Abu Abdillah Muhammad bin Abu Bakar
bin Ayyub bin Sad al-Zar'i atau lebih dikenal dengan Ibnul Qayyim
al-Jauziyyah didalam kitabnya Tuhfatul Wadud bi-Ahkamil Maulud (1/30)
menjelaskan tentang kesunnahan mengadzankan ditelinga kanan dan iqamah
ditelinga kiri pada bayi yang baru lahir. Ia menyebutkan beberapa
riwayat berkenaan dengan hal tersebut. [1]
Dalam kitab yang sama (1/31), Ibnul Qayyim juga mengungkap beberapa rahasia dibalik kumandang adzan pada telinga bayi.
وسر التأذين والله أعلم أن يكون أول ما يقرع سمع الإنسان كلماته المتضمنة
لكبرياء الرب وعظمته والشهادة التي أول ما يدخل بها في الإسلام فكان ذلك
كالتلقين له شعار الإسلام عند دخوله إلى الدنيا كما يلقن كلمة التوحيد عند
خروجه منها وغير مستنكر وصول أثر التأذين إلى قلبه وتأثيره به وان لم يشعر
مع ما في ذلك من فائدة أخرى وهي هروب الشيطان من كلمات الأذان وهو كان
يرصده حتى يولد فيقارنه للمحنة التي قدرها الله و شاءها فيسمع شيطانه ما
يضعفه ويغيظه أول أوقات تعلقه به
وفيه معنى آخر وهو أن تكون دعوته إلى الله وإلى دينه الإسلام وإلى عبادته
سابقة على دعوة الشيطان كما كانت فطرة الله التي فطر عليها سابقة على تغيير
الشيطان لها ونقله عنها ولغير ذلك من الحكم
“Dan sirr(rahasia) mengadzani bayi, Wallahu A’lam: yaitu supaya yang didengarkan
manusia pertama kali adalah ucapan yang mengandung kebesaran Rabb dan
keagungan-Nya serta syahadat yang pertama kali memasukkanya kedalam
islam, jadi ibarat men-talqinkan-nya tentang syiar Islam ketika
memasuki dunia, sebagaimana dia ditalqin ketika keluar dari dunia,
dikarenakan juga sampainya pengaruh adzan kedalam hatinya tidak dan
kesan adzan pada dirinya tidak dipungkiri, meskipun dirasakan ada faedah
lain dalam hal itu, yaitu larinya setan dari kalimat adzan,
dimana setan senantiasa menunggunya kelahirannya, lalu menyertainya
karena takdir Allah dan kehendak-Nya, maka dengan itu setan yang
menyertainya mendengar sesuatu yang melemahkannya dan membuatnya marah
sejak pertama mengikutinya.
Dalam hal itu ada hikmah lain yaitu supaya seruan kepada Allah dan agama Islam serta ibadahnya mendahului dakwahnya setan. Sebagaimana
Allah telah menciptakannya diatas fitrah tersebut untuk mendahului
perubahan yang dilakukan setan kepadanya, serta hikmah-hikmah lainnya”
red. Ibnu Manshur
1. http://islamport.com/w/qym/Web/3182/29.htm
2. http://islamport.com/w/qym/Web/3182/30.htm
https://www.facebook.com/groups/forum.diskusi.hadits/permalink/838010242884471/?comment_id=838010399551122&offset=0&total_comments=7
Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar