Senin, 30 Juni 2014

Qodho puasa untuk Mayit alMarhum atau alMarhumah

PERTANYAAN :
> Syah Az
Adakah niat khusus meng-qodho puasa yang diperuntukan bagi orang tua kita yang telah meninggal ?

JAWABAN :
> Masaji Antoro
و الأصح أنه لو أخر القضاء مع امكانه حتى دخل رمضان آخر فمات أخرج من تركته لكل يوم مدان مد للفوات ومد للتأخير للقضاء فان صام عنه وليه وجبت فدية التأخير فقط ومقابل الأصح يكفى مد واحد ومصرف الفدية الفقراء والمساكين دون بقية الأصناف
Menurut pendapat yang paling shahih (paling benar) bila seseorang mengakhirkan qadha puasa ramadhan hingga datangnya ramadhan yang lain (berikutnya) sementara terdapat kesempatan baginya sebelumnya mengqadhanya, kemudian ia meninggal maka dikeluarkan dari harta peninggalannya untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan dua Mud, satu mud akibat pengganti puasa yang diqadha, satu mud sebab pengakhiran qadha. Bila walinya berpuasa qadha untuknya maka hanya diwajibkan satu mud sebab pengakhiran qadha, sedang menurut muqabil ashah (bandingan pendapat yang paling shahih diatas) : Cukup baginya satu mud. Saluran Mud bentuk fidyah ini pada fakir miskin bukan golongan yang berhak menerima zakat yang lainnya. [As-Siraaj al-Wahhaaj I/145].
Sedang niatnya : Boleh semisal "NAWAITU SHOUMA GHODIN LI QADHAA-I SHOWMI ROMADHAANI... (Sebut nama orang meninggal yang diqadhai puasanya) .... FARDHAN LILLAAHI TA’AALAA.
Boleh juga pake bahasa Indonesia, jawa, madura… silahkan asal pengertiannya “Berniat puasa fardhu ramadhannya si fulan yang telah meninggal"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar