Hadis pertama:
عَنْ
عَائِشَةَ – رضى الله عنها – قَالَتْ مَا غِرْتُ عَلَى أَحَدٍ مِنْ
نِسَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – مَا غِرْتُ عَلَى خَدِيجَةَ
وَمَا رَأَيْتُهَا وَلَكِنْ كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم –
يُكْثِرُ ذِكْرَهَا وَرُبَّمَا ذَبَحَ الشَّاةَ ثُمَّ يُقَطِّعُهَا
أَعْضَاءً ثُمَّ يَبْعَثُهَا فِى صَدَائِقِ خَدِيجَةَ فَرُبَّمَا قُلْتُ
لَهُ كَأَنَّهُ لَمْ يَكُنْ فِى الدُّنْيَا امْرَأَةٌ إِلاَّ خَدِيجَةُ .
فَيَقُولُ إِنَّهَا كَانَتْ وَكَانَتْ ، وَكَانَ لِى مِنْهَا وَلَدٌ (رواه
البخارى)
“Diriwayatkan dari Aisyah, beliau
berkata: Saya tidak cemburu kepada istri-istri Nabi seperti cemburu saya
kepada Khadijah, saya tidak pernah bertemu Khadijah. Tetapi Nabi sering
mengingat Khadijah. Terkadang Nabi menyembelih kambing, memotongnya
menjadi beberapa bagian, lalu mengirimnya ke teman-teman dekat Khadijah.
Terkadang saya berkata kepada Nabi: “Seperti tak ada wanita lagi di
dunia kecuali Khadijah”. Nabi bersabda: “Khadijah telah ada, saya
memiliki putra darinya” (Hadits Riwayat Imam al-Bukhari).
Hadis kedua:
قَالَتْ
وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا ذَبَحَ الشَّاةَ
فَيَقُولُ أَرْسِلُوا بِهَا إِلَى أَصْدِقَاءِ خَدِيجَةَ . قَالَتْ
فَأَغْضَبْتُهُ يَوْمًا فَقُلْتُ خَدِيجَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- « إِنِّى قَدْ رُزِقْتُ حُبَّهَا (رواه مسلم)
“Aisyah berkata: “Jika Rasulullah
menyembelih kambing, maka beliau berkata: “Kirimkan daging-daging ini
untuk teman-teman dekat Khadijah”. Aisyah berkata: “Saya memarahi Nabi
di suatu hari”. Nabi bersabda: “Saya sudah diberi rezeki mencintainya”
(Hadits Riwayat Imam Muslim).
Hadis ketiga:
وَإِنْ كَانَ لَيَذْبَحُ الشَّاةَ فَيَتَتَبَّعُ بِهَا صَدَائِقَ خَدِيجَةَ فَيُهْدِيهَا لَهُنَّ (رواه الترمذى)
“Jika Nabi menyembelih kambing, maka
beliau mencari-cari teman dekat Khadijah, lalu Nabi menghadiahkannya
kepada mereka” (Hadits Riwayat Imam al-Turmudzi, ia menilai hasan
sahih).
Hadis keempat:
”
كَانَ إِذَا أُتِيَ بِالشَّيْءِ يَقُوْلُ : اذْهَبُوْا بِهِ إِلَى
فُلَانَةَ فَإِنَّهَا كَانَتْ صَدِيْقَةَ خَدِيْجَةَ ، اذْهَبُوْا إِلَى
بَيْتِ فُلَانَةَ فَإِنَّهَا كَانَتْ تُحِبُّ خَدِيْجَةَ ” . (رواه البخاري
في الأدب المفرد والبزار)
“Jika Nabi diberi sesuatu, beliau
bersabda: “Bawalah ini kepada fulanah, ia teman dekat Khadijah. Bawalah
ke rumah fulanah, ia mencintai Khadijah” (Hadits Riwayat Imam al-Bukhari
dalam Adab al-Mufrad dan al-Bazzar).
Tujuan Mengirim Berkat
Ahli hadis al-Munawi menjelaskan tentang tujuan Rasulullah mengirim ‘berkat’ diatas:
صلة منه لها وحفظاً لعهدها وتصدقاً عنها (التيسير بشرح الجامع الصغير ـ للمناوى – ج 2 / ص 487)
“(Yakni) Sebagai tali penyambung dari Nabi untuk Khadijah, menjaga janji bersamanya dan untuk sedekah atas nama Khadijah”.
Al-Mubarakfuri berkata:
وَكَثْرَةُ
الذِّكْرِ تَدُلُّ عَلَى كَثْرَةِ الْمَحَبَّةِ . وَقَالَ الْقُرْطُبِيُّ :
مُرَادُهَا بِالذِّكْرِ لَهَا مَدْحُهَا وَالثَّنَاءُ عَلَيْهَا (تحفة
الأحوذي – ج 5 / ص 270)
“Sering mengingat menunjukkan bersarnya
rasa cinta. Al-Qurthubi berkata: Maksud Aisyah bahwa Nabi mengingat
Khadijah adalah memuji-muji Khadijah” (Tuhfat al-Ahwadzi 5/270).
Oleh: Ustadz Muhammad Ma’ruf Khozin, PCNU Surabaya.
Hadits-Hadits Tentang Kirim “Berkat” Untuk Orang yang Meninggal was last modified: December 5th, 2014 by
Tidak ada komentar:
Posting Komentar