Assalamualaikum...
Berhubungan mau ibadah kurban nih, mau tanya Dalil/Qaul Ulama yang menerangkan bolehkah non muslim kita beri daging kurban?
Tolong dicarikan kitabnya. Terima kasih banyak.
(Dari Ozik Mas Ozik).
Jawaban:
Wa alaikum salam waraohmatulloh wabarokatuh
Para ulama berbeda pendapat mengenai boleh dan tidaknya memeberikan
daging kurban kepada orang kafir, sebagian ulama’ tidak
memperbolehkannya, sedangkan sebagian lainnya memperbolehkan.
Ulama’ yang menyatakan ketidak bolehan memberikan daging kurban kepada
orang kafir beralasan bahwa tujuan ibadah kurban adalah bentuk sikap
kasih sayang terhadap sesama muslim dengan cara memberikan makanan,
selain itu kurban merupakan hidangan dari Allah bagi kaum muslimin pada
hari raya idul adha, karena itu hidangan ini tidak boleh diberikan
kepada selain mereka. Pendapat ini dikemukakan oleh imam Romli dalam
kitab Nihayatul Muhtaj, pendapat ini juga merupakan pendapat Imam Malik
dan Imam Al-Laits.
Sedangkan ulama yang memperbolehkan beralasan bahwa pemberian daging
kurban merupakan bentuk sedekah, sedangkan dalam aturan agama yang tidak
ada larangan untuk memberikan sedekah kepada orang non muslim, asalakan
bukan kafir harbi (orang kafir yang memerangi orang islam). Allah
berfirman:
لَايَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ
لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ
أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُقْسِطِينَ
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil”. (QS. Al Mumtahanah : 8 ).
Syekh Ilkiya Al-Hirosi Asy-Syafi’i dalam kitabnya, “Ahkamul Qur’an”
menjelaskan bahwa ayat ini merupakan dalil kebolehan memberikan sedekah
kepada kafir dzimmi, bukan kafir harbi.
Pendapat ini merupakan pendapat yang sesuai dengan ketentuan madzhab
(syafi’i) menurut penjelasan imam Nawawi, selain itu pendapat ini
merupakan pendapat Imam Hasan Al-Basri, Imam Abu Hanifah dan Imam Abu
Tsur.
Namun imam nawawi menambahkan bahwa kebolehan memberikan daging kurban
kepada orang kafir dzimmi ini berlaku apabila hewan kurban tersebut
merupakan kurban sunah bukan kurban wajib (berkurban karena sudah
nadzar). Jadi jika kurbannya kurban nadzar hanya boleh dibrerikan kepada
kaum muslimin saja.
Kesimpulannya, ulama’ berbeda pendapat mengenai kebolehan memberikan
daging kurban kepada non muslim, sebagian melarangnya dan sebagian
memperbolehkan memberikannya kepada kafir dzimmi, dengan syarat daging
hewan kurbannya bukan dari hewan kurban wajib. Wallahu a'lam.
(Dijawab oleh: Al Murtadho dan Siroj Munir).
Referensi:
1. Nihayah al Muhtaj 8/141.
وله) أي المضحي عن نفسه إن لم يرتد (الأكل
من أضحية تطوع) وهديه بل يندب أما الواجبة فيمتنع أكله منها سواء في ذلك
المعينة ابتداء أو عما في الذمة، وخرج بما مر ما لو ضحى عن غيره أو ارتد
فلا يجوز له الأكل منها كما لا يجوز إطعام كافر منها مطلقا، ويؤخذ من ذلك
امتناع إعطاء الفقير والمهدى إليه منها شيئا للكافر، إذ القصد منها إرفاق
المسلمين بالأكل لأنها ضيافة الله لهم فلم يجز لهم تمكين غيرهم منه لكن في
المجموع أن مقتضى المذهب الجواز
2. Al Majmu' Syarh al Muhadzdzab, 8/425.
قال ابن المنذر أجمعت الأمة على جواز إطعام فقراء المسلمين من الأضحية
واختلفوا في إطعام فقراء أهل الذمة فرخص فيه الحسن البصري وأبو حنيفة وأبو ثور
وقال مالك غيرهم أحب إلينا وكره مالك أيضا
إعطاء النصراني جلد الأضحية أو شيئا من لحمها وكرهه الليث قال فإن طبخ
لحمها فلا بأس بأكل الذمي مع المسلمين منه هذا كلام ابن المنذر
ولم أر لأصحابنا كلاما فيه ومقتضى المذهب أنه يجوز إطعامهم من ضحية التطوع دون الواجبة والله أعلم
3. Ahkamul Qur’an, 4/49
قوله تعالى: (لا يَنْهاكُمُ اللَّهُ عَنِ
الَّذِينَ لَمْ يُقاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ) فيه دليل على جواز التصدق على
أهل الذمة دون أهل الحرب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar