Kamis, 16 Juli 2015

Hari raya do'a memberi dan menerima zakat fitrah

PERTANYAAN:
assalamu 'alaikum wr wb mou tny! adakah cara yg warid dari nabi kita tntang menerima zakat baik itu doa yg dibaca ato cr mnerimax dan tlng dbr tau referensix dr mn,trmksh ats jwabnx,

JAWABAN:
Do'a menerima dan memberikan zakat
Sebagian ulama syafi'iyah mewajibkan mendo'akan orang yang memberi zakat , hal itu disampaikan Imam Nawawi dalam kitab Al Adzkar halaman 159 , maka ada baiknya do'a menerima zakat saya tulis , semoga bermanfaat.

Do'a menerima zakat

آجرك الله فيما أعطيت و جعله لك طهورا و بارك لك فيما أبقيت

Aajaroka Allahu fiimaa a'thoyta wa ja'alahu laka thohuuron wa baaroka laka fiimaa abqoita
Semoga Allah memberi pahala kepadamu apa yang telah engkau berikan , semoga Allah menjadikannya mensucikan bagimu , semoga Allah memberkahimu apa yang masih kau sisakan.
Ibarot:

قال النووى فى الأذكار صحيفة ١٥٩
قال الشافعى و الأصحاب رحمهم الله الإختيار أن يقول آخذ الزكاة لدافعها
آجرك الله فيما أعطيت و جعله لك طهورا و بارك لك فيما أبقيت و هذا الدعاء مستحب لقابض الزكاة سواء كان الساعى أو الفقراء و ليس الدعاء بواجب على المشهور من مذهبنا و مذهب غيرنا وقال بعض أصحابنا إنه واجب لقول الشافعى فحق على الوالي أن يدعو له و دليله ظاهر الأمر فى الآية

Dalam ibarot tsb imam Nawawi mengatakan bahwa do'a menerima zakat tersebut hukumnya sunat
=========================================

قال النووى فى الأذكار صحيفة ١٦٠ : فصل يستحب لمن دفع زكاة أو صدقة أو نذرا أو كفارة و نحو ذلك أن يقول ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم فقد أخبر الله سبحانه وتعالي بذلك عن إبراهيم و إسماعيل صلى الله عليهما و سلم و عن امرأة عمران

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar halaman 160 mengatakan : Pasal] Disunnatkan bagi orang yang memberikan zakat atau shodaqoh atau nadzar atau kaffarat dan sebagainya mengucapkan do'a " Robbana taqobbal minnaa innaka anta ssamii'ul 'aliim " Wahai Allah Tuhan kami terimalah dari kami , sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui .........

Assallaamu 'alaiku!
Maaf yai saya mohon bantuan jawaban menurut madzhab Imam Syafi'I niat zakat dan yang hak menerima zakat. Pertanyaan dari saudara nama akun Ahmad.
Wa'alaikum sallaam kang!

Syarat sah zakat fitrah dgn Niat wajib dalam hati, sunnah melafadzkannya dalam madzhab syafi’i.
Niat untuk fitrah diri sendiri:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اْلفِطْرِ عَنْ نَفْسِي لِلَّهِ تَعَالىَ

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsyii lillaahita'alaa : Saya niat mengeluarkan zakat fitrah saya karena Allah Ta’ala)
Niat untuk zakat fitrah orang lain:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اْلفِطْرِ عَنْ فُلاَنٍ أَوْ فُلاَنَةْ لِلَّهِ تَعَالىَ

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an fulani awfulanah lillaahita'aa : Saya niat mengeluarkan zakat fitrah fulan atau fulanah karena Allah Ta’ala
Anak yang sudah baligh, mampu secara fisik, tidak wajib bagi orang tua mengeluarkan zakat fitrahnya. Oleh karena itu apabila orang tua hendak mengeluarkan zakat fitrah anak tersebut, maka caranya : Men-tamlik makanan pokok kepadanya (memberikan makanan pokok untuk fitrahnya agar diniati anak tersebut).
Atau mengeluarkannya dengan seizin anak.

CARA NIAT ZAKAT FITRAH
Jika dikeluarkan sendiri, maka diniatkan ketika menyerahkannya kepada yang berhak atau setelah memisahkan beras sebagai fitrahnya. Apabila sudah diniatkan ketika dipisah maka tidak perlu diniatkan kembali ketika diserahkan kepada yang berhak.
Jika diwakilkan, diniatkan ketika menyerahkan kepada wakil atau memasrahkan niat kepada wakil. Apabila sudah diniatkan ketika menyerahkan kepada wakil maka tidak wajib bagi wakil untuk niat kembali ketika memberikan kepada yang berhak, namun lebih afdhol tetap meniatkan kembali, tetapi jika memasrahkan niat kepada wakil maka wajib bagi wakil meniatkannya.
Menyerahkan kepada orang yang berhak menerima zakat, yaitu ada 8 golongan yang sudah maklum.

Hal–hal yang perlu diperhatikan :

1. Tidak sah memberikan zakat fitrah untuk masjid.
2. Panitia zakat fitrah yang dibentuk oleh masjid, pondok, LSM, dll (bukan BAZ) bukan termasuk amil zakat karena tidak ada lisensi dari pemerintah.
3. Fitrah yang dikeluarkan harus layak makan, tidak wajib yang terbaik tapi bukan yang jelek.
4. Istri yang mengeluarkan fitrah dari harta suami tanpa seizinnya untuk orang yang wajib dizakati, hukumnya tidak sah.
5. Orang tua tidak bisa mengeluarkan fitrah anak yang sudah baligh dan mampu kecuali dengan izin anak secara jelas.
6. Menyerahkan zakat fitrah kepada anak yang belum baligh hukumnya tidak sah (qobd-nya), karena yang meng-qobd harus orang yang sudah baligh.
7. Zakat fitrah harus dibagikan pada penduduk daerah dimana ia berada ketika terbenamnya matahari malam 1 Syawal. Apabila orang yang wajib dizakati berada di tempat yang berbeda sebaiknya diwakilkan kepada orang lain yang tinggal di sana untuk niat dan membagi fitrahnya.
8. Bagi penyalur atau panitia zakat fitrah, hendaknya berhati-hati dalam pembagian fitrah agar tidak kembali kepada orang yang mengeluarkan atau yang wajib dinafkahi, dengan cara seperti memberi tanda pada fitrah atau membagikan kepada blok lain.
9. Mustahiq (orang yang berhak menerima zakat) tetap wajib fitrah sekalipun dari hasil fitrah yang didapatkan jika dikategorikan mampu.
10. Fitrah yang diberikan kepada kyai atau guru ngaji hukumnya TIDAK SAH jika bukan termasuk dari 8 golongan mustahiq.
11. Anak yang sudah baligh dan tidak mampu (secara materi) sebab belajar ilmu wajib (fardlu ‘ain atau kifayah) adalah termasuk yang wajib dinafkahi, sedangkan realita yang ada mereka libur pada saat waktu wajib zakat fitrah. Oleh karena itu, caranya harus di-tamlikkan atau dengan seizinnya sebagaimana di atas.
12. Ayah boleh meniatkan fitrah seluruh keluarga yang wajib dinafkahi sekaligus. Namun banyak terjadi kesalahan, fitrah anak yang sudah baligh dicampur dengan fitrah keluarga yang wajib dinafkahi. Yang demikian itu tidak sah untuk fitrah anak yang sudah baligh. Oleh karena itu, ayah harus memisah fitrah mereka untuk di-tamlikkan atau seizin mereka sebagaimana keterangan di atas.
13. Fitrah dengan uang tidak sah menurut madzhab Syafi’i.
Wallahu A'lam bish-showab.

Lafazh Niat Zakat Fitrah & Do'a Menerima Zakat

LAFAZH NIAT ZAKAT FITRAH

1. Niat zakat Fitrah untuk diri sendiri

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِىْ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘ANNAFSII FARDHAN LILLAHI TA’AALAA
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas diri saya sendiri, Fardhu karena Allah Ta’ala

2. Niat zakat Fitrah untuk Istri

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ زَوْجَتِيْ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘AN ZAUJATII FARDHAN LILLAHI TA’AALAA
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas istri saya, Fardhu karena Allah Ta’ala

3. Niat zakat Fitrah untuk anak laki-laki atau perempuan

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ وَلَدِيْ… / بِنْتِيْ… فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘AN WALADII… / BINTII… FARDHAN LILLAHI TA’AALAA
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas anak laki-laki saya (sebut namanya) / anak perempuan saya (sebut namanya), Fardhu karena Allah Ta’ala

4. Niat zakat Fitrah untuk orang yang ia wakili

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ (…..) فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘AN (……) FARDHAN LILLAHI TA’AALAA
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas…. (sebut nama orangnya), Fardhu karena Allah Ta’ala

5. Niat zakat Fitrah untuk diri sendiri dan untuk semua orang yang ia tanggung nafkahnya

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنِّىْ وَعَنْ جَمِيْعِ مَا يَلْزَمُنِىْ نَفَقَاتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘ANNII WA ‘AN JAMII’I MAA YALZAMUNII NAFAQAATUHUM SYAR’AN FARDHAN LILLAHI TA’AALAA
Sengaja saya mengeluarkan zakat atas diri saya dan atas sekalian yang saya dilazimkan (diwajibkan) memberi nafkah pada mereka secara syari’at, fardhu karena Allah Ta’aala

Do’a Menerima Zakat

ءَاجَرَكَ اللهُ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَبَارَكَ فِيْمَا اَبْقَيْتَ وَجَعَلَ اللهُ لَكَ طَهُوْرًا

AAJAROKALLOHU FIIMA A’THOITA WA BAAROKA FIIMAA ABQOITA WAJA’ALALLAHU LAKA THOHUUROO
“Semoga Allah melimpahkan ganjaran pahala terhadap harta yang telah Engkau berikan dan semoga Allah memberkahi harta yang masih tersisa padamu, serta semoga Allah menjadikan dirimu suci bersih”

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar