Catatan :
Fuqoha artinya Para ahli fiqih
Dalam mempelajari Kitap Turats atau yang lebih biasa kita kenal dengan istilah Kitab Kuning dalam Mazhab Syafi’i, mungkin kita akan disuguhkan dengan istilah-istilah untuk Para Ulama Syafi’iyah yang tidak sedikit dan bahkan juga mempunyai maksud Orang Yang berbeda sekalipun punya istilah yang sama. Oleh karena itulah, kami dari pihak LBM MUDI MESRA berinisiatif untuk menposting hal yang kurang lebih membantu kita dalam memahami istilah-istilah yang digunakan oleh Ulama-Ulama dalam Mazhab Syafi’i. Semoga Bermanfaat.
1. الامام: maksudnya adalah Imam Al-Haramain Al-Juwaini, nama aslinya adalah Abdul Malik bin Abdulllah bin Yusuf. Beliau mengarang banyak kitab diantaranya an-Nihayah, Al-Burhan dan lain-lain, wafat tahun 478
2. القاضي : maksudnya adalah Al- Qadhi Husain Abu Ali Muhammad bin Ahmad Al-Marwazi, kitab belia adalah talkhis ibnu Al-Qadhi dan syarah kitab furu’ ibnu haddad, beliau wafat pada tahun 462 H.
3. القاضيان; maksudnya adalah A. Al-Mawardi, nama asli beliau Ali bin Muhammad bin habib Al-Mawardi, pengarang kitab Al-Hawi dan Al-Ahkamu As-Shulthaniyah dan lain-lain. Meninggal tahun 450 H. B. Arauyani nama asli beliau adalah Abdul Wahid bin Ismail bin Ahmad Al-Rauyani. Wafat tahun 501 H.
4. الشيخان: maksudnya adalah A.Ar-rafi’i, nama asli beliau adalah Abdul Karim Muhammad bin Abdul Karim Ar-rafi’i Abu Al-Qasim Al-quzwini, pengarang kitab Al-Aziz syarah Kitab Al-Wajid karangan Imam Al-Ghazali, wafat pada tahun 634. B. Yahya bin Syarif Abu Zakaria An-Nawawi memiliki banyak karangan yang bermanfaat diantaranya Ar-Raudhah, Syarah Muslim At-Tahqiq dan lain-lain. Wafat tahun 677 h. dan berumur 45 tahun.
5. الشسوخ : maksudnya adalah Imam An-Nawawi, Ar-Rafi’I dan Taqiyuddin Ali bin Abdul Kafi as-Subkiy, beliau merupakan maha guru pada masanya, dan wafat pada tahun 756 H.
6. الشارح : maksudnya jika di itlakkah (tampa pengkaitan) dan dima’rifahkan (dengan alif lam) atau الشارح المحقق maka maksudnya adalah jalaluddin Al-Mahali Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim pensyarah kitab Al-Minhaj karangan An-Nawawi dan Al-Mahalli juga mengarang banyak kitab yang sangat bermanfaat yang membuktikan bahwa hatinya seperti intan yang bersinar-sinar. Wafat pada tahun 864 H. namun dalam kitab syarhul irsyad karangan Ibnu Al-Maziy mengatakan bahwa jika diitlakkan kata الشارح maka maksudnya adalah Al-Jaujari Muhammad bin Abdul Mun’im Al-Qahiri syamsuddin, dan sebagian dari peninggalan beliau adalah kitab syarah Al-Irsyad dan Tashilul Masalik ila Umdatul Malik li ibni Al-naqib, wafat pada tahun 889 H.
7. شارح : jika digunakan dengan kata yang nakirah (tanpa alif lam) maka maksudnya adalah salah satu dari pensyarah kitab apa saja sebagaimana tujuan pemakaian dari kata nakirah dan tidak ada beda antara kitab tuhfatul muhtaj dan lainnya, hal ini berlawanan dengan sebagian orang yang mengatakan bahwa maksud dari kata tersebut adalah Imam syuhbah.
8. شيخنا dan الشيخ dan شيخ الاسلامmaka maksudnya adalah Zakaria bin Muhammad bin Ahmad Al-Anshari beliau memiliki sangat banyak kitab yang cukup membuktikan kebesarannya. Wafat tahun 926 H.
9. شيخي : jika yang menggunakan istilah ini adalah Al-Khatib Syarbaini maka maksudnya adalah Asy-Syihab Ahmad bin Ahmad Ar-Ramli yang wafat pada tahun 971 h. dan Asy-Syibah juga dimaksudkan oleh Al- Jamal Ar-Ramli ketika menggunakan kata الوالد seperti perkataannyaافتى به الوالد.
10. ابا العباس jika yang mengatakannya Syaikh Ishak As-Syairazi dalam kitab المهذب maka maksudnya adalah Ahmad bin Suraij –dibaca dengan sin dan jim yang ditashghirkan- Al-Baghdadi, beliau adalah guru para ulama Asy-Syafi’iyah pada masanya. Meninggal di Bagdad tahun 306 H pada umurnya yang ke 56. Jika Asy-Syairazi bermaksud Imam Abu Abbas bin Al-Qash maka beliau akan menambahkan kait dan Abu Abbas bi Al-Qash adalah Ahmad At-Thabari yang berguru kepada ibnu Suraij. Ahmad At-Thabari wafat pada tahun 335 H. dan maksud dari Al-Qash adalah orang yang selalu mengingatkan tentang qishash.
11. ابا اسحاقjika Asy-Syairazi menggunakannya dalam kitab المهذبmaka maksudnya adalah Al-Marwazi yaitu Ibrahim bin Muhammad murid ibnu Suraij. Beliau adalah tempat rujukan ilmu di Bagdad. Meninggal tahun 340 H. Imam An-Nawawi berkata “Asy-Syairazi tidak pernah menyebutkan nama aba Ishaq Al-Isfaraini dalam kitabnya Al-Muhazzab.
12. ابا سعيد jika Asy-Syairazi mengatakannya dalam kitab Al-Muhazzab maka maksudnya adalah Al-Istakhriy yaitu Abu Sa’id Al-Hasan bin Ahmad, beliau dan ibnu Suraij adalah guru para ulama Asy-Syafi’iyah di Bagdad. Al-Istakhriy wafat pada tahun 328 H.
13. ابو حامد Asy-Syairazi mengunakannya untuk dua orang dalam kitab Al-Muhazzab yaitu: A. Al-Qadhi Abu hamid Al-Marwazi Ahmad bin Basyar bin Amir. Wafat pada tahun 362 H. B. Asy-Syaikh Abu Hamid Al-Isfaraini yaitu Ahmad bin Muhammad yang wafat pada tahun 406 H. Imam An-Nawawi berkata setelah menyebutkan nama keduanya “ akan tetapi keduanya didatangkan dengan memakai kait dengan Al-Qadhi dan Asy-Syaikh maka tidak akan tersalah. Dan tidak disebutkan oleh Asy-Syairazi dalam kitab Al-Muhazzah yang bernama Abu Hamid selain dua orang tersebut tidak dari kalangan ashab atau lainnya.
14. ابو القاسم jika Asy-Syairazi menyebutkannya dalam kita Al-Muhazzab maka maksudnya ada 4 orang yaitu Al-Anmathi, Ad-Daraki, Ibnu kaj dan Ash-Shaimuri. Dan tidak ditemukan dalam kitab Al-Muhazzab kata Abu Al-Qasim selain 4 orang tersebut.
15. ابو الطيب jika Asy-Syairazi menyebutnya dalam kitab Al-Muhazzab maka maksudnya dua orang dari fuqaha Asy-Syafi’iyah yaitu: Ibnu Salmah dan Al-Qadhi Abu Ath-Thaib guru Asy-Syairazi. Nama Keduanya ditulis setelah kata Abu Thaib (disifati).
16. الربيع jika Asy-Syairazi menyebutkannya dalam kitab Al-Muhazzab maka maksudnya adalah Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-Muradi murid Imam Asy-Syafi’i sekaligus sahabatnya. Asy-Syairazi tidak menyebutkan nama Ar-Rabi’ selain ibnu Sulaiman Al-Muradi dalam kitabnya Al- Muhazzab kecuali Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-jizi , itupun dalam masalah menyucikan kulit binatang.
17. القفال Imam An-Nawawi berkata “jika aku menggunakan kata Al-Quffal secara mutlak dalam kitab Asy-Syarh (majmu’ syarh Al-Muhazzab) maka maksudku adalah Al-Marwazi karena dialah yang paling populer sebagai periwayat pendapat mazhab bahkan beliau adalah tempat rujukan ilmu di khurasan. Adapun Asy-Syasyi maka penyebutan namanya lebih sedikit dibandingkan Al-Marwazi dalam meriwayat pendapat mazhab. Maka jika aku menghendaki Asy-Syasyi maka aku akan mengkaitnya.
18. المحمدون الاربعة maksudnya adalah empat orang Muhammad yaitu: A. Muhammad bin nasir Abu Abdillah Al-Marwazi yang wafat pada tahun 294 H. B. Muhammad bin Ibrahim bin Al-Munzir yang wafat pada tahun 309 atau 310 H. C. Muhammad bin Jarir At-Thabari yang wafat pada tahun 310 H. D. Muhammad bin Ishak bin Khuzaimah yang wafat pada tahun 311 H. keempat-empat Muhammad ini telah mencapai martabat mujtahid mutlak maka sekalipun ada pendapat mereka terkadang berbeda dengan Imam Asy-Syafi’i dalam beberapa masalah dan itupun sangat jarang maka mereka masih dianggap kedalam ulama mazhab Asy-Syafi’iyah dan mereka masih mengeluarkan hukum menggunakan ushul fiqh yang di rumuskan oleh Imam Asy-Syafi’i.
19 الاصحاب maksudnya adalah ulama mutaqaddimin. Mereka biasanya ulama yang pertama meriwayatkan perkataan pendapat Imam Asy-Syafi’i dan jika dilihat dari segi zaman mereka adalah ulama yang hidup dalam abad ke 4, dikatakan mereka mutaqaddimin karena masa hidup mereka dekat dengan kurun orang yang diramal oleh nabi tentang kebaikannya. Keterangan, Jika Imam Al-Fakhr Ar-Razi menggunakan kata الاصحا ب maka disini tidak ada kejelasan tetang siapa yang dimaksud. Karena tidak diketahui apakah yang dimaksud dengan istilah ini ashhab Imam Asy-Syafi’i atau ashhab Imam Al-Asy’ari. Sebab dari ketidak jelasan ini adalah karena Imam Al-Fakhr Ar-Razi adalah Asy-Syafi’iyah dan juga Al-Asy’ariyah. Maka ketika itu boleh jadi yang dimaksud adalah Asy-Syafi’iyah atau Al-Asy’ariyah maka sulit untuk ditentukan kecuali jika Al-Fakhr Ar-Razi menjelaskan dengan maksudnya atau jika Al-Fakhr Ar-Razi menyebutkannya dalam pembahasan ilmu kalam maka diketahui bahwa maksudnya adalah Ashhab Asy-Sya’irah atau dalam pembahasan fiqh maka maksudnya adalah Ashhab Asy-Syafi’iyah. Namun jika ia menyebutnya dalam pembahasan ilmu fiqh sekaligus ilmu kalam maka maksud dari ashhab tersebut sulit untuk ditentukan.
20. المتأخرون maksudnya adalah ulama yang hidup setelah abad ke 4, namun juga ada ditujukan kepada ulama yang datang setelah Syaikhani; Imam An-Nawawi dan Ar-Rafi’i.
Sumber:
Al-Hafnawiy, Prof. DR. Muhammad Ibrahim,. “al-Fathul Mubin Fi Ta’rif Mushthalahat al-Fuqaha wal Ushuliyyin”(Santri Mudi Mesra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar