Mohon
penjelasan yang sejelas-jelasnya apakah menelan air ludah membatalkan
puasa ? saya buka fathul mu'in tapi saya masih bingung penjelasan di
kitab tersebut.
JAWABAN :
JAWABAN :
Ta'birnya Fat-hul Mu'in sbb :
Poso ora batal sbab ngeleg idu kang suci tur murni kang ngeleg saking sumbere idu yoiku sekabehane ruangan cangkem.
Namun jika air ludah tersebut sengaja dikumpulkan dalam mulut sehingga menjadi banyak lalu ditelan, maka ada dua pendapat.. Ada yang mengatakan tidak membatalkan puasa, dan ada pula yang mengatakan membatalkan puasa. Berikut ta'bir dari Kitab Al-Muhadzdzab :
Jika seseorang (yang berpuasa) mengumpulkan air ludah yang banyak dalam mulutnya lalu menelannya, maka ada dua pendapat :
Pertama : Batal puasanya
Kedua : Tidak batal.
Imam Nawawi dalam Syarahnya mengomentari sbb:
Pendapat yang ashah (paling shahih) tidak membatalkan puasa. Jika ludah banyak terkumpul tanpa disengaja, misalnya banyak berbicara atau yang lainnya dengan tanpa sengaja kemudian menelannya maka tidak membatalkan puasa tanpa ada perbedaan. [ Sumber : Al Majmuu', Syarah al Muhadzdzab juz VI halaman 327 ].
Wallaahu A'lam.
لا يفطر بريق طاهر صرف أي خالص ابتلعه من معدنه وهو جميع الفم
laa yufthiru biroiqin thoohirin shirfin ai khoolishin ibtala'ahuu min ma'danihii wahuwa jamii'ul famiPoso ora batal sbab ngeleg idu kang suci tur murni kang ngeleg saking sumbere idu yoiku sekabehane ruangan cangkem.
Namun jika air ludah tersebut sengaja dikumpulkan dalam mulut sehingga menjadi banyak lalu ditelan, maka ada dua pendapat.. Ada yang mengatakan tidak membatalkan puasa, dan ada pula yang mengatakan membatalkan puasa. Berikut ta'bir dari Kitab Al-Muhadzdzab :
، وإن جمع في فمه ريقا كثيرا وابتلعه ففيه وجهان : أحدهما : يبطل صومه ، لأنه ابتلع ما يمكنه الاحتراز منه مما لا حاجة به إليه ، فأشبه ما إذا قلع ما بين أسنانه وابتلعه . والثاني : لا يبطل لأنه وصل إلى جوفه من معدته فأشبه ما يبتلعه من ريقه على عادته
WA IN JAMA'A FII FAMIHII RAIQAN KATSIIRAN FA IBTALA'AHUU FAFIIHI WAJHAANI, AHADUHUMAA: YABTHULU SHAUMUHUU... WATSTSAANII: LAA YABTHULUJika seseorang (yang berpuasa) mengumpulkan air ludah yang banyak dalam mulutnya lalu menelannya, maka ada dua pendapat :
Pertama : Batal puasanya
Kedua : Tidak batal.
Imam Nawawi dalam Syarahnya mengomentari sbb:
أصحهما : لا يفطر ، ولو اجتمع ريق كثير بغير قصد بأن كثر كلامه أو غير ذلك بغير قصد فابتلعه لم يفطر بلا خلاف
ASHAHHUHUMAA LAA YUFTHIRU, WA LAU IJTAMA'A RAIQUN KATSIIRUN BIGHAIRI QASHDIN BI AN KATSURA KALAAMUHUU AU GHAIRI DZAALIKA BIGHAIRI QASHDIN FA IBTALA'AHUU LAM YUFTHIR BILAA KHILAAFINPendapat yang ashah (paling shahih) tidak membatalkan puasa. Jika ludah banyak terkumpul tanpa disengaja, misalnya banyak berbicara atau yang lainnya dengan tanpa sengaja kemudian menelannya maka tidak membatalkan puasa tanpa ada perbedaan. [ Sumber : Al Majmuu', Syarah al Muhadzdzab juz VI halaman 327 ].
Wallaahu A'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar