhan sehabis sahur menunggu sholat subuh….
Ijinkan saya berbagi di sini, baik teks shalawat, terjemahannya dan refleksi saya:
**Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk - Yâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu. Duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulallah
Untuk mereka yang tengah berjuang menembus batas-batas kemampuan diri, bergabunglah bersama barisan Rasulullah, karena beliau SAW lah pemimpin kita semua
**Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk - Yâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
Duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik
Untuk mereka yang tengah mengais-ngais petunjuk ilahi di tumpukan sampah kehinaan diri, sapalah Rasul mu karena dia lah mahkluk terbaik yang akan menggenggam tangan mu menuju petunjuk ilahi
**Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk- Yâ nâshiral haqqi yâ Rasûlallâh
Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu
Duhai penolong kebenaran, ya Rasulallah
Dan khusus untuk mereka yang tengah menerima berbagai cobaan, fitnah dan tuduhan sehingga kebenaran dijungkirbalikkan, dan kezhaliman malah dielu-elukan, sampaikanlah shalawat dan salam kepada pemimpin kita yang akan mengantarkan kita pada kebenaran hakiki
**Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk - Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari
Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur
Masuklah pada keheningan malam. Di saat gelap, cahaya ilahi itu akan lebih jelas terlihat. Ada yang terbangun, dan bangkit. Ada yang batinnya selalu terjaga meski raganya tengah terlelap. Ada yang memperoleh petunjuk ilahi di saat yang lain tidur setidur-tidurnya. Isra Nabi Muhammad telah dimulai
**Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ kulu man fis-samâi wa antal imâmu
Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam
Siapa yang membaca shalawat, seolah-olah mereka sedang sholat di belakang Nabi Muhammad. Mereka sedang bergabung dalam barisan para ruh suci dan para kekasih Allah. Barisan penduduk langit dan penghuni bumi menghadap Allah dengan Sang Nabi sebagai imam-nya. Bukankah kita bersedia menukar semua yang kita miliki hanya utk bisa ikut sholat bersama Nabi?
**Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman wa sami’tan nidâ ‘alaykas salâm
Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemuliaanmu
Dan engkau mendengar sapaan dari Allah: salam untuk mu
Sampai di sini, tak ada kata-kata yang bisa menjelaskan Mi'raj sang Nabi. Air mata. Cuma air mata. Ketika Sang Khaliq menyapa Makhluk terbaikNya. Semua atribut keduniawian runtuh. Ketika nafsu dan ego kita lenyap, yang tampil hanyalah Allah. Maka Dia akan menjadi tangan kita, kaki kita, pendengaran dan penglihatan kita. Semua terjadi hanya karena ijinNya, maka tak penting lagi musibah atau anugerah; kemuliaan atau kehinaan diri.
**Yâ karîmal akhlâq yâ Rasûlallâh Shallallâhu ‘alayka wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în
Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu
Rasul menjadi mulia karena ber-akhlak dengan akhlak Allah. Saat kembali ke dunia, yang terlihat adalah ketinggian akhlak beliau. Maka dunia spiritual bukan soal keghaiban apalagi sekedar keajaiban. Ini soal akhlak yang dimulai pada keluarga dan sahabat kita, lantas menyebarlah pesona akhlak ke penjuru dunia. Isra Mi'raj harus mengingatkan kita kembali akan krisis akhlak yang tengah kita alami.
https://www.youtube.com/watch?v=RmDM9rnOTvw
Shalawat ini pertama
kali dipopulerkan di Indonesia melalui Radio Yasmara (Yayasan Masjid
Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960′an.
Penciptanya adalah Shaykh Mahmoud Khalil Al Hussary, ketua Jam’iyyatul Qurro’ di Kairo, Mesir. Syaikh Mahmoud Al-Hussary (1917-1980, محمود خليل الحصري) adalah ulama lulusan Universitas Al-Azhar dan merupakan salah satu Qâri’ ( pembaca Quran) paling ternama di jamannya, sampai-sampai ia digelari Shaykh al-Maqâri (sing ahli qiroah).
Syaikh Al-Hussary dikenal karena kepiawaiannya dalam membaca Qur’an secara tartîl. Ia mengatakan bahwa membaca Qur’an bukan semata-mata tentang irama (lagu) atau seni bacaannya, yang paling penting adalah tartîl: memahami bacaan Qur’an dengan baik dan benar, yaitu melalui studi kebahasaan (linguistik) dan dialek Arab kuno, serta penguasaan teknik pelafalan huruf maupun kata-perkata dalam Quran. Dengan begitu bisa dicapai tingkat kemurnian (keaslian makna) yang tinggi dalam membaca Al-Qur’an. Berikut ini merupakan teks dan arti Shalawat Tarhim:
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Imâmal Mujâhidîn Yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Nâshiral Hudâ Yâ Khayra Khalqillâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Nâshiral Haqqi Yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan
Nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu
Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ
Kullu man fis-samâi wa antal imâmu
Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman
Wa sami’ta nidâ-an ‘alaykas salâm
Yâ Karîmal Akhlâq Yâ Rasûlallâh
Shallallâhu ‘alayka Wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în
Artinya :
"Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulallah.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
duhai penolong kebenaran, ya Rasulallah.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi.
Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur.
Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam. Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemuliaanmu.
dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu.
Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah.
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu,
atas keluargamu dan sahabatmu".
Penciptanya adalah Shaykh Mahmoud Khalil Al Hussary, ketua Jam’iyyatul Qurro’ di Kairo, Mesir. Syaikh Mahmoud Al-Hussary (1917-1980, محمود خليل الحصري) adalah ulama lulusan Universitas Al-Azhar dan merupakan salah satu Qâri’ ( pembaca Quran) paling ternama di jamannya, sampai-sampai ia digelari Shaykh al-Maqâri (sing ahli qiroah).
Syaikh Al-Hussary dikenal karena kepiawaiannya dalam membaca Qur’an secara tartîl. Ia mengatakan bahwa membaca Qur’an bukan semata-mata tentang irama (lagu) atau seni bacaannya, yang paling penting adalah tartîl: memahami bacaan Qur’an dengan baik dan benar, yaitu melalui studi kebahasaan (linguistik) dan dialek Arab kuno, serta penguasaan teknik pelafalan huruf maupun kata-perkata dalam Quran. Dengan begitu bisa dicapai tingkat kemurnian (keaslian makna) yang tinggi dalam membaca Al-Qur’an. Berikut ini merupakan teks dan arti Shalawat Tarhim:
الصـــــلاة والســـــلام عليــــك
ياامـــام المجهدين يــارسول الله
الصـــــلاة والســـــلام عليــــك
يانـــاصر الهدى ياخير خلق الله
الصـــــلاة والســـــلام عليــــك
يانـــاصر الحق يـــارســول الله
الصـــــلاة والســـــلام عليــــك
يـــامن اسرى بك المهيمن ليـلا
نلت مـــا نلت والانــــام نيـــــام
وتقدمت للصـــــلاة فصـــــــلى
كل من فى السمـاء وانت الامام
والـى المنتهى رفعت ڪـريمــا
وسمعت نــــداء عليـك الســـلام
يـــــــــاڪــريــــــم الاخــــلاق
يــــــــــــــــــارســـــــــــول الله
صـلـى الله عليــــــــــــــــــــــك
وعلـى الك واصحــابك اجمعين
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Imâmal Mujâhidîn Yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Nâshiral Hudâ Yâ Khayra Khalqillâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Nâshiral Haqqi Yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan
Nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu
Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ
Kullu man fis-samâi wa antal imâmu
Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman
Wa sami’ta nidâ-an ‘alaykas salâm
Yâ Karîmal Akhlâq Yâ Rasûlallâh
Shallallâhu ‘alayka Wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în
Artinya :
"Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulallah.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
duhai penolong kebenaran, ya Rasulallah.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi.
Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur.
Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam. Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemuliaanmu.
dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu.
Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah.
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu,
atas keluargamu dan sahabatmu".
Tidak asing bagi sobat kan?
Atau coba dengarkan Shalawat Tarhim selengkapnya:
Audio Player
00:00
00:00
Ya itu adalah lantunan Shalawat Tarhim yang bacaannya sebagai berikut:
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ nâshiral haqqi yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu
Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ kulu man fis-samâi wa antal imâmu
Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman
Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman wa sai’tan nidâ ‘alaykas salâm
Yâ karîmal akhlâq yâ Rasûlallâh
Shallallâhu ‘alayka wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în
Artinya:
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik
Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu
Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi
Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur
Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam
Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemulianmu dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu
Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.
DOWNLOAD SHALAWAT SYEKH MAHMOUD KHALIL AL HUSARY KLIK INI
Ini suara adzan Syekh Mahmoud Khalil al-Husary:
Audio Player
Selain Suara Adzan dan Shalawat Tarhim, ada bacaan surah Alquran yang beliau lantunkan dan sangat terkenal, yakni Surah Ar Rahman, berikut ini:
Audio Player
Siapa Syekh Mahmoud Khalil al-Husary?
Syekh Mahmoud Khalil al-Husary ( Arab : الشيخ محمود خليل الحصري) adalah seorang qari terkenal yang wafat pada tahun 1980.
Ini suara adzan Syekh Mahmoud Khalil al-Husary:
Audio Player
00:00
00:00
DOWNLOAD SUARA ADZAN SYEKH MAHMOUD KHALIL AL HUSARY KLIK INISelain Suara Adzan dan Shalawat Tarhim, ada bacaan surah Alquran yang beliau lantunkan dan sangat terkenal, yakni Surah Ar Rahman, berikut ini:
Audio Player
00:00
00:00
DOWNLOAD SURAH AR-RAHMAN SYEKH MAHMOUD KHALIL AL HUSARY KLIK INISiapa Syekh Mahmoud Khalil al-Husary?
Syekh Mahmoud Khalil al-Husary ( Arab : الشيخ محمود خليل الحصري) adalah seorang qari terkenal yang wafat pada tahun 1980.
Lahir di sebuah desa bernama Shobra al-Namla di Tanta Mesir pada
tahun 1910, Mahmoud memasuki Sekolah Qur’ân pada usia empat tahun. Pada
usia 8 tahun, beliau sudah hafal seluruh Al Qur’an dan pada usia 12,
beliau masuk ke lembaga pendidikan agama dan belajar qira’aat (bacaan)
di Universitas al-Azhar .
Ketika beliau berusia dua puluh lima tahun, Syekh Mahmoud Khalil al-Husary pergi ke Tanta dan populer sebagai qari kondang.
Ketika beliau berusia dua puluh lima tahun, Syekh Mahmoud Khalil al-Husary pergi ke Tanta dan populer sebagai qari kondang.
Sepuluh tahun kemudian, pada 1944, Syekh Mahmoud Khalil al-Husary
pindah ke Kairo dan bekerja di sebuah stasiun radio sebagai qari, di
mana beliau merekam bacaan pertamanya pada tanggal 16 Februari 1944.
Pada tanggal 7 Agustus 1948, Syekh Mahmoud Khalil al-Husary menjadi
Mu’adhin Masjid Sidi Hamza dan kemudian menjadi qari di masjid yang
sama.
Syekh Mahmoud Khalil al-Husary juga menjadi pengawas pada beberapa pusat pendidikan qari di Al-Gharbia.
Syekh Mahmoud Khalil al-Husary juga menjadi pengawas pada beberapa pusat pendidikan qari di Al-Gharbia.
Pada tahun 1949, Mahmoud Khalil al-Husary diangkat menjadi qari Sidi
Ahmed al-Badaoui di Tanta, Masjid al-Ahmadi dan juga Masjid Al-Imam
Al-Hussein di Kairo pada 1955.
Di Kairo, Syekh Mahmoud Khalil al-Husary juga belajar di Universitas Al-Azhar dan beliau menjadi ulama terkenal serta penulis banyak buku tentang berbagai aspek dari Al Qur’an.
Syekh Mahmoud Khalil al-Husary juga terlibat dalam pencetakan Azhari terbaru dari teks Alquran. Dalam statusnya sebagai qari ia diberi gelar Syekh al-Maqâri (ilmuwan qari), dan pendapatnya sering diminta dan dikutip oleh media.
Di Kairo, Syekh Mahmoud Khalil al-Husary juga belajar di Universitas Al-Azhar dan beliau menjadi ulama terkenal serta penulis banyak buku tentang berbagai aspek dari Al Qur’an.
Syekh Mahmoud Khalil al-Husary juga terlibat dalam pencetakan Azhari terbaru dari teks Alquran. Dalam statusnya sebagai qari ia diberi gelar Syekh al-Maqâri (ilmuwan qari), dan pendapatnya sering diminta dan dikutip oleh media.
Beliau juga diundang untuk berpartisipasi dalam World of Islam
Festival di London (1976). Rekaman suara Syaikh al-Husary secara luas
didistribusikan di luar Mesir.
Sebagai salah satu dari empat qari peringkat teratas di Mesir, ia mencatat teks lengkap Al-Qur’an di kedua gaya bacaan, murattal (tartiil) dan mujawwad (tajwid) dan beliaulah orang yang pertama merekam dan menyiarkan gaya murattal.
Sebagai salah satu dari empat qari peringkat teratas di Mesir, ia mencatat teks lengkap Al-Qur’an di kedua gaya bacaan, murattal (tartiil) dan mujawwad (tajwid) dan beliaulah orang yang pertama merekam dan menyiarkan gaya murattal.
Syaikh al-Husary dikenal atas kebenaran bacaannya (tajwid).
Mahmoud Khalil al-Husary adalah salah satu reciters paling terhormat di zamannya. Sebuah serial film “Imam Al Moqr’ine”, dibintangi Hassan Youssef, didedikasikan untuk hidup dan pengabdian Syekh Mahmoud Khalil al-Husary.
Semoga bermanfaat
Mahmoud Khalil al-Husary adalah salah satu reciters paling terhormat di zamannya. Sebuah serial film “Imam Al Moqr’ine”, dibintangi Hassan Youssef, didedikasikan untuk hidup dan pengabdian Syekh Mahmoud Khalil al-Husary.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar