Sebentar lagi umat Islam akan menyambut Idul Adlha atau hari raya Qur'an, yang bertepatan pula dengan pelaksanaan ibadah haji di Makkah.
Dalam menyambut Idul Adlha, perlu sekiranya umat Islam mengetahui bahwa malam hari raya Idul Adlha dan hari raya lainnya, merupakan malam yang mengandung keistimewaan. Didalam malam tersebut, umat Islam mulai mengemakan takbir sampai hari ketiga dari hari Tasyriq.
Dimalam Idul Adlha pula, do'a-do'a di ijabah oleh Allah Subhanahu wa Ta'alaa. Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah pernah mengatakan
وَبَلَغَنَا أَنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Telah sampai (riwayat) kepada kami, bahwa sungguh do'a di ijabah pada 5 malam, yaitu pada malam Jum'at, malam Idul Adlha, malam Idul Fithri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nishfu Sya'ban.
Perkataan Imam al-Syafi'i rahimahullah didalam kitab Al Umm diatas, disebutkan pula oleh Imam An-Nawawi didalam kitab Majmu' Syarh al-Muhadzdzab (5/43), Raudlatuth Thalibin (2/75); dan Imam Zakariyya al-Anshari dlm Fathul Wahhab (1/91).
Meskipun didalam tersebut do'a dikabulkan, akan tetapi penting untuk memperhatikan adab-adab dalam berdo'a dan kebersihan batin dari hal-hal yang tidak diridloi oleh Allah SWT.
Ulasan Waktu Do'a di Kabulkan
Sebagai seorang muslim adalah suatu bagian dari ritual ibadah yang tidak bisa dipisahkan, dimana hal tersebut sebuah pengharapan seorang hamba yang lemah dan kecil dihadapan Tuhannya untuk memohon atas segala sesuatu yang menjadi niat dan kebutuhannya, karena Doa merupakan inti ibadah dan senjata seorang mukmin untuk memohon perlindungan kepada sang Maha kuasa,dimana dalam suatu Hadist.
Do’a adalah otaknya (sumsum / inti nya) ibadah. (HR. Tirmidzi)
Do’a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya’la).
Namun dari sebagian orang banyak yang menghiraukan waktu-waktu yang sangat mustajab agar doa-doa kita bisa terkabul. Dan waktu-waktu Mustajab itu antara lain :
1.Malam Jum’at dan Hari Jumat.
Imam ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Malam Jum’at dan hari Jum’at mempunyai hak, maka janganlah sia-siakan kemuliaannya, jangan mengurangi ibadah, dekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal shaleh, tinggalkan semua yang haram. Karena di dalamnya Allah swt melipatgandakan kebaikan, menghapus kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari Jum’at sama dengan malamnya. Jika kamu mampu, hidupkan malam dan siangnya dengan doa dan shalat. Karena di dalamnya Allah mengutus para Malaikat ke langit dunia untuk melipatgandakan kebaikan dan menghapus keburukan, sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia.”
Dalam hadist yang mu’tabar, Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata: “Sesungguhnya orang mukmin yang memohon hajatnya kepada Allah, Ia menunda hajat yang dimohonnya hingga hari Jum’at agar ia memperoleh bisa keutamaan yang khusus (dilipatgandakan karena keutamaan hari Jum’at).”
Betapa pentingnya malam jum’at dan siang harinya Allah swt berikan kepada hamba-hambanya yang memohon agar apa yang menjadi Hajat dan kebutuhan bisa tercapai, Dimana dalam suatu Riwayat yang lain dijelaskan.
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Allah swt memerintahkan kepada Malaikat agar pada setiap malam Jum’at ia menyeru dari bawah Arasy dari awal malam hingga akhir malam: Tidak ada seorang pun hamba mukmin yang berdoa kepada-Ku untuk keperluan akhirat dan dunianya sebelum terbit fajar kecuali Aku mengijabahnya, tidak ada seorang pun mukmin yang bertaubat kepadaKu dari dosa-dosanya sebelum terbit fajar kecuali Aku menerima taubatnya, tidak ada seorang pun mukmin yang sedikit rizkinya lalu ia memohon kepadaKu tambahan rizkinya sebelum terbit fajar kecuali Aku menambah dan meluaskan rizkinya, tidak ada seorang pun hamba mukmin yang sedang sakit lalu ia memohon kepadaKu untuk kesembuhannya sebelum terbit fajar kecuali Aku memberikan kesembuhan, tidak ada seorang hamba mukmin yang sedang kesulitan dan menderita lalu ia memohon kepadaKu agar dihilangkan kesulitannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menghilangkannya dan menunjukkan jalannya, tidak ada seorang pun hamba yang sedang di zhalimi lalu ia memohon kepadaKu agar Aku mengambil kezhalimannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menolongnya dan mengambil kezhalimannya; Malaikat terus-menerus berseru hingga terbit fajar.”
(Mafatihul Jinan, Bab 1,pasal 4, halaman 28-38 )
2.Malam Hari Raya Idul Fitri
3.Malam Hari Raya Idul Adha
4.Malam 10 Muharram
Pada malam 10 Muharram ini sangat mustajab bagi seorang mukmin untuk berdoa kepada Allah SWT untuk memohon segala Hajatnya karena pada malam ini biasa sebagian orang menyebutnya Hari Raya Anak Yatim, dimana Allah memberikan kepada siapa saja yang berdoa pasti Allah mengabulkannya, apalagi disertai dengan puasa 10 Muharram, dimana dalam suatu Riwayat dijelaskan:
Dari Ibnu Abbas Ra berkata Rasulullah SAW bersabda : ”Sesiapa yang berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram) maka Allah S.W.T akan memberi kepadanya pahala 10,000 malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10,000 orang berhaji dan berumrah, dan 10,000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah S.W.T akan menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Dan sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari Asyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh ummat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.”
Lalu para sahabat bertanya Rasulullah S.A.W : ”Ya Rasulullah S.A.W, adakah Allah telah melebihkan hari Asyura daripada hari-hari lain?”. Maka berkata Rasulullah SAW: ”Ya, memang benar, Allah Ta’ala menjadikan langit dan bumi pada hari Asyura, menjadikan laut pada hari Asyura, menjadikan bukit-bukit pada hari Asyura, menjadikan Nabi Adam dan juga Hawa pada hari Asyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari Asyura, dan Allah S.W.T menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari Asyura, Allah S.W.T menenggelamkan Fir’aun pada hari Asyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub As pada hari Asyura, Allah S.W.T menerima taubat Nabi Adam pada hari Asyura, Allah S.W.T mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari Asyura, Allah S.W.T mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari Asyura, dan akan terjadi hari kiamat itu juga pada hari Asyura “
5.Malam Nisfu Syaban
6.Malam Lailatur Qodar
Pada Malam Lailatur Qodar sering dimanfaatkan oleh seluruh umat islam untuk beritikaf dan berdoa kepada Allah SWT, karena pada malam tersebut para malaikat turun ke bumi untuk mengatur segala urusan, dimana dalam Al-qur’an Allah berfirman :
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan, tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al-Qadr: 1-5).
Pada bulan ini terdapat Lailatul Qadar (malam mulia), yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, do’a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi :
“Barangsiapa mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
7.Sepertiga Malam Yang Akhir Sekitar Jam 02.00-03.000
Pada saat-saat inilah dimana umat islam yang taat untuk memohon segala sesuatunya kepada Allah SWT, karena pada sepertiga malam ini Allah SWT turun ke bumi, dimana dalam suatu Hadist dijelaskan :
Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : “Adakah orang yang berdo’a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya..?” Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad).
Allah SWT berfirman:
“Mereka (para muttaqin) sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir
malam, mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat: 17-18).
8.Ketika Hendak Berbuka Puasa
Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, melipat gandakan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diriNya dari amal-amal ibadah lainnya.
Firman Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi :
“Puasa itu untukKu dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Dalam Hadist diterangkan :
Ada tiga orang yang tidak ditolak do’a mereka: (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka, (2) Seorang penguasa yang adil, (3) Dan do’a orang yang dizalimi (teraniaya). Do’a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, “Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Tirmidzi)
9.Antara Adzan dan Iqomat
Dan di antara waktu mustajab ini merupakan suatu saat dimana doa di dengar oleh Allah SWT, dimana di dalam suatu Hadist menerangkan:
“Doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqamah, maka berdoalah!” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan menurut Al-Arnauth dalam Jami’ul Ushul).
Juga berdasarkan hadits Abdullah bin Amr Ibnul Ash RA, bahwa ada seorang laki-laki berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya para muadzin itu telah mendahului kita”, maka Rasulullah SAW bersabda: “Ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh para muadzin itu dan jika kamu selesai (menjawab), maka memohonlah, kamu pasti diberi.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban, di-hasan-kan oleh Al-Arnauth dan Al-Albani).
Disaat akan menunggu shalat berjama’ah, Namun sayangnya waktu mustajab ini sering tidak dimanfaatkan sebagian umat Islam yang kurang mengerti sunnah ataupun orang yang kurang menghargai sunnah Rosulullaah.
10.Pada Waktu Khotib Duduk antara Dua Khutbah
Di dalam hadist Muslim dan Abu Dawud dijelaskan:
”Yaitu waktu antara duduknya imam (khatib) sampai selesainya shalat (Jum’at)”. Inilah Riwayat yang paling shahih dalam hal ini.
11.Setiap Selesai Sholat Fardhu
Rasulullah SAW ditanya, “Pada waktu apa do’a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?” Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam).” (Mashabih As-sunnah).
12.Antara Dzuhur dan Ashar
Waktu pada pertengahan dzuhur dan Ashar dimana pada waktu tersebut menyingsingkan hari, maka sangat baik untuk bermunajat kepada Allah dengan di dahului shalat hajat.
13.Selepas Mengkhatamkan Al-Qur’an
Barang siapa ingin dikabulkan hajatnya oleh Allah, maka khatamkan Al-Qur’an selama 7 hari, bila bacaan Al-quran anda sudah khatam, bersujudlah memohon apa yang menjadi hajat.
14.Ketika Hujan Turun Terutama Selepas Kemarau Panjang
Perhatikan Firman Allah SWT:
Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. (QS.Asy-syura:28).
Dimana pada saat-saat seperti inilah Allah SWT menurunkan segala Rahmat dan kasih sayangnya untuk seluruh makhluknya di alam ini, sehingga saat mustajabah dalam memohon segala sesuatu kepada Allah.
15.Setelah Melakukan Amal Sholeh
Sikap amal sholeh yaitu membantu terhadap orang lain yang sedang kesulitan dan kesusahan, perhatikan Hadist berikut :
“Bagi Allah ada hamba-hambaNya yang dikhususkan melayani kebutuhan-kebutuhan orang banyak. Mereka berlindung kepadanya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Orang-orang itulah yang aman dari azab Allah.” (HR. Ath-Thabrani).
Dan dalam Riwayat yang lain menerangkan :
“Barangsiapa dibukakan baginya pintu kebaikan (rezeki) hendaklah memanfaatkan kesempatan itu (untuk berbuat baik) sebab dia tidak mengetahui kapan pintu itu akan ditutup baginya.” (HR. Asy-syihaab)
Intinya ialah bila anda ingin ditolong oleh Allah segala permohonannya maka tolonglah orang lain dan jangan kau sia-siakan kesempatan tersebut.
16.Sesudah Bersedekah Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim
Perhatikan Hadist berikut:
Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim).
“Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.” (HR. Ahmad).
Sudah sepantasnya bila anda renungkan, Allah senang kepada orang yang giat bersedekah dan membantu sesama saudaranya yang kekurangan atau tidak mampu, maka Allah pun akan membalasnya dari apa yang dia harapkan.
Itulah semua penjelasan secara ringkas tentang saat-saat yang mustajabah dalam berdoa, dan oleh sebab itu sebagai umat islam yang mukmin lebih banyak berdoa kepada Allah SWT, memohon pertolongan dan perlindungan kepadanya.
“Sesungguhnya Allah maha pemalu dan maha murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepadaNya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa.” (HR. Al-Hakim).
Oleh : Ibnu L' Rabassa