Sabtu, 15 April 2017

Sunah dan Bid'a'h menurut Imam Syafi'i



KITAB :HAQIQAT AS-SUNNAH WA AL-BID'AH.
Kitab Hakiqatus Sunnah wal Bid'ah atau al-Amr bil-Ittiba' wan Nahyu 'anil Ibtida' (Anjuran Mengikuti Nabi dan Larangan Berbuat Bid'ah) /

حقيقه السنة والبدعة = الأمر بالاتباع والنهي عن الابتداع


karya ulama Ahlussunnah wal Jama'ah ini penting diketahui untuk memahami hakikat sunnah dan bid'ah yang sebenarnya.

Kitab tersebut dikarang oleh Imam Abdurrahman bin Abu Bakr atau dikenal dengan Imam al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthi (w 911 H). Didalam Maktabah Syamila, kitab tersebut telah di tahqiq oleh Dzib bin Mishri bin Nashir al-Qahthani.

Dalam kitab tersebut, dipaparkan mengenai ayat-ayat perintah Ittiba', larangan berbuat bid'ah, larangan berpecah belah, pengertian sunnah, pengertia bid'ah, macam-macam bid'ah, kapan suatu bid'ah dikatakan bagus, dan sebagainya.

Pada bahasan "Macam-Macam Bid'ah", Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa terbagi menjadi 2 yaitu bid'ah yang baika dan bid'ah yang buruk dan mengutip pernyataan Imam As-Syafi'i rahimahulah. Berikut penjelasan al-Hafidz al-Suyuthi :
 
( Al-Amr Bil-Ittiba' Wan Nahyu 'Anil Ibtida' = Anjuran Mengikuti Nabi dan Larangan Berbuat Bid'ah )
.
● Kitab tersebut Karya:
"Imam Abdurrahman bin Abu Bakr".
(IMAM AL-HAFIDZ JALALUDIN AS-SUYUTI).
.
○ Pada bahasan "Macam-Macam Bid'ah",
Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa Bid'ah terbagi menjadi Dua (2 ) yaitu :
- Bid'ah yang Baik
-Dan Bid'ah yang Buruk.
.
○ Berikut penjelasan Al-Hafidz Al-Suyuthi :
.

أنواع البدع

والحوادث تنقسم إلى: بدعة مستحسنة، وإلى بدع مستقبحة

.
Macam-macam bid'ah.
Perkara-perkara baru terbagi menjadi Bid'ah yang dianggap Baik dan Bid'ah yang dianggap Tercela.
.

قال الإمام الشافعي رضي الله عنه: البدعة بدعتان: بدعة محمودة، وبدعة مذمومة، فما وافق السنة فهو محمود، وما خالف السنة فهو مذموم. واحتج بقول عمر رضي الله عنه: نعمت البدعة هذه.

.
Imam Syafi'i Radhiallahu 'Anhu telah berkata :
Bid'ah ada dua (2):
~ Pertama: Bid'ah Mahmudah (terpuji),
~ Dan yang Kedua: Bid'ah Madzmumah (tercela).
Bid'ah yang sesuai Sunnah adalah Bid'ah Terpuji,
Dan Bid'ah yang menyalahi Sunnah adalah Tercela.
.
Imam Syafi’i berhujjah dengan perkataan sayidina Umar radhiallahu 'anhu :
Bid'ah Ni'mat adalah ini.
.

وقال الإمام الشافعي أيضاً رضي الله تعالى عنه: المحدثات في الأمور ضربان: أحدهما ما حدث يخالف كتاباً أو سنة أو أثراً أو إجماعاً فهذه البدعة الضلالة. والثاني: ما أحدث من الخير لا خلاف فيه لواحد من هذا فهي محدثة غير مذمومة.

.
Imam Syafi’i Radhiallahu 'Anhu telah berkata juga :
Perkara-perkara baru di bagi menjadi Dua (2) :
■ Salah Satu (1) dari yang Dua (2) adalah:
- Perkara baru yang menyalahi Al Qur'an atau Sunnah atau Atsar atau Ijma'.
Maka hal ini adalah Bid'ah Sesat.
■ Dan yang Kedua,
- Perkara baru yang merupakan Sebagian dari Kebaikan,
Di dalamnya tidak menyalahi salah satu dari ini
(Al-Qur'an, sunnah, atsar, ijma),
Maka yang demikian adalah perkara baru Tidak Tercela.
.

وقد قال عمر في قيام شهر رمضان نعمت البدعة هذه يعني أنها محدثة لم تكن وإذا كانت فليس فيها ردّ لما مضى وقال بعضهم: وإنما كان ذلك لأن النبي (حثّ على قيام شهر رمضان وفعله هو (، واقتدى به بعض الصحابة ليلة بعد أخرى، فهي مشروعة في الأصل. وكذا قول الحسن في القصص: نعم البدعة؛ لأن الواعظ مشروع، ومتى استند المحدث إلى أصل مشروع لم يذم.

.
Sesungguhnya Sayyidina Umar telah berkata di dalam Qiyamu Ramadhan,
"Bid'ah Nikmat adalah ini..!!",
Yakni, sesungguhnya yang demikian adalah:
Perkara Baru yang Belum Pernah Ada,
Dan apabila Ada, Maka di dalamnya Tidaklah Tertolak bagi amalan-amalan yang sudah dilakukan.
.
Dan sebagian ulama berkata :
Sesungguhnya terjadi yang demikan itu karena Nabi Saw diperintahkan mendirikan Qiyamu Ramadhan dan Beliau mengerjakannya,
Lalu sebagian Sahabat mengikuti pada suatu malam sesudah yang lain,
Maka yang demikian adalah yang disyari’atkan di dalam asalnya.
Dan Sebagaimana Qaul Al-Hasan di dalam kitab Al-Qashash : "Betul Bid'ah, Karena yang memerintahkan adalah yang disyariatkan,
Dan bilamana perkara baru bersandar pada asal yang disyari’atkan Tidaklah Tercela.
.

من البدعة حسنة...

فالبدعة الحسنة متفق على جواز فعلها والاستحباب لها رجاء الثواب لمن حسنت نيته فيها، وهي كل مبتدع موافق لقواعد الشريعة غير مخالف لشيء، ولا يلزم من فعله محظور شرعي،

.
◎ Bid'ah Hasanah adalah yang disepakati Kebolehan mengerjakannya dan dianjurkan (disunahkan),
Yaitu Baginya Harapan pahala bagi orang yang Niatnya Baik
di dalamnya.
Dan Bid'ah Hasanah adalah Setiap Bid'ah yang sesuai dengan Kaidah-Kaidah syar'iyah, Tidak menyalahi Sedikit pun.
Dan Tidak Lazim orang yang mengerjakan nya adalah yang dilarang Syar'i.

Download Kitab :
https://ia600502.us.archive.org/15/items/HakikatSuna/Hakikat_Suna.pdf
https://archive.org/details/HakikatSuna

Semoba germanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar