Sabtu, 29 Oktober 2016

Wali songo mungkin dikatakan liberal andai hidup di zaman sekarang


Jika wali songo hidup di zaman sekarang mungkin beliau-beliau pun akan di sebut liberal sperti halnya Abah Habib Luthfi dan Gusmus.

Lihat saja karya karya mereka yang banyak mengorbankan syariat, Contoh candi-candi yang sangat berpotensi syirik mereka biarkan bahkan mereka melarang siapapun yg mengotorinya, apalagi yang hendak menghancurkannya, mendirikan mesjid diantaranya berbentuk candi tasyabuh bil kuffar, tidak memperberat para wanita dgn kewajiban berhijab, membiarkan tradisi-tradisi dan budaya masyarakat sebelum islam tetap berkembang, mempertahankan cerita-cerita legenda dan pewayangan yang berasal dari budaya hindu.

Bahkan mereka rela menikahkan putri-putrinya yg suci, para syarifah keturunan Nabi Muhammad SAW dgn kaum pribumi yg ahwal, dan mereka tau betul resikonya adalah memutus nasab cucu-cucu mereka dari bersambung kepada Rasululluh SAW.
Sungguh pengorbanan yang luar biasa.
Tapi apakah memang yg mereka lakukan itu suatu yang keliru dan sesat karena telah merendahkan Syariat, meletakkan Islam dibawah ?

Jawabnya adalah, mereka memang mengalah pada waktu itu, tpi untuk merebut kemenangan dimasa datang.
Memang benar mereka mundur selangkah, tapi untuk lompat beberapa meter.

Lalu apa yang mereka hasilkan dari pengorbanannya itu ?
Hasilnya adalah tampilnya Indonesia di akhir zaman ini sebagai masyarakat berpenduduk muslim terbesar di dunia.

اذا جاء نصر الله والفتح

ورأيت الناس يدخلون في دين الله أفونجا

فسبح بحمد ربك واستغفره إنه كان توابا


Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah
Maka bertasbihlah dengan memuji tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya, Sungguh Dia Maha
Penerima Taubat.

Dan cara dakwah wali songo yang berusaha di pertahankan oleh para generasinya sekarang dianggap tabu, bahkan di sesat-sesatkan oleh sebagian kelompok yang merasa paling Islami, paling Nyunah, mereka enggan sedikit berkorban demi kemenangan yang besar.
Maka jangan heran jika semakin hari populasi umat islam Indonesia yang mayoritas semakin tergeser oleh umat lain karena mereka memiliki dana, strategi dan kekuatan, yang hanya bisa kalahkan oleh Akhlaqul Karimah dan keikhlasan.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar