Senin, 27 Juli 2015

Walimah kehamilan 1

Di kalangan masyarakt jawa khususnya yang ada di pedesaan masih dilestarikan suatu tradisi apabila si perempuan hamil maka keluarganya mengadakan selamatan/walimahan, mereka menyebutnya “tingkepan”, sementara para santri menyebutnya “walimatul hamli”.

Kata tingkepan/tingkep berasal dari bahasa daerah/jawa : sing dienti-enti wis mathuk jangkep (yang ditunggu-tunggu sudah hampir sempurna). Waktu pelaksanaan selamatan tingkepan ini antara daerah satu dengan daerah lain tidak sama. Di sebagian daerah dilaksanakan pada saat usia janin ± empat bulan, sedangkan di daerah lain dilaksanakan pada saat usia janin tujuh bulan. Dalam upacara tingkepan yang mereka anggap sakral itu dihidangkan beberapa jenis menu makanan khas, di samping itu disajikan juga secama sesajen yang beraneka ragam.
Apakah upacara tingkepan (walimatul hamli) ini termasuk salah satu amalan sunnah atau tidak? Ada dalil dari hadits nabi atau pendapat ulama salaf atau tidak? Persoalan inilah yang menjadi faktor penyebab timbulnya pro dan kontra antara kelompok muslim yang satu dengan kelompok muslim yang lain. Sebagian dari kelompok muslim di Indonesia ada yang apriori, tidak mau malakukan bahkan ada yang bersikap ekstrim menolak dan berusaha untuk memberantasnya. Mereka berargumentasi bahwa tradisi tersebut termasuk adat istiadat jahiliyah (salah satu peninggalan Budha klasik). Oleh karena itu tidak pantas hal tersebut diamalkan oleh umat muslim. Mereka mengemukakan sebuah dalil berupa hadits Nabi saw. :

أَبْغَضُ النَّاسِ إِلَى اللهِ ثَلاَثَةٌ مُلْحِدٌ فِيْ الْحَرَامِ، وَمُبْتَغٍ فِيْ اْلإِسْلاَمِ سُنَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ وَمُطَّلِبٍ دَمَ امْرِئٍ ليهريق دَمَهُ. رواه البخاري عن ابن عباس. اهـ الجامع الصغير ص 5

Artinya :
“Manusia yang paling dibenci oleh Allah ada tiga :
1.  Orang yang melakukan pelanggaran di tanah haram;
2.  Orang yang sudah memeluk Islam, akan tetapi masih mengamalkan tradisi kaum jahiliyah;
3.  Orang yang menuntut darah orang lain agar orang lain itu dialirkan darahnya (yakni menuntut hukum bunuh tanpa alasan yang benar)”.
Adapun kelompok sunni (umumnya warga nahdliyin) menyikapi budaya tingkepan ini dengan fleksibel/lentur, mau menerima tidak apriori mau melakukan bahkan melestarikannya, namun tidak serta-merta menerimanya secara total, akan tetapi bertindak selektif, yang dilihat bukan tradisi atau budayanya tetapi nilai-nilai yang dikandungnya.
Sebagaimana di sebut di awal bahwa dalam upacara tingkepan -biasanya dilakukan oleh orang awam- itu ada hidangan khusus dan ada lagi sajian lain. Jika hal itu tidak dipenuhi -menurut kepercayaan mereka- akan timbul dampak negatif bagi ibu yang sedang hamil atau janin yang dikandungnya. Hidangan atau sajian dimaksud antara lain :
1.  Nasi tumpeng;
2.  Panggang ayam;
3.  Buceng/nasi bucu tujuh buah;
4.  Telur ayam kampung yang direbus tujuh butir;
5.  Takir pontang yang berisi nasi kuning;
6.  Nasi liwet yang masih dalam periok;
7.  Rujak, yang bahannya dari beraneka ragam buah-buahan;
8.  Pasung yang dibungkus daun nangka;
9.  Cengkir (buah kelapa gading yang masih muda).
10.   Sehelai daun talas yang diberi air putih;
11.   Seser (alat jaring untuk menangkap ikan);
12.   Sapu lidi;
13.   Pecah kendi di halaman rumah;
14.   Dan lain-lain.
Dengan melihat praktek dalam acara tingkepan yang demikian itu, maka wajarlah kiranya ada kelompok yang besikeras, seratus persen menolaknya.
Bagi kelompok yang setuju, tidak langsung menolaknya, akan tetapi dengan sikap selektif dan akomodatif, mereka menerima pelaksanaan acara selamatan tingkepan asalkan di dalamnya tidak ada hal-hal yang berseberangan dengan syari’at (hal yang haram) dan tidak pula merusak akidah (berbau syirik).
Shahibul walimah seharusnya mengerti bahwa :
1.  Semua yang dihidangkan, baik yang berupa makanan yang dimakan di tempat atau yang berupa berkatan jangan diniati yang bukan-bukan, akan tetapi berniatlah menjamu para tamu dan bersedekah dengan harapan semoga dengan wasilah shadaqah ini, Allah SWT. memberikan keselamatan kepada segenap anggota keluarga, khususnya janin yang berada dalam kandungan serta sang suami dan isteri yang sedang mengandung (selameto ingkang dipun kandut, selameto ingkang ngandut lan selameto ingkang ngandutaken).
Bagi kita semua pasti sudah sama-sama faham bahwa yang namanya shadaqah dengan segala macam bentuknya asalkan dengan niat yang ikhlas dan bahan-bahannya halal, secara umum Rasulullah SAW. sangat menganjurkannya dan beliau jelaskan pula fadlilahnya, sebagaimana sabda beliau :
a.  Hadits riwayat Imam Rafi’i :

لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ، وَزَكَاةُ الدَّارِ بَيْتُ الضِّيَافَةِ. رواه الرافعي عن ثابت  (الجامع الصغير ص: 264)

Artinya :
“Setiap sesuatu itu ada alat pencucinya, pencuci untuk rumah/tempat tinggal adalah menjamu para tamu”. (HR. Imam Rafi’i).
b.  Hadits riwayat Imam Thabarani :

الصَّدَقَةُ تَسُدُّ سَبْعِيْنَ بَابًا مِنَ السُّوْءِ. رواه الطبراني

Artinya :
“Besedekah itu bisa menutup tujuh puluh macam pintu keburukan”. (HR. Imam Thabarani).
c.   Hadits riwayat imam Khatib :

الصَّدَقَةُ تَمْنَعُ سَبْعِيْنَ نَوْعًا مِنَ الْبَلاَءِ. رواه الخطيب

Artinya :
“Bersedekah itu bisa menolak tujuh puluh macam mala petaka/bala’”. (HR. Imam Khatib)
2.  Walimatul hamli/selamatan tingkepan adalah salah satu wujud tahadduts bin ni’mah yakni memperlihatkan rasa syukur atas kenikmatan/ kegembiraan yang dianugerahkan oleh Allah SWT. berupa jabang bayi yang berada dalam janin yang selama ini menjadi dambaan pasangan suami dan isteri.
Ulama’ salaf memfatwakan : setiap ada suatu kenikmatan/kegembiraan disunatkan mengadakan selamatan/bancaan mengundang sanak tetangga dan teman-teman sebagaimana yang ditulis oleh syaikh Abd. Rahman Al-Juzairi dalam kitabnya “al-fiqhu alal madzahibil arba’ah” juz II hal. 33 :

الشَّافِعِيَّةُ قَالُوْا: يُسَنُّ صُنْعُ الطَّعَامِ وَالدَّعْوَةُ إِلَيْهِ عِنْدَ كُلِّ حَادِثِ سُرُوْرٍ، سَوَاءٌ كَانَ لِلْعُرْسِ أَوْ لِلْخِتَانِ أَوْ لِلْقُدُوْمِ مِنَ السَّفَرِ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ مِمَّا ذُكِرَ. اهـ

Artinya :
“Ulama Syafi’iyyah (pengikut madzhab Syafi’i) berpendapat : disunatkan membuat makanan dan mengundang orang lain untuk makan-makan, sehubungan dengan datangnya suatu kenikmatan/kegembiraan, baik itu acara temantenan, khitanan, datang dari bepergian dan lain sebagainya”.
Wal-hasil, para warga yang hendak mengadakan walimatul hamli sudah barang tentu harus menata hatinya dengan niatan yang benar dan mempunyai sikap arif dan bijak dalam memilih dan memilah di antara beberapa hidangan dan sajian tersebut, mana yang bisa diselaraskan dengan syari’at dan mana yang tidak, mana yang masih dalam koridor akidah islamiyah dan mana yang tidak.
Posted in: AMALIYAH NU

Doa walimatul hamli
=============
Abdullah Afif DOA HAMIL IJAZAH DARI SYAIKHONA KHOLIL

Untuk Suami

. اَلْفَاتِحَةْ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسّلَّمَ
. اَلْفَاتِحَةْ اِلَى حَضْرَةِ الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرْ اَلْجِيْلَانِي
. اَلْفَاتِحَةْ اِلَى حَضْرَةِ الشَّيخْ كِيَاهِي مُحَمَّدْ خَلِيلْ بِنْ عَبْدُ اللَّطِيفْ بَاغْكَالَنْ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَلْيَتَلَطَّفْ × 7
يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبْ × 3

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ اَللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدَ زَوْجَتِي
مِنْ بَطْنِهَا إِلَى خُرُوْجِهِ عَلَى الدُّنْيَا مِنْ مُدَّتِهَا إِلَى الْآخِرَةِ وَاشْفِهِ مَعَ أُمِّهِ بِحُرْمَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنْتَ شَافِ ِلاَشْفَاءَ اِلاَّ شِفَاءُكَ شِفَاءً عَاجِلاً لاَ يُغَادِرْ سَقَمًا، اَللَّهُمَّ صَوِّرْهُ صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ اَللَّهُمَّ اَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِهَا وَقْتَ وِلاَدَتِهَا سَهْلاً وَسَلِيْمًا كَمَا سَهَّلْتَ سَيِّدَتِنَا اَمِيْنَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا عِنْدَ وِلاَدَتِهَا وَاجْعَلْهُ سَعِيْدًا فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَلاَ تَجْعَلْهُ غَيْبًا وَكَذِيْبًا وَخِيَانَةً وَتَقَبَّلْ دُعَائَنَا كَمَا تَقَبَّلْتَ دُعَاءَ نَبِيِّكَ ورَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدَ الَّذِي اَخْرَجْتَ مِنْ عَالَمِ الظُّلْمِ اِلَى عَالِمَ النُّوْرِ وَاجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً عَاقِلاً لَطِيْفًا اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَاهِدًا وَمُبَارَكاً وَعَالِماً وحَافِظًا لِكَلاَمِكَ الْمَكْنُوْنِ وَكِتَابِكَ الْمَحْفُوْظِ اَللَّهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَاَفْصَحْ لِسَانَهُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَبْرًا مِنَ الْمَرَضِ وَاْلإِنْتِقَامِ وَالْعَطْشِ بِبَرَكَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَمِيْعِ الاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالاَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
------------------------------
Untuk Istri

. اَلْفَاتِحَةْ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسّلَّمَ
. اَلْفَاتِحَةْ اِلَى حَضْرَةِ الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرْ اَلْجِيْلَانِي
. اَلْفَاتِحَةْ اِلَى حَضْرَةِ الشَّيخْ كِيَاهِي مُحَمَّدْ خَلِيلْ بِنْ عَبْدُ اللَّطِيفْ بَاغْكَالَنْ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَلْيَتَلَطَّفْ × 7
يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبْ × 3

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ اَللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدِيْ مِنْ بَطْنِيْ إِلَى خُرُوْجِهِ عَلَى الدُّنْيَا مِنْ مُدَّتِهَا إِلَى الْآخِرَةِ وَاشْفِهِ مَعِيْ بِحُرْمَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنْتَ شَافِ ِلاَشْفَاءَ اِلاَّ شِفَاءُكَ شِفَاءً عَاجِلاً لاَ يُغَادِرْ سَقَمًا، اَللَّهُمَّ صَوِّرْهُ صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ اَللَّهُمَّ اَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِيْ وَقْتَ وِلاَدَتِيْ سَهْلاً وَسَلِيْمًا كَمَا سَهَّلْتَ سَيِّدَتِنَا اَمِيْنَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا عِنْدَ وِلاَدَتِهَا وَاجْعَلْهُ سَعِيْدًا فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَلاَ تَجْعَلْهُ غَيْبًا وَكَذِيْبًا وَخِيَانَةً وَتَقَبَّلْ دُعَائَنَا كَمَا تَقَبَّلْتَ دُعَاءَ نَبِيِّكَ ورَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدَ الَّذِي اَخْرَجْتَ مِنْ عَالَمِ الظُّلْمِ اِلَى عَالِمَ النُّوْرِ وَاجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً عَاقِلاً لَطِيْفًا اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَاهِدًا وَمُبَارَكاً وَعَالِماً وحَافِظًا لِكَلاَمِكَ الْمَكْنُوْنِ وَكِتَابِكَ الْمَحْفُوْظِ اَللَّهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَاَفْصَحْ لِسَانَهُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَبْرًا مِنَ الْمَرَضِ وَاْلإِنْتِقَامِ وَالْعَطْشِ بِبَرَكَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَمِيْعِ الاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالاَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Doa walimatul hamli
=============

PENGAJIAN UMUM
WALIMATUL HAMLI (BAHASA JAWA)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى أله وصحبه أجمعين قال الله تعالى فى القرأن الكريم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم وَاللهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُوْنِ أُمُّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ شَيْئًا الأية اما بعد فلا حول ولا قوة الا بالله العلى العظيم

 Penghormatan
 Puji syukur
 Sholawat salam
Mustamiin walmustami’at ingkang berbahagia
Tiang urip wonten ndunyo, mboten lepas butuh dateng tiang lintu. Tiang sugih butuh kale tiang mlarat, duwite 1 triliun pingin mbangun omah nopo mungkin di tukangi piyambak, dikuli piyambak? Jelas mboten. Nggadah sawah 100 hektar nopo dipaculi piyambak? Wayahe panen dipaneni dewe, pingin masak masak dewe. Nopo mungkin? Nggih remek awake. Nopo maleh tiyang jaler mesti butuh pendamping, ingkang jelas pendampinge tiyang estri. Coba tiyang jaler piyambak, ingkang sampun keluarga di tinggal garwane 2 minggu mawon omah kinten-kinten bersih nopo kotor? Iso sikil teng nduwure mejo. Cuman pados pendamping nggih kedah milih ojo seng penting ono nyawane, nggih ditingali akhlake sae nopo mboten? Sakumpami sampun cocok, sholate sergep, mboten ngunjuk minuman keras, molimo mboten dilampahi! Nggih ndang dibudalaken teng KUA. Dados tiang sepah nggih sampun ngantos kaku-kaku. Lare sakniki niku nekat-nekat, sampun kadung podo senenge mboten dinikahaken akhire minggat, wangsul hamil 5 bulan seng isin sinten? Nggih tetep wong tuwo melu isin. Mulo soko niku di musyawarohaken ingkang sae. Alloh dawuh wonten surat Al Imron ayat 159:

وَشَاوِرْهُمْ فِى الاَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ

Artinya: ”Dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah”.

Masalahe tiang nikah niku mboten namung didamel satu bulan dua bulan, seumur hidup. Sakumpami wonten nopo-nopo tiang sepah mboten disalahaken. Sampun nikah kemanten anyar terose ngeten:
Duhai senangnya kemanten baru
Duduk bersanding bersenda gurau
Bagaikan raja dan permaisuri
Tersenyum simpul bagaikan bidadari
Duhai senangnya menjadi kemanten baru

Isine mung seneng, dunia seakan milik kita berdua. Suwengi koyo 10 menit, nggih nopo nggih? Pengalaman koyone seng ngguyu.
Lajeng angsang 4 wulan hamil, terose kanjeng nabi prosesipun ngeten:

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِى بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحُ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ

Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nuthfah (air sperma), kemudian menjadi ‘alaqoh (segumpal darah) selama itu juga, kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh padanya. Lalu diperintahlkan untuk menuliskan empat kata: rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka serta bahagianya.”

Kulo kale njenengan niki awale ngoten teng njerone kandungan sang ibu 40 hari rupo air mani disade mboten wonten seng nuku dibuang mboten wonten seng nemu. Ngoten sugih titik mawon pun pengkerak-pengkerik, pendelak-pendelik, gak iling asale teko opo. 40 hari maleh rupo darah kempel, 40 hari maleh rupo daging kempel. Lajeng malaikat niup roh, mangkane tiyang ingkang sampun hamil 4 bulan biasahe madarane ibu saget obah-obah piyambak, niku tengere bayine sampun wonten rohe. Malaikat di perintah kalian Alloh nulis 4 kalimat: Rizkine, matine, amale, bejo cilokone. Pertama ditulis rizkine. Sakumpami njenengan kok uripe enak terus mbahe sugih bapake sugih njenengan nggih sugih, seneng nopo mboten? Berarti catetane wonten lauh mahfudz sugih sampek 3 turun. Sakumpami mbahe urip mlarat bapake mlarat njenengan nggih uripe mlarat, seneng nopo mboten? Nggih seng sabar. Mungkin tibo putro njenengan seng sugih, Allohumma Amin. Ingkang nomer 2 di tulis matine, kinten-kinten njenengan pingin mati nom nopo tuwo? Tapi ojo tuwo nemen mangke digawe dolanan karo anak putune. Umur 70 sampun pikun wes mangan jare durung mangan. Jare anake: Bapak iki tambah tuwo tambah gak bener, lalian, mati wae dari pada urip ngrepoti. Nelongso nopo mboten? Loro banget rasane. Anak cilik di gedekno barang gede kok wani karo wong tuwo. Ingkang sae terose kanjeng nabi:

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.”

Mugi-mugi mawon kulo lan panjenengan sedoyo umure dowo kelakohane sae Allohumma Amin. Ingkang kaping 3 dipun tulis amale. Kiro-kiro wong iki digawe kelakohane apik opo elek, dino iki nglakoni amal apik dino iki ngelakoni elek, niku pun ditulis tasek wonten guwo garbone ibu.

Ingkang kaping 4 bejo cilokone, matine حُسْنُ الخَاتِمَةِ opo سُوْءُ الخَاتِمَةِ Dadi islam opo kafir.

Sakjane kulo kale njenengan niki ibarat wayang, gusti Alloh sebagai dalang. Namine mawon wayang nggih nopo jare dalange, di dadosaken semar nggih monggo, didadosaken gareng nggih ditrimo, di dadosaken buto nggih mboten saget protes. Leres nggih? Wayange diadu domba kale dalange, di digepuk-gepukno nggih terserah, wong wayang niku gadane dalang. Nopo wonten ceritane wayang protes tenggene dalang? Jelas mboten wonten. Nggih untunge kulo kalian njenengan niki dipun dadosaken tiang islam, iman Alhamdulillah.

Mustamiin Walmustami’at ingkang berbahagia
Madarane sang ibu tambah dangu tambah ageng, kados dalu niki anggsal 7 wulan dipun undangaken tonggo, dulur, dalam rangka Walimatul hamli kulo sangat setuju. Ingkang sae maleh dipun waosaken surat yusuf arep-arepe mungkin sakumpami bayine lahir jaler supados kados nabi yusuf. Sabare, baguse, akhlaqe. Niru 100 % jelas mboten saget wong niku nabi. Sak nggak-nggake 20 % kan nggih lumayan. Nabi Yusuf niku sabar, dipun dawuhaken Alloh Ta’ala wonten surat Yusuf ayat 15:

فَلَمَّا ذَهَبُوْا بِهِ وَأَجْمَعُوْا أَنْ يَجْعَلُوْهُ فِى غَيَابَتِ الجُبِّ

Artinya:“Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkanya ke dasar sumur (lalu mereka memasukkan dia).”

Dilebetaken sumur nggih tetep sabar, ditemu tiang musafir lajeng disade regane murah nggih tetep sabar. Digoda kale Zulaikho diajak hee hee (berzina) mboten purun, akhire dilebetaken penjara. Nopo susah nabi Yusuf? Mboten sama sekali, malah seneng. Di dawuhaken wonten surat yusuf ayat 33:

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِى إِلَيْهِ

Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku.”

Lare nom sakniki kinten-kinten yoknopo? Yakin roto-roto milih ya ya ya. Wong gak ditawari mawon golek-golek opo maneh ditawari nek gakgelem di penjara. Lajeng diwaosaken surat Maryam, tujuane nopo? Mangke lahir supados saget kados dewi Maryam. Dipun dawuhaken kalian kanjeng nabi:

خَيْرُ نِسَاءِ الْعَالَمِيْنَ أَرْبَعٌ : مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَخَدِيْجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَاسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ

Artinya: “Sebaik-baik wanita alam semesta ada 4: Maryam bintu imron, Khodijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammaad dan Asiah yang menjadi istrinya Fir’un.”

Tiang estri ingkang sae termasuk Siti Maryam. Nopo sakjane keistimewaane Siti Maryam! Dipun terangaken wonten surat Ali ‘Imron ayat 37:

كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا قَالَ يَامَرْيَمُ أَنّى لَكِ هَذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.”
Setiap nabi Zakaria nemoni Siti Maryam wonten mihrob mesti teng pinggire wonten panganan. Ditanggleti kale nabi Zakaria: Hai Maryam teko ndi panganan iki? Jawabe, panganan niki saking Alloh. Saktemene gusti Alloh niku maringi rizki dateng sinten mawon ingkang dikersakaken mboten disongko-songko. Keistimewaane maleh saget hamil ngantos ngelahiraken tanpo garwo ugi mboten melalui zina. Tapi coro zaman sakniki kok wonten tiang estri hamil mboten melalui nikah kinten-kinten omonge tonggo yoknopo? Lho anak sampean kok hamil mbak? Iyo iku di sebul karo malaikat Jibril. Percoyo nopo mboten? Yo gak disebul karo malaikat Jibril iku, tapi disebul karo mas Jibril.

Mustamiin Walmustami’at ingkang berbahagia
Dados tiang jaler kedah ngertos ingkang dialami tiang hamil. Biasane tiang hamil niku nyidam, leres nggih bu? Sakumpami nyidame pingin masakane bojone dewe njenengan yoknopo pak, sanggup masak nopo mboten? Nggih kudu dimasakno sakiso-isone. Kadang-kadang jam 11 bengi njaluk ditukokno sate ayam, seng lanang berangkat pados warung sate jarake 10 kilo. Barang nyampek nggriyo disodoraken bojone: Dik sampean pangan! Ternyata di pangan mung sakiris tok mboten ngantos saksunduk! Yoknopo atine wong lanang? Masyaalloh dik ditukokno adoh-adoh mung dipangan sakiris taktonyo (dipukul) awakmu. Sampun ngoten pak iling anake. Lintu dinten nggih ngoten, jam 12 dalu nyuwun ditumbasaken tahu lontong, barang sampun di tumbasaken didahar mung sakpucuke sendok, mangkel nopo mboten pak dados tiang jaler? Seng sabar pak iling anak njenengan. Biasae sergep umbah-umbah, eh pas hamil mboten purun umbah-umbah, nggih tiang jaler kudu ngalahi nyuci. Nggih ngoten niku tiang hamil, kadang-kadang ingkang jaler mboten kuat ngantos cerai. Ngoten niku kurang sabare. Nggih mugi-mugi mawon ingkang nggadah hajat dalu niki diparingi sabar, ngantos bayine lahir dalam keadaan slamet, sehat, rizki lancar dados putro ingkang sholih sholihah Allohumma Amin. Kinteniun kulo cekapi semanten mawon awal ngantos akhir mungkin wonten kata-kata ingkang kirang sae kulo nyuwun ngapunten ingkang sakkatah-katahipun.

والله يوفقنا فيما يحبه ويرضاه
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
----------------------------------

HUKUM TUJUH BULANAN ( TINGKEPAN )

PERTANYAAN
Assalamu 'alaikum wr wb..
Mau tanya jika ibu hamil sudah mau menginjak umur 7 bulan,harus/wajibkah mengadakan syukuran/tingkepan?
terima kasih..

JAWABAN
Deskripsi masalah
Sudah menjadi hal yang lumrah, bila kehadiran buah hati adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh pasangan suami istri, sehingga ketika sang istri tercinta hamil mereka mengadakan acara-acara tertentu demi kebaikan sang buah hati, diantaranya: acara 3 bulanan (neloni; Jawa) 4 bulanan (ngupati:Jawa) dan 7 bulanan (mitoni: Jawa).

Pertanyaan
a. Adakah dasar dalam syariat tentang hal-hal di atas (acara neloni,ngupati dan mitoni)?

Jawaban
a. Secara khusus tidak ditemukan dasar dalam syariat. Hanya saja, dalam fikih disampaikan bahwa apabila dalam kegiatan tersebut tidak terdapat hal-hal yang dilarang agama bahkan merupakan kebajikan seperti sodaqoh, qiro'atul qur'an dan sholawat kepada Nabi serta tidak meyakini bahwa penentuan waktu itu adalah sunnah, maka hukumnya diperbolehkan

REFERENSI :

- Qurrotul 'Ain hal. 158
- Tafsir Ibnu Katsir juz 3 hal. 525
- Fatawy al Fiqhiyyah al Kubro juz 2 hal. 7
- I'anah al Thalibin juz 3 hal. 414
- Bughyah al Mustarsyidin hal. 74

HASIL KEPUTUSAN
BAHTSUL MASAIL FMPP ke-23 SE-JAWA MADURA
di PP. Bahrul Ulum Tambakberas Jombang
Rabu-Kamis, 25-26 Mei 2011 M. / 22-23 J. Akhir 1432 H.

Wa'alaikumsalam

Walimah al-Hamli bukan tergolong walimah yang disyariatkan dalam Islam, selagi dalam pelaksanaannya tidak disertai hal-hal yang tercela maka tidak menjadi BID’AH yang QABIIH (tercela).

سؤال ما قولكم في حكم وليمة الحمل...... الجواب والله الموفق للصواب ان وليمة الحمل المذكورة في السؤال ليست من الولائم المشروعية فهي بدعة وقد تكون بدعة قبيحة لما يصحبها العادات الذميمة


PERTANYAAN
Bagaimana pendapat tuan tentang Walimah al-Haml ?

JAWABAN
Semoga Allah selalu memberikan taufiq pada kebenaran, sesungguhnya walimah al-haml yang ditanyakan dalam soal diatas tidak tergolong walimah-walimah yang diperlakukan oleh syariat Islam, walimah tersebut termasuk bidah dan bahkan bisa menjadi bid’ah yang jelek bila disertai dengan adat-adat yang tercela.
Qurrah al-‘Aiin Bi Fataawa as-Syaikh Ismail az-Zain Hal. 182

قَالَ الشَّافِعِيُّ ، رَحِمَهُ اللَّهُ : " الْوَلِيمَةُ الَّتِي تُعْرَفُ : وَلِيمَةُ الْعُرْسِ ، وَكُلُّ دَعْوَةٍ عَلَى إِمْلَاكٍ أَوْ نِفَاسٍ أَوْ خِتَانٍ أَوْ حَادِثِ سُرُورٍ ، فَدُعِيَ إِلَيْهَا رَجُلٌ ، فَاسْمُ الْوَلِيمَةِ يَقَعُ عَلَيْهَا

Imam as-Syafi’i berkata “Walimah yang dikenal (dalam islam) adalah walimah ‘Urs dan setiap jamuan yang diadakan atas dasar mendapatkan sesuatu, persalinan, khitanan atau kebahagiaan yang baru diperoleh kemudian jamuan tersebut dijadikan undangan maka nama walimah layak disematkan padanya”
(Al-Haawy fii Fiqh as-Syaafi’i IX/555)

ISTILAH-ISTILAH WALIMAH YANG DIKENAL DALAM ISLAM

ويقال لدعوة الختان إعذار ولدعوة الولادة عقيقة ولسلامة المرأة من الطلق خرس وقيل الخرس لطعام الولادة ولقدوم المسافر نقيعة ولإحداث البناء وكيرة ولما يتخذ للمصيبة وضيمة ولما يتخذ بلا سبب مأدبة

Jamuan khitanan disebut “ I’DZAAR ”, Jamuan kelahiran disebut “ AQIQAH “, jamuan terselamatkannya wanita dari jatuhnya talak disebut “ KHARS “ namun pendapat lain menyatakan khars adalah jamuan untuk kelahiran anak, Jamuan sampainya seseorang dari bepergian disebut “ NAQI’AH “, Jamuan seusai membangun rumah disebut “ WAKIIRAH “, jamuan selamat dari bencana disebut “ WADHIMAH “, dan jamuan yang diadakan tanpa alasan disebut “ MA’DABAH “.
(Raudhah at-Thoolibiin III/64)

وَالْوَلَائِمُ سِتٌّ : وَلِيمَةُ الْعُرْسِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى اجْتِمَاعِ الزَّوْجَيْنِ . وَوَلِيمَةُ الْخُرْسِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى وِلَادَةِ الْوَلَدِ . وَوَلِيمَةُ الْإِعْذَارِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى الْخِتَانِ . وَوَلِيمَةُ الْوَكِيرَةِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى بِنَاءِ الدَّارِ . قَالَ الشَّاعِرُ : كُلُّ الطَّعَامِ تَشْتَهِي رَبِيعَةُ الْخُرْسُ وَالْإِعْذَارُ وَالْوَكِيرَهْ وَوَلِيمَةُ النَّقِيعَةِ : وَهِيَ وَلِيمَةُ الْقَادِمِ مِنْ سَفَرِهِ ، وَرُبَّمَا سَمُّوا النَّاقَةَ الَّتِي تُنْحَرُ لِلْقَادِمِ نَقِيعَةً ، قَالَ الشَّاعِرُ : إِنَّا لَنَضْرِبُ بِالسُّيُوفِ رُءُوسَهُمْ ضَرْبَ الْقُدَارِ نَقِيعَةَ الْقُدَّامِ وَوَلِيمَةُ الْمَأْدُبَةِ : هِيَ الْوَلِيمَةُ لِغَيْرِ سَبَبٍ . فَإِنَّ خُصَّ بِالْوَلِيمَةِ جَمِيعُ النَّاسِ سُمِّيَتْ جَفَلَى ، وَإِنْ خُصَّ بِهَا بَعْضُ النَّاسِ ، سُمِّيَتْ نَقَرَى


Macam Walimah yang dikenal dalam Islam ada enam
• Walimah ‘Urs : Walimah yang diadakan atas dasar pertemuan dua insan dalam membentuk rumah tangga
• Walimah Khurs : Walimah yang diadakan atas dasar lahirnya seorang anak
• Walimah I’dzaar : Walimah yang diadakan atas dasar khitanan
• Walimah Wakiirah : Walimah yang diadakan atas dasar membangun rumah
• Walimah Naqii’ah : Walimah yang diadakan atas dasar kedatangan seseorang dari bepergian
• Walimah Ma’dabah : Walimah yang diadakan atas dasar tanpa sebab, Bila undangan walimah tersebut mencakup semua lapisan masyarakat dinamakan ‘JAFLAA’, bila hanya sebatas kalangan tertentu saja dinamakan ‘NAQRAA’.
(Al-Haawy fii Fiqh as-Syaafi’i IX/555)

Wallaahu A'lamu Bis showaab

Dasar hukum acara 7 bulanan (tingkepan)

Pertanyaan :
Assalamu'alaikum ...
Tanya serius, adakah dalil tentang mitoni (7 bulan ibu mngandung)?
apa kanjeng nabi juga mitoni anak-anaknya ?
Mohon dijawab juga sertakan ta'bir.

Jawaban :
Wa'alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh

Acara 7 bulanan kehamilan dalam adat jawa disebut dengan "mitoni", acara disebut juga dengan "tingkepan", berasal dari bahasa jawa : sing dienti-enti wis mathuk jangkep (yang ditunggu-tunggu sudah hampir sempurna) karena pada masa ini umur kandungan sudah mendekati masa kelahira. Disebagian daerah acara ini disebut dengan "kabba" yang berarti membalik, karena pada usia kandungan ini, janin yang berada dalam kandungan terbalik, kepalanya dibawah setelah sebelumnya diatas. Dan biasanya pada acara tersebut disuguhkan makanan-makanan tertentu yang dihidangkan bagi para tamu yang diundang.

Dalam pandangan fiqih, segala bentuk jamuan yang disuguhkan dan dihidangkan dalam waktu-waktu tertentu, seperti saat pernikahan, khitan, kelahiran atau atau hal-hal lain yang ditujukan sebagai wujud rasa kegembiraan itu dinamakan walimah, hanya saja kata walimah biasanya diidentikkan dengan hidangan dalam acara pernikahan (walimatul 'arus).

Semua ulama' sepakat bahwa selain walimatul 'arusy hukumnya tidak wajib, namun menurut madzhab syafi'i mengadakan perjamuan/hidangan selain untuk walimatul arusy hukumnya sunat, sebab hidangan tersebut dimaksudkan untuk menampakkan nikmat Alloh dan sebagai wujud rasa syukur atas  nikmat tersebut, dan disunatkan pula untuk menghadiri undangan jamuan tersebut untuk menyambung hubungan baik sesama muslim dan menampakkan kerukunan dan persatuan . Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

 لَوْ دُعِيتُ إِلَى كُرَاعٍ لَأَجَبْتُ

“Seandainya aku diundang untuk jamuan makan sebesar satu satu paha belakang (kambing), pasti akan aku penuhi." (Shohih Bukhori, no.5178)

Dari  sudut pandang ini, acara 7 bulanan hukumnya boleh, bahkan sunat karena termasuk dalam walimah yang bertujuan untuk menampakkan rasa gembira dan syukur akan nikmat Alloh berupa akan lahirnya seorang bayi. Terlebih lagi apabila hidangan tersebut disuguhkan dengan mengundang orang lain dan diniati untuk sedekah sebagai permohonan agar ibu yang mengandung dan bayi yang dikandungnya terhindar dari mara bahaya. Para ulama' menyatakan bahwa hukum sedekah adalah sunat, apalagi jika dilakukan pada saat-saat penting dan genting, seperti pada bulan romadhon, saat terjadi gerhana, saat sakit, dan lain-lain. Dalam satuh hadits diriwayatkan :

الصَّدَقَةُ تَسُدُّ سَبْعِينَ بَابًا مِنَ السُّوءِ

"Besedekah itu bisa menutup tujuh puluh macam pintu keburukan". (Mu'jam Kabir Lit-Thobroni, no.4402).

Untuk pertanyaan kedua, memang benar tidak ditemukan bahwa nabi pernah mengerjakan acara seperti ini, karena memang ini adalah budaya suatu daerah, namun hal ini tidak serta merta menjadikan acara ini dihukumi bid'ah sayyi'ah/qobihah (bid'ah yang buruk). Karena bid'ah yang dianggap buruk apabila bertentangan dengan ajaran dan aturan dalam agama islam, sedangkan apabila tidak melanggar, atau bahkan malah mendapatkan payung hukum dari agama, maka termasuk dalam bid'ah hasanah (bid'ah yang baik). Jadi, selama dalam prosesi acaranya tidak terdapat hal-hal yang bertentangan dalam agama, acara ini tidak bisa dikategorikan dalam bid'ah sayyi'ah/qobihah.

Imam Asy-Syafi'i rohimahulloh berkata:

ما أحدث وخالف كتابًا أو سنة أو إجماعًا أو أثرًا فهو البدعة الضالة، وما أحدث من الخير ولم يخالف شيئًا من ذلك فهو المحمود

"Hal-hal yang baru yang menyalahi Alqur'an As-sunnah,Ijma'(kesepakatan  Ulama'),atau atsar maka itu bid'ah yang menyesatkan .Sedangkan suatu hal yang baru yang tidak menyalahi salah satu  dari keempatnya maka itu(bid'ah)yang terpuji".

Kesimpulan akhirnya, acara 7 bulanan atau tingkipen itu memang tak ada dalil khususnya dan tidak pernah dikerjakan oleh Nabi, namun boleh dikerjakan, bahkan hukumnya sunat apabila dikerjakan untuk menampakkan rasa gembira dan syukur atas nikmat Alloh, apalagi bila disertai dengan sedekah.Dan tentu saja acara ini diperbolehkan selama tidak terdapat hal-hal yang dilarang dalam prosesi acara tersebut. Wallohu a'lam. 

Referensi :
1. Al Umm, Juz : 6  Hal : 159
2. Nihayatul Mathlab, Juz : 13  Hal : 187
3. Al Bayan, Juz : 9  Hal : 480-481
4. Al Majmu', Juz : 16  Hal : 392
5. Roudhotut Tholibin, Juz : 2  Hal : 341
6. Faidhul Qodhir, Juz : 4  Hal : 236
7. Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 1  Hal : 313

Ibarot :
Al Umm, Juz : 6  Hal : 159

[الوليمة]

 أخبرنا الربيع بن سليمان قال حدثنا الشافعي إملاء قال إتيان دعوة الوليمة حق والوليمة التي تعرف وليمة العرس وكل دعوة كانت على إملاك أو نفاس أو ختان أو حادث سرور دعي إليها رجل فاسم الوليمة


Nihayatul Mathlab, Juz : 13  Hal : 187

قال الشافعي: " والوليمة التي تعرف وليمة العرس ... إلى آخره

أبان أن الوليمة تنطلق على كل مأدبة في إملاك، أو نفاس أو ختان، أو حادث سرور، ولكنها شهرت بما يتخذ في العرس


Al Bayan, Juz : 9  Hal : 480-481

ويسمى الطعام الذي يتخذ لسبب وغير سبب: مأدبة بضم الدال، وبفتحها: التأديب، وقال - صلى الله عليه وسلم -: «الجوع مأدبة الله في أرضه». وإنما سمي الطعام الذي يدعى إليه فى العرس وليمة من ولم الزوجين وهو اجتماعهما؛ لأن الولم الجمع، ومنه سمي القيد الولم؛ لأنه يجمع الرجلين. إذا ثبت هذا: فإن وليمة ما عدا العرس لا تجب؛ للإجماع، ولكن تستحب. وقال أحمد - رحمه الله تعالى -: (لا تستحب) ؛ لما روي: أن عثمان بن أبي العاص دعي إلى ختان، فلم يجب إليه وقال: (إنا كنا ندعى إلى الختان في عهد رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ولا نجيب) . ودليلنا: ما روي: أن النبي - صلى الله عليه وسلم - «قال: لو دعيت إلى كراع.. لأجبت، ولو أهدي إلي ذراع أو كراع.. لقبلت» وقال - صلى الله عليه وسلم - «أجيبوا الداعي؛ فإنه ملهوف». ولأن فيه ألفة للقلوب وإظهار لنعم الله سبحانه وتعالى، فكان مستحبا. وأما الخبر: فما نقل فيه عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قول ولا فعل، فلا يكون حجة فيه


Al Majmu', Juz : 16  Hal : 392

باب الوليمة والنثر

الطعام الذى يدعى إليه الناس ستة: الوليمة للعرس، والخرس للولادة، والاعذار للختان، والوكيرة للبناء، والنقيعة لقدوم المسافر، والمأدبة لغير سبب ويستحب ما سوى الوليمة لما فيها من إظهار نعم الله والشكر عليها، واكتساب الاجر والمحبة، ولا تجب، لان الايجاب بالشرع ولم يرد الشرع بإيجابه


Roudhotut Tholibin, Juz : 2  Hal : 341

باب صدقة التطوع

هي مستحبة، وفي شهر رمضان آكد. قلت: وكذا عند الأمور المهمة، وعند الكسوف، والمرض، والسفر، وبمكة، والمدينة، وفي الغزو، والحج، والأوقات الفاضلة، كعشر ذي الحجة، وأيام العيد، ففي كل هذا الموضع آكد من غيرها


Faidhul Qodhir, Juz : 4  Hal : 236

الصدقة تسد سبعين بابا من السوء) كذا رأيته بالسين المهملة والهمزة ورأيت في عدة أصول صحيحة بشين معجمة وراء <تنبيه> قال المؤلف: الذكر أفضل من الصدقة وهو أيضا يدفع البلاء والظاهر أن المراد بالسبعين التكثير لا التحديد قياسا على نظائره وأن المراد بالباب الوجه والجهة


Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 1  Hal : 313

وقال ابن حجر في فتح المبين، في شرح قوله (ص): من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد، ما نصه: قال الشافعي رضي الله عنه: ما أحدث وخالف كتابا أو سنة أو إجماعا أو أثرا فهو البدعة الضالة، وما أحدث من الخير ولم يخالف شيئا من ذلك فهو البدعة المحمودة. والحاصل أن البدع الحسنة متفق على ندبها، وهي ما وافق شيئا مما مر، ولم يلزم من فعله محذور شرعي


Semoga bermanfaa.

Kumpulan Doa-Doa Untuk Ibu Hamil hingga Melahirkan, dan Menyusui

Kumpulan Doa-Doa Untuk Ibu Hamil

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

“Rabbii habli miladunka dzurriyyatan thoyyibah. Innaka sammi’uddu’aa”
“Ya Allah berikanlah kepadaku dari sisiMu keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau adalah pendengar permohonan (doa).” (Q.S. Ali ImRan : 38)

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Rabbii hablii minash shaalihiin”
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.”(Q.S. As-shaffaat: 100)

“Rabbij’alnii muqiimash sholaati wa min dzurriyatii robbanaa wa taqobbal du’aa”
“Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang- orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami perkenankanlah doaku.”(QS. Ibrahim 40)

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriiyaatinaa qurrota a’yun, waj ‘alnaa lil muttaqiina imaamaa”
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang beRtakwa.” (Q.S. Al-Furqan : 74)

Doa lain :
“Robbi auzi’nii anasykuro ni’matakallatii an’amta alaiyya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala shololihan tardhoh wa ashlihlii fii dzurriyyatii. innii tubtu ilaika
wa inni minal muslimin”.
Artinya:
Ya Allah Tuhan kami berilah kami ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dan kepada anak cucu kami. Sungguh kami bertaubat kepada MU dan sungguh kami adalah termasuk golongan orang yang berserah diri.

Bolehlah juga amalkan semasa ibu mengandung.. Si ibu memegang perut dan membaca ayat2 ini setiap kali selepas solat… Semoga tumbuh besar anak normal dan lahir sebagai anak yang normal, sehat, dan cantik/tampan:

1) Al Hajj ayat 22

2) Al Mukminun ayat 12 – 14.

Dengan itu timbullah banyak amalan2, zikir2 serta surah2 yang bagus untuk diamalkan semasa mengandung, antaranya:

    Surah Yusuf – untuk anak yang cantik/tampan rupa dan akhlak
    Surah Luqman – untuk anak yang cerdik
    Surah Yaasin – untuk anak yang teguh hati dan tidak terpengaruh dengan maksiat

Bacaan – bacaan lain yang baik dibaca pada saat hamil yang aku dapet dari berbagai sumber (surat2 dibawah di bacain waktu syukuran 4 bulanan):
Surat dan Ayat dari Al-Quran :
• Al-Mu’minuun (Surat ke-23, ayat 12-14)
• Lukman (Surat ke-31, ayat 14)
• Yusuf (Surat ke 12, ayat 1-16)
• Maryam (Surat ke-19, ayat 1-15)baik juga jika semuanya dibaca..
• Ar Rahmaan (Surat ke-55, ayat 1-78)

Do’a mohon diberikan keselamatan (dibaca oleh ibu yang sedang hamil) :
“ Ya Allah jagalah anaku selama ada dalam kandunganku, sembuhkanlah dia (apabila ada penyakitnya), Engkau adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan yang datang dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan membawa penyakit. Ya Allah jadikanlah anak-anak yang ada dalam kandunganku dengan bentuk yang bagus (tampan/cantik) dan tetapkanlah di dalam hatinya untuk senantiasa beriman kepadaMu dan RasulMu. Ya Allah keluarkanlah anakku dari kandunganku pada waktu aku melahirkan dengan mudah dan selamat. Ya Allah jadikanlah anakku, anak yang sehat, sempurna, berakal, cerdas, baik pengetahuan agamanya dan senantiasa mengamalkan ilmunya. Ya Allah berilah anakku umur yang panjang, badan yang sehat, akhlak (budi pekerti) yang luhur, lisan yang fasih serta suara yang bagus untuk membaca Al Qur’an dan Hadits berkat kebaikan Nabi Muhammad SAW. Segala puji hanyalah untuk Allah yang menguasai seluruh alam”.

Do’a untuk ibu hamil dibaca oleh suami-istri.
– Q.S.2 (Al Baqarah) ayat 286 :
”Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang kami tidak sanggup untuk memikulnya. Berilah kami maaf, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka berilah kami pertolongan (untuk menang didalam menghadapi) orang-orang kafir.”
– Q.S.25 (Al Furqan) ayat 74 :
”Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan anak keturunan kami penyenang hati (keturunan yang baik), dan Jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa”.
– Q.S.3 (Ali Imran) ayat 173 :
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”.
– Q.S.8 (Al Anfal) ayat 40 :
“Dia adalah Sebaik-baik pelindung dan Sebaik-baik penolong, tidak ada daya upaya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia”

Doa memudahkan melahirkan/bersalin

Q.S. Maryam – untuk memudahkan bersalin

Doa untuk bayi yang baru lahir sesudah di adzankan :
“Ya Allah Yang Maha Esa, tempat semua orang meminta, aku mohon perlindungan-MU untuk anakku dari segala kejahatan orang yang hasad/dengki”.
“Ya Allah dengan segala kesempurnaan kalimat-MU, aku mohon perlindungan untuk anakku dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, dari gangguan semua binatang, dan dari gangguan pandangan mata yang dapat membawa akibat buruk kepada apa yang dilihatnya”.

Doa untuk ibu nifas :
Dalam keadaan nifas seorang ibu masih diperbolehkan membaca sholawat, istighfar, tasbih, tahmid dan tahlil.
Doa untuk ibu nifas ketika istinja’ (cebok) :
“Ya Allah bersihkan hatiku dari kemunafikan, dan lindungilah kehormatan (kemaluan) ku dari kejahatan (penyakit)”.
Selanjutnya,……

Doa ibu yang sedang menyusui
Q.S.26 (Asyu’ara) ayat 78 – 80 :
78. “(Dia-lah Allah SWT) yang telah menciptakan aku, Maka Dialah yang menunjuki aku”,
79. “dan Dia-lah Tuhan yang memberiku makan dan minum”,
80. “dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.”

Q.S. Al-Hujurat – untuk membanyakkan susu ibu

Doa Untuk Ibu Hamil Usia Kandungan 4 Bulan

Doa Ibu Hamil 4 Bulan – Ibu Hamil Usia 4 Bulan merupakan kondisi janin dimana sudah mulai membentuk indra atau bahkan sdh memilikii retina, kornea dan lensa mata. Adapun pada Kehamilan Usia 4 Bulan ini sang ibu sdh dpt merasakan gerakan2 yg ditimbulkan oleh sang bayi dlm perut. Dlm masa ini banyak perubahan yg akan terjadii pd sang ibu, diantara-nya sering muntah di pagi hari dan beberapa gejala yg tidak pernah dialami saat dg tidak hamil karena di usia 4 Bulan ini sang janin sdh mempunyai Ruh atau Nyawa.

Hal tersebut seperti Sabda Nabi Muhammad Saw yg berbunyi : ” Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaan-nya di dlm perut ibunya 40 hari berupa Nutfah, kemudiian menjadi segumpal darah, (40 hari kemudian) menjadii segumpal dagiing selama itu pula (40 hari kemudian), diutuslah kpd-nya malaikat, lalu meniupkan ruh kepada-nya dan diperintahkan atasnya menuliskan 4 Hal, yaitu : ketentuan rejekinya, ketentuan ajalnyaa, ketentuan amalnyaa, dan ketentuan cellaka atau bahagianya ( HR. Bukhari dan Muslim)..

Sehingga di adat ranah jawa setiap ada Ibu Hamil Usia Kandungan 4 Bulan, maka pihak keluarga mengadakan Syukuran atau Slametan yg bertujuan mendoakan ibu dan janin di dlm kandungan supaya sehat dan menjadi anak yg baik, berbakti kpd orang tua dan menjadi anak yg sholeh. Adapun Doa Untuk Ibu Hamil Usia 4 Bulan yang diamalkan biasanya didukung dg Sholawat, Bacaan Hamdalah, Surat Al-Fatihah, Dzikir dan Istighfar yg intinya memohon kpd Alloh supaya janin dan ibunya dpt sehat sampai proses kelahiranya dan dpt menjadi anak yg Sholeh.
Bacaan Doa Ibu Hamil Saat Usia Kandungan 4 Bulan

doa ibu hamiil 4 bulann

Bacaan Doa Ibu Hamil Usia Kandungan 4 Bulan yg bisa anda amalkan sendiri oleh anda dirumah antara lain Bacaan doa Surat Al-Fatihah, Surat Yasin, Ayat Kursi dan Sering – Sering Sholawatan sehingga kita selalu dilindungi oleh Alloh dari godaan setan – setan baik ibu maupun janinnya.

Bacaan Doa Surat Al-Fatihah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Bacaan Doa Surat Al-Fatihah Sendiri bertujuan untuk menerangkan hati dan menguatkan daya ingat, adapun bacaan doa nya seperti di bawah ini :

Bacaan Doa ibu hamil 4 bulan

Bacaan Doa Surat Yassin

يس -١-
وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ -٢-
إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ -٣-
عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ -٤-
تَنزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ -٥-
لِتُنذِرَ قَوْماً مَّا أُنذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ -٦-
لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ -٧-
إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلاَلاً فَهِيَ إِلَى الأَذْقَانِ فَهُم مُّقْمَحُونَ -٨-
وَجَعَلْنَا مِن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدّاً وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدّاً فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لاَ يُبْصِرُونَ -٩-

Bacaan Doa Surat Yassin untuk Ibu Hamil bertujuan untuk ketenangan hati dan anak tidak terpengaruh dg godaan syetan yg mengajak kepada maksiat. Bacaan doanya sebagai berikut :

Bacaan Doa ayat yasin untuk ibu hamil 4 bulan
Bacaan Doa Ibu Hamil 4 Bulan Secara Lisan

Setelah membaca Bacaan Doa Untuk Ibu Hamil seperti Surat Al-fatihah, Surat Yasiin, dzikir dan Sholawat, kita jg bisa membaca Doa Untuk Ibu Hamil Usia 4 Bulan dg bacaan secara lisan dg bahasa kita ( Bahasa Indonesia) Karena Alloh maha Mendengar dan Maha Pemurah sehingga pastinya Alloh mendengarkan doa kita walaupun dg lisan. Adapun Bacaan Doa Untuk Ibu Hamil secara lisan bisa anda lihat di bawah ini :

” Ya Alloh tuhan kami, aku berlindung kepada dari godaan setan – setan yg terkutuk dan aku memohon kepada mu berikanlah bayi atau hamba Rezeki dan Takdir yg baik serta panjangankanlah umur dia dan berikanlah kesehatan jasmani dan rohani. Jadikanlah anak hamba menjadi anak yg Sholeh atau Sholehah dan berbakti kepada orang tua. “” Ya Alloh, kabulkan doaku karena hamba tahu engkau maha pemurah, maha penyayang lagi maha mendengar “”.

Demikianlah penjelasan dari kami terkait Bacaan Doa Untuk Ibu Hamil Muda  dan semoga arikel ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda serta dapat di amalkan oleh anda dg baik karena jika seorang ibu sedang mengandung ada baiknya jika kita sering2 memanjatkan doa kepada Alloh supaya kelak anak kita menjadi anak sholeh dan berbakti kpd orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar