Jumat, 07 Agustus 2015

Kembali pada al qur'an dan hadis tinggalkan taqlid buta "Kata wahabi"

Pintu Ijtihad Masih Terbuka
“KEMBALI PADA AL QUR’AN DAN SUNNAH. PINTU IJTIHAD TERBUKA LEBAR. SIAPAPUN BISA MELAKUKAN. TINGGALKAN TAQLID BUTA”

Orang yang berkata demikian seolah-olah dia ahli dalam agama dan mampu berijtihad sendiri tanpa mengikuti para ulama. Padahal mereka... (Renungkan sendiri)

Sepintas, ajakan ini nampak indah.
Namun di dalamnya banyak jebakan mematikan, Pintu ijtihad memang terbuka lebar. Akan tetapi tidak semua orang dapat memasukinya. Ijtihad hanya boleh dilakukan oleh orang yang benar-benar memahami Al Qur’an dan Sunnah. Benar-benar memahami, bukan hanya bermodal terjemah Al Qur’an dan terjemah Hadits. Kemudian ngomongnya lantang merasa paling bernar sendiri.

Berikut ini contoh dialog antara mujtahid gadungan dengan muqollid:

Benarkah anda berijtihad Mengambil hukum langsung dari al qur’an dan sunnah Nabi?
Kemungkinan jawaban : Ya
+ : Dalam hal apakah dalam urusan agama anda berijtihad?
- : Semua hal
+ : Semua hal? Yakin?
- : Iya. Yakin. Semua yang saya lakukan saya sesuaikan dengan Al Qur’an dan Sunnah
+ : Baiklah. Andai seorang wanita mendatangi anda, bertanya tentang masalah haid yang dialaminya. Wanita tersebut mengalami mengeluarkan darah haid yang berlangsung selama 60 hari berturut-turut. Mana yang masuk dalam kategori haid dan mana yang istihadhoh? Jawablah berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah, jangan bertaqlid pada siapapun. Metode apa yang anda pakai dalam beristinbath?
- : Itu urusan wanita. Sedangkan saya tidak berijtihad dalam hal ini
+ : Seharusnya anda buat pengecualian. Anda dapat berkata, “Aku berijtihad dalam semua masalah agama, kecuali urusan haid”
- : Iya. Itu pengecualiannya
+ : Baiklah, sekarang saya bertanya tentang masalah wudlu’. Termasuk rukun wudlu’ adalah membasuh muka. Tolong jelaskan pada saya batasan muka. Panjangnya dari mana kemana. Lebarnya dari mana hingga kemana. Orang yang berjenggot, bercambang tebal apakah dia wajib membasuhkan air wudlu hingga kulitnya atau cukup pada permukaan jenggotnya. Jelaskan sesuai al- qur’an dan sunnah. Jangan bertaqlid. Bila tidak ditemukan dalam keduanya, anda boleh menggunakan metode yang tetap tidak bertentangan dengan keduanya.
- : Saya rasa ini pembahasan yang panjang. Saya butuh menelaah beberapa kitab.
+ : Tidak masalah bila anda perlu menelaah beberapa kitab. Tapi sayangnya wudlu ini adalah kasus yang kita temui setiap hari, bahkan setiap akan sholat. Bagaimana mungkin anda yang mujtahid baru sekarang mau menelaah masalah wudlu’? Wudlu anda selama ini hasil ijtihad atau taqlid buta? Bila seseorang kakinya terluka, kemudian dia harus memakai pembalut. Sedangkan dokter menyarankan dia untuk tidak membasuh kakinya dengan air, karena bisa menyebabkan pembusukan, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana cara dia berwudlu’?
- : Dia dapat mengganti pembasuhan kakinya dengan tayammum. Ayatnya jelas. Seterang matahari di siang bolong.
+ : Bila lukanya terdapat pada tangan yang notabene adalah anggota tayammum, bagaimana cara dia bertayammum? Saya ingatkan anda agar tetap mengambil dalil berdasarkan ijtihad anda sendiri. Jangan berdasarkan perkataan syekh siapapun.
- : Sesungguhnya agama ini tidak sulit. Namun anda sengaja menjebak saya dalam kesulitan ini.
+ : Bukan menjebak. Namun sebenarnya saya mengingatkan anda bahwa anda belum layak memposisikan diri sebagai mujtahid. Fiqih ini luas, saudara! Bila dalam masalah wudlu saja anda sudah tidak mampu menjawab masalahnya, bagaimana bisa anda mengaku mujtahid dalam semua urusan agama.
Para mujtahid telah merumuskan semua masalah fiqhiyah mulai A-Z secara lengkap kemudian diikuti oleh orang yang bertaqlid (muqollid). Seorang muqollid tinggal mengikuti pendapat mujtahid yang kitab-kitab mereka sudah tersebar di seluruh penjuru dunia dan diajarkan di mana-mana.



CIRI KHAS PAHAM WAHABI SALAFI YANG WAJIB ANDA PAHAMI UNTUK MEMBEDAKAN DENGAN ASWAJA (AHLUSSUNNAH WAL JAMA`AH, ASWADUL ADZOM)
SERTA 55 MACAM CIRI KHAS AQIDAH SESAT MEREKA

Ini adalah sebagian ciri khas wahabi yang tekah kami cek dan ricek dari berbagai sumber kitab kitab Ulama.dan tentu tidak mudah menelaahnya satu persatu sehingga mendapatkan data demikian.anda katakanlah ambil masaknya saja sebagai pedoman dan ada baiknya anda mengkaji Ulang dari kitab kitab Ulama wahabi jika memang mau kebenaran.
Mari kita simak kajian kami ciri khas wahabi sbb :

AQIDAH
1. Membagi Tauhid menjadi 3 bagian yaitu:
(a). Tauhid Rububiyyah: Dengan tauhid ini, mereka mengatakan bahwa kaum musyrik Mekah dan orang-orang kafir juga mempunyai tauhid.
(b). Tauhid Uluhiyyah: Dengan tauhid ini, mereka menafikan tauhid umat Islam yang bertawassul, beristigathah dan bertabarruk sedangkan ketiga-tiga perkara tersebut diterima oleh jumhur ulama‟ Islam khasnya ulama‟ empat Imam madzhab.
(c.) Tauhid Asma’ dan Sifat: Tauhid versi mereka ini bisa menjerumuskan umat islam ke lembah tashbih dan tajsim kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala seperti:
Menterjemahkan istiwa’ sebagai bersemayam/bersila
Merterjemahkan yad sebagai tangan
Menterjemahkan wajh sebagai muka
Menisbahkan jihah (arah) kepada Allah (arah atas – jihah ulya)
Menterjemah janb sebagai lambung/rusuk
Menterjemah nuzul sebagai turun dengan dzat
Menterjemah saq sebagai betis
Menterjemah ashabi’ sebagai jari-jari, dll
Menyatakan bahawa Allah SWT mempunyai “surah” atau rupa
Menambah bi dzatihi haqiqatan [dengan dzat secara hakikat] di akhir setiap ayat-ayat mutashabihat
2. Memahami ayat-ayat mutashabihat secara zhahir tanpa penjelasan terperinci dari ulama-ulama yang mu’tabar
3. Menolak asy-Sya’irah dan al-Maturidiyah yang merupakan ulama’ Islam dalam perkara Aqidah yang diikuti mayoritas umat islam
4. Sering mengkrititik asy-Sya’irah bahkan sehingga mengkafirkan asy-Sya’irah.(SUNNI)
5. Menyamakan asy-Sya’irah dengan Mu’tazilah dan Jahmiyyah atau Mu’aththilah dalam perkara mutashabihat.
6. Menolak dan menganggap tauhid sifat 20 sebagai satu konsep yang bersumberkan falsafah Yunani dan Greek.
7. Berlindung dibalik nama Salaf. Dgn mengtkan pengikut salafus sholeh.padahal akidah salaf ALLAH ADA TIDAK BERARAH DAN TIDAK BERTEMPAT.sementara mereka kebalikannya !!
8. Golongan mereka ini dikenal sebagai al-Hasyawiyyah, al-Musyabbihah, al-
Mujassimah atau al-Jahwiyyah dikalangan ulama’ Ahli Sunnah wal Jama’ah.
9. Sering menuduh bahwa Abu Hasan Al-Asy’ari telah kembali ke mazhab Salaf setelah bertaubat dari mazhab asy-Sya’irah. Menuduh ulama’ asy-Sya’irah tidak betul-betul memahami faham Abu Hasan Al-Asy’ari.
10. Menolak ta’wil dalam bab Mutashabihat.
11. Sering menuduh bahwa mayoritas umat Islam telah jatuh kepada perbuatan syirik.
12. Menuduh bahwa amalan memuliakan Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam [membaca maulid dll] membawa kepada perbuatan syirik.
13. Tidak mengambil pelajaran sejarah para anbiya’, ulama’ dan sholihin dengan
dalih menghindari syirik.
14. Pemahaman yang salah tentang makna syirik, sehingga mudah menghukumi orang sebagai pelaku syirik.
15. Menolak tawassul, tabarruk dan istighathah dengan para anbiya’ serta sholihin.
16. Mengganggap tawassul, tabarruk dan istighathah sebagai cabang-cabang syirik.
17. Memandang remeh karamah para wali [auliya’].
18. Menyatakan bahwa ibu bapa dan datuk Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak selamat dari adzab api neraka.
19. Mengharamkan mengucap “radhiallahu ‘anha” untuk ibu Rosulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam, Sayyidatuna Aminah.
SIKAP
1. Sering membid’ahkan amalan umat Islam bahkan sampai ke tahap mengkafirkan
mereka.
2. Mengganggap diri sebagai mujtahid atau berlagak sepertinya (walaupun tidak layak).
3. Sering mengambil hukum secara langsung dari al-Qur’an dan hadits (walaupun tidak layak).
4. Sering memtertawakan dan meremehkan ulama’ pondok dan golongan agama yang lain.
5. Ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits yang ditujukan kepada orang kafir sering ditafsir ke atas orang Islam.
6. Memaksa orang lain berpegang dengan pendapat mereka walaupun pendapat itu syaz (janggal).
HADITS
1. Menolak beramal dengan hadis dho’if.
2. Penilaian hadits yang tidak sama dengan penilaian ulama’ hadits yang lain.
3. Mengagungkan Nasiruddin al-Albani di dalam bidang ini [walaupun beliau tidak
mempunyai sanad bagi menyatakan siapakah guru-guru beliau dalam bidang hadits.
[Bahkan mayoritas muslim mengetahui bahwa beliau tidak mempunyai guru dalam bidang hadits dan diketahui bahawa beliau belajar hadits secara sendiri dan ilmu jarh dan ta’dil beliau adalah mengikut Imam al-Dhahabi].
4. Sering menganggap hadits dho’if sebagai hadits mawdhu’ [mereka mengumpulkan hadits dho’if dan palsu di dalam satu kitab atau bab seolah-olah kedua-dua kategori hadits tersebut adalah sama]
5. Pembahasan hanya kepada sanad dan matan hadits, dan bukan pada makna hadits. Oleh karena itu, pebedaan pemahaman ulama’ [syawahid] dikesampingkan.
QUR’AN
1. Menganggap tajwid sebagai ilmu yang menyusahkan dan tidak perlu (Sebagian Wahabi indonesia yang jahil)
FIQH
1. Menolak mengikuti madzhab imam-imam yang empat; pada hakikatnya
mereka bermadzhab “TANPA MADZHAB”.bgmana mau dikatakan bermadzab jika byk hal mereka mencela imam mazab bahkan jahil kitab imam madzab.
2. Mencampuradukkan amalan empat mazhab dan pendapat-pendapat lain sehingga membawa kepada talfiq [mengambil yang disukai] haram
3. Memandang amalan bertaqlid sebagai bid’ah; mereka mengklaim dirinya berittiba’
4. Sering mengungkit dan mempermasalahkan soal-soal khilafiyyah
5. Sering menggunakan dakwaan ijma’ ulama dalam masalah khilafiyyah
6. Menganggap apa yang mereka amalkan adalah sunnah dan pendapat pihak lain adalah Bid’ah
7. Sering menuduh orang yang bermadzhab sebagai ta’assub [fanatik] mazhab
8. Salah faham makna bid‟ah yang menyebabkan mereka mudah membid‟ahkan orang lain
9. Mempromosikan madzhab fiqh baru yang dinamakan sebagai Fiqh al-Taysir, Fiqh al-Dalil, Fiqh Musoffa, dll [yang jelas keluar daripada fiqh empat mazhab]
10. Sering mewar-warkan agar hukum ahkam fiqh dipermudahkan dengan menggunakan hadis “Yassiru wa la tu’assiru, farrihu wa la tunaffiru”
11. Sering mengatakan bahwa fiqh empat madzhab telah ketinggalan zaman
NAJIS
1. Sebagian mereka sering mempermasalahkan dalil akan kedudukan babi sebagai najis mughallazhah
2. Menyatakan bahwa bulu babi itu tidak najis karena tidak ada darah yang mengalir.
WUDHU’
1. Tidak menerima konsep air musta’mal
2. Bersentuhan lelaki dan perempuan tidak membatalkan wudhu’
3. Membasuh kedua belah telinga dengan air basuhan rambut dan tidak dengan air yang baru.
ADZAN
1. Adzan Juma’at sekali; adzan kedua ditolak
SHALAT
1. Mempromosikan “Sifat Shalat Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam‟, dengan alasan kononnya shalat berdasarkan fiqh madzhab adalah bukan sifat shalat Nabi yang benar
2. Menganggap melafazhkan kalimat “usholli” sebagai bid’ah.
3. Berdiri dengan kedua kaki mengangkang.
4. Tidak membaca “Basmalah‟ secara jahar.
5. Menggangkat tangan sewaktu takbir sejajar bahu atau di depan dada.
6. Meletakkan tangan di atas dada sewaktu qiyam.
7. Menganggap perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam shalat sebagai perkara bid‟ah (sebagian Wahabiyyah Indonesia yang jahil).
8. Menganggap qunut Subuh sebagai bid’ah.
9. Menggangap penambahan “wa bihamdihi” pada tasbih ruku’ dan sujud adalah bid’ah.
10. Menganggap mengusap muka selepas shalat sebagai bid’ah.
11. Shalat tarawih hanya 8 rakaat; mereka juga mengatakan shalat tarawih itu
sebenarnya adalah shalat malam (shalatul-lail) seperti pada malam-malam lainnya
12. Dzikir jahr di antara rakaat-rakaat shalat tarawih dianggap bid’ah.
13. Tidak ada qadha’ bagi shalat yang sengaja ditinggalkan.
14. Menganggap amalan bersalaman selepas shalat adalah bid’ah.
15. Menggangap lafazh sayyidina (taswid) dalam shalat sebagai bid’ah.
16. Menggerak-gerakkan jari sewaktu tasyahud awal dan akhir.
17. Boleh jama’ dan qashar walaupun kurang dari dua marhalah.
18. Memakai sarung atau celana setengah betis untuk menghindari isbal.
19. Menolak shalat sunnat qabliyyah sebelum Juma’at
20. Menjama’ shalat sepanjang semester pengajian, karena mereka berada di landasan Fisabilillah
DO’A, DZIKIR DAN BACAAN AL-QUR’AN
1. Menggangap do’a berjama’ah selepas shalat sebagai bid’ah.
2. Menganggap dzikir dan wirid berjama’ah sebagai bid’ah.
3. Mengatakan bahwa membaca “Sodaqallahul ‘azhim” selepas bacaan al-Qur’an adalah Bid’ah.
4. Menyatakan bahwa do’a, dzikir dan shalawat yang tidak ada dalam al-Qur’an dan Hadits sebagai bid’ah. Sebagai contoh mereka menolak Dala’il al-Khairat, Shalawat al-Syifa‟, al-Munjiyah, al-Fatih, Nur al-Anwar, al-Taj, dll.
5. Menganggap amalan bacaan Yasin pada malam Jum’at sebagai bid’ah yang haram.
6. Mengatakan bahwa sedekah atau pahala tidak sampai kepada orang yang telah wafat.
7. Mengganggap penggunaan tasbih adalah bid’ah.
8. Mengganggap zikir dengan bilangan tertentu seperti 1000 (seribu), 10,000 (sepuluh ribu), dll sebagai bid’ah.
9. Menolak amalan ruqiyyah syar’iyah dalam pengobatan Islam seperti wafa‟, azimat, dll.
10. Menolak dzikir isim mufrad: Allah Allah.
11. Melihat bacaan Yasin pada malam nisfu Sya’ban sebagai bid’ah yang haram.
12. Sering menafikan dan memperselisihkan keistimewaan bulan Rajab dan Sya’ban.
13. Sering mengkritik keutamaan malam Nisfu Sya’ban.
14. Mengangkat tangan sewaktu berdoa’ adalah bid’ah.
15. Mempermasalahkan kedudukan shalat sunat tasbih.
PENGURUSAN JENAZAH DAN KUBUR
1. Menganggap amalan menziarahi maqam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para anbiya’, awliya’, ulama’ dan sholihin sebagai bid’ah dan shalat tidak boleh dijama’ atau qasar dalam ziarah seperti ini.
2. Mengharamkan wanita menziarahi kubur.
3. Menganggap talqin sebagai bid’ah.
4. Mengganggap amalan tahlil dan bacaan Yasin bagi kenduri arwah sebagai bid’ah yang haram.
5. Tidak membaca do’a selepas shalat jenazah.
6. Sebagian ulama’ mereka menyeru agar Maqam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikeluarkan dari masjid nabawi atas alasan menjauhkan umat Islam dari syirik
7. Menganggap kubur yang bersebelahan dengan masjid adalah bid’ah yang haram
8. Do’a dan bacaan al-Quran di perkuburan dianggap sebagai bid’ah.
MUNAKAHAT [PERNIKAHAN]
1. Talak tiga (3) dalam satu majlis adalah talak satu (1)
MAJLIS SAMBUTAN BERAMAI-RAMAI
1. Menolak peringatan Maulid Nabi; bahkan menyamakan sambutan Mawlid Nabi dengan perayaan kristen bagi Nabi Isa as.
2. Menolak amalan marhaban para habaib
3. Menolak amalan barzanji.
4. Berdiri ketika bacaan maulid adalah bid’ah
5. Menolak peringatan Isra’ Mi’raj, dll.
HAJI DAN UMRAH
1. Mencoba untuk memindahkan “Maqam Ibrahim as.” namun usaha tersebut telah digagalkan oleh al-Marhum Sheikh Mutawalli Sha’rawi saat beliau menemuhi Raja Faisal ketika itu.
2. Menghilangkan tanda telaga zam-zam
3. Mengubah tempat sa’i di antara Sofa dan Marwah yang mendapat tentangan ulama’ Islam dari seluruh dunia
PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN
1. Maraknya para professional yang bertitle LC menjadi “ustadz-ustadz‟ mereka (di Indonesia.hanya sebagian kecil yang bergelar LC namun mereka benar benar SUNNI)
2. Ulama-ulama yang sering menjadi rujukan mereka adalah:
a. Ibnu Taymiyyah al-Harrani
b. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
c. Muhammad bin Abdul Wahhab
d. Sheihk Abdul Aziz bin Baz
e. Nasiruddin al-Albani
f. Sheikh Sholeh al-Utsaimin
g. Sheikh Sholeh al-Fawzan
h. Adz-Dzahabi dll.
3. Sering mendakwahkan untuk kembali kepada al-Qura’an dan Hadits (tanpa menyebut para ulama’, sedangkan al-Qura’n dan Hadits sampai kepada umat Islam melalui para ulama’ dan para ulama’ juga lah yang memelihara dan menjabarkan kandungan al-Qur’an dan Hadits untuk umat ini)
4. Sering mengkritik Imam al-Ghazali dan kitab “Ihya’ Ulumuddin”
PENGKHIANATAN MEREKA KEPADA UMAT ISLAM
1. Bersekutu dengan Inggris dalam menjatuhkan kerajaan Islam Turki Utsmaniyyah
2. Melakukan perubahan kepada kitab-kitab ulama’ yang tidak sehaluan dengan mereka
3. Banyak ulama’ dan umat Islam dibunuh sewaktu kebangkitan mereka di timur tengah
4. Memusnahkan sebagian besar peninggalan sejarah Islam seperti tempat lahir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, meratakan maqam al-Baqi’ dan al-Ma’la [makam para isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Baqi’, Madinah dan Ma’la, Mekah], tempat lahir Sayyiduna Abu Bakar dll, dengan hujjah tempat tersebut bisa membawa kepada syirik.
5. Di Indonesia, sebagian mereka dalu dikenali sebagai Kaum Muda atau Mudah [karena hukum fiqh mereka yang mudah, ia merupakan bentuk ketaatan bercampur dengan kehendak hawa nafsu].
TASAWWUF DAN THARIQAT
1. Sering mengkritik aliran Sufisme dan kitab-kitab sufi yang mu’tabar
2. Sufiyyah dianggap sebagai kesamaan dengan ajaran Budha dan Nasrani
3. Tidak dapat membedakan antara amalan sufi yang benar dan amalan bathiniyyah yang sesat.
Wallahu a’lam bish-Showab wal hadi ila sabilil haq.
55 Ciri-Ciri Salafi Wahabi
Oleh : KH Thobary Syadzily
Inilah kejahatan & kesesatan aliran Salafi Wahabi yakni ajaran yang dibawakan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab at-Tamimi an-Najdi :
1. Allah bersemayam di atas ‘arsy seperti akidahnya kaum Yahudi.
2. Golongan yang beriman kepada setengah ayat Al-Qur’an dan kafir dengan setengah ayat Al-Quran yang lain.
3. Golongan yang menolak Takwil pada setengah ayat, dan membolehkan Takwil pada setengah ayat yang lain berdasarkan mengikuti hawa nafsu mereka.
4. Golongan yang menafikan Kenabian Nabi Adam A.S.
5. Golongan yang menyatakan bahwa Alam ini Qidam/Maha Dahulu (Rujuk pandangan ibn Taimiyyah).
6. Golongan yang mengkafirkan Imam Abu al-Hasan Al-Asy’ari dan para pengikutnya.
7. Golongan yang mengkafirkan Sultan Sholahuddin Al-Ayyubi dan Sultan Muhammad Al-Fateh.
8. Golongan yang mengkafirkan Imam An-Nawazwi dan Seluruh Ulama Islam yang menjadi para pengikutnya (Asy’ariyah dan Maturidiyah).
9. Golongan yang mengdhoifkan hadits-hadits shohih dan mengshohihkan hadis-hadis dhoif (lihat penulisan Albani).
10. Golongan yang tidak mempelajari ilmu dari Guru atau Syeikh, hanya copy paste dan membaca dari buku2 dsb.
11. Golongan yang mengharamkan bermusafir ke Madinah dengan niat ziarah Nabi Muhammad SAW.
12. Golongan yang membunuh Ummat Islam beramai-ramai di Mekah, Madinah, dan beberapa kawasan di tanah Hijaz (lihat tarikh an-Najdi).
13. Golongan yang meminta bantuan Askar dan Senjata pihak Britain (yang bertapak di tempat Kuwait pada ketika ini) ketika kalah dalam perang ketika mereka ingin menjajah Mekkah dan Madinah.
14. Golongan yang menghancurkan turath (sejarah peninggalan) Ummat Islam di Mekkah dan Madinah.(lihat kawasan pekuburan Jannatul Baqi, Bukit Uhud dsb)
15. Golongan yang membenci kaum ahlul bait.
16. Golongan yang bertentangan dengan Ijma para Shohabah, Tabiin, Salaf, Khalaf dan seluruh Ulama ASWAJA.
17. Golongan yang mendakwa akal tidak boleh digunakan dalam dalil syara’, dengan menolak fungsi akal (ayat-ayat Al-Quran menyarankan menggunakan akal)
18. Golongan yang mengejar syuhrah (pangkat, nama, promosi,kemasyhuran) dengan menggunakan pemahaman mereka yang salah terhadap Al-Qura’n dan As-Sunnah.
19. Golongan yang mengdhoifkan hadis solat tarawih 20 rakaat.(Albani)
20. Golongan yang mengharamkan menggunakan Tasbih.(Albani)
21. Golongan yang mengharamkan berpuasa pada hari sabtu walaupun hari Arafah jatuh pada hari tersebut.(Albani)
22. Golongan yang melecehkan Imam Abu Hanifah R.A.(Albani)
23. Golongan yang mendakwa Allah memenuhi alam ini dan menghina Allah dengan meletakkan anggota pada Allah SWT.
24. Golongan yang mendakwa Nabi Muhammad SAW tidak hayyan (hidup) di kuburan beliau .(Albani)
25. Golongan yang melarang membaca Sayyidina dan menganggap perbuatan itu bidah dholalah / sesat.
26. Golongan yang mengingkari membaca Al-Quran dan membaca talqin pada orang yang meninggal.
27. Golongan yang melarang membaca shalawat selepas azan.(Albani)
28. Golongan yang mengatakan Syurga dan Neraka ini fana (tidak akan kekal).(ibn Taimiyyah)
29. Golongan yang mengatakan lafaz talaq tiga tidak jatuh, jika aku talaq kamu dengan talaq tiga . (ibn Taimiyyah).
30. Golongan yang mengisbatkan (menyatakan/menetapkan) tempat bagi Allah. (Ibn Taimiyyah)
31. Golongan yang menggunakan wang ringgit untuk menggerakkan ajaran sesat mereka, membuat tadlis (penipuan dan pengubahan) di dalam kitab-kitab ulama yang tidak sependapat dengan mereka.
32. Golongan yang mengkafirkan orang Islam yang menetap di Palestine sekarang ini. (Albani)
33. Golongan yang membidahkan seluruh ummat Islam.
34. Golongan yang menghukumi syirik terhadap amalan ummat Islam yang tidak sepaham dengan mereka.
35. Golongan yang membawa ajaran tauhid dan tidak pernah belajar ilmu tauhid.(Ibn Taimiyyah)
36. Golongan yang mengatakan bahwa Abu Jahal dan Abu Lahab juga mempunyai tauhid, tidak pernah Nabi Muhammad SAW mengajar begini atau pun para Shohabah R.A. (Muhammad Abdul Wahab)
37. Golongan yang membolehkan memakai lambang salib hanya semata-mata untuk mujamalah/urusan resmi kerajaan, dan hukumnya tidak kufur. (Bin Baz)
38. Golongan yang membiayai keuangan Askar Kaum Kuffar untuk membunuh Ummat Islam dan melindungi negara mereka. (kerajaan Wahhabi Saudi)
39. Golongan yang memberi Syarikat-syarikat Yahudi memasuki Tanah Haram.(Kerajaan Wahhabi Saudi)
40. Golongan yang memecah-belah Ummat Islam dan institusi kekeluargaan.
41. Golongan yang mengharamkan Maulid dan bacaan-bacaan barzanji, marhaban.
41. Golongan yang menghalalkan bom bunuh diri atas nama jihad walaupun orang awam kafir yang tidak bersenjata mati. (selain di Palastine)
43. Golongan yang menghalalkan darah Ahlus Sunnah Wal Jamaah Asy’ariyah dan Maturidiyah. Lihat di Lubnan, Chechnya, Algeria, dan beberapa negara yang lain.
44. Golongan yang menimbulkan fitnah terhadap Ummat Islam dan menjelek-jelekkan nama baik Islam.
45. Golongan yang membuat kekacauan di Fathani, Thailand.
46. Golongan yang sesat menyesatkan rakyat Malaysia.
47. Golongan yang meninggalkan ajaran dan ilmu-ilmu Ulama ASWAJA yang muktabar.
48. Golongan yang meninggalkan methodologi ilmu ASWAJA.
49. Golongan yang Minoritas dalam dunia, malah baru berumur setahun jagung.
50. Golongan yang menuduh orang lain dengan tujuan melarikan diri atau menyembunyikan kesesatan mereka.
51. Golongan yang jahil, tidak habis mempelajari ilmu-ilmu Agama, tetapi ingin membuat fatwa sesuka hati.
52. Golongan yang melarang bertaqlid, tetapi mereka lebih bertaqlid kepada mazhab sesat mereka.
53. Golongan yang secara zahirnya berjubah, berkopiah, singkat jubah, janggut panjang, tetapi berlewat, tidak menghormati ulama, mengutuk para Alim Ulama dan tidak amanah dengan ilmu dan agama Islam.
54. Golongan yang tidak hujjah dalam ajaran mereka.
55. Golongan yang membawa ajaran sesat Ibn Taimiyyah/Muhamad Ibn Abd Wahab, kedua-dua individu ini telah dicemooh, ditentang, dijawab dan dikafirkan oleh Jumhur Ulama ASWAJA atas dasar akidah mereka yang sesat.
56. Jidadnya hitam
57. Menggunakan ayat untuk orang kafir untuk menyerang orang mukminN

Nabi mengatakan salah satu ciri kaum trsesat itu adl MRK MENGUNAKAN AYAT2 YG DITUJUKN KPD ORANG2 KAFIR KPD ORANG2 BERIMAN....

Maka'y beljar quran jgn hnya dr trjemahan akibat'y mnyesatkn diri sendiri dn ujung2 mnyesatkn orang lain , bukankh nabi sbdakn klo menjelaskn quran / memahami quran ( termsuk hadits ) dgn akal'y NABI PERSILAHKN MSUK NERAKA ( klo tdk memahami 'ilmu quran dn hadits )...asbabun nuzul ( pnyebab turun'y ) 
Suroh al an'am : 116 adl : BERKENAAN DGN ORANG2 KAFIR yg membantah Rosul dn orang2 beriman tentang memakan bangkai , mrk berkata : mengapa kalian memakan bangkai ( binatang ) yg kalian bunuh ( sembelih ) dn tidak memakan bangkai ( binatang ) yg dibunuh Allah secara langsung ??( maksud'y yg mati tdk disembelih orang yaitu bngkai ) maka turunlah ayat ini, 
Allah berfirman : Dn jika kamu menaanti kebanyakan orang2 yg ada dimuka Bumi ini , niscaya mrk menyesatkn kamu dari jalan Allah , yaitu jika kamu menaanti mrk dgn memakan bangkai , sungguh mrk telah mnyesatkn kamu dari jalan Allah ( tafsir Al baghowi , Juz 3 hal 181 ) , silahkn liat kitab2 tafsir lain'y ( bukan terjemahan) dlm ayat ini Allah mengunkan mufrod ( bentuk tunggal ) untuk KAMU yg berarti bhwa secara makna asalnya ayat ini ditujukn kpd nabi Muhamad saw , jika nabi mengikuti kebnykan orang , mka kebanykan orang kadir itu akan mnyesatkn nabi , dari jalan Allah yg telah ditempuh'y , sampai disini maka haruslah jelas dulu sisi tinjau JALAN ALLAH yg telah ditempuh oleh nabi , bukan JALAN ALLAH yg telah ditempuh oleh firqoh2 yg justru telah mnyelisihi cara2 telah ditempuh oleh nabi. Jadi ayat ini tdk bisa dipakai buat menolak hadits yg tlah diajukn orang mukmin, krn salah penempatan , ayat buat orang kafir ditujukn kpd orang beriman.

Larangan mencela sesama muslim

Allah 'Subhanahu Wata'ala'berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Maknanya:
“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui”.
[QS Al-Maidah : 54]
----------------------------
Kalau sesama mukmin biasanya lemah lembut, bukan yang suka caci maki

Wallahu A'lam
Baca juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar