Cinta Ulama bersama Usman Cak Us dan 5 lainnya
Abu Ali Ad-Daqqãq & Gubahan Sair Yang MengharukanOleh: Ulinuha Asnawi
قال أبو علي الدقاق دخلت على رجل صالح أعوده وهو مريض، وكان من المشايخ الكبار وحوله تلاميذه، وهو يبكي وقد بلغ أرذل العمر،
Syaĩkh Abu Ali Ad-daqqãq berkata, “Aku pernah menjenguk orang saleh yang sedang sakit. Beliau tergolong guru besar yang waktu itu sedang di kelilingi oleh murid-muridnya. Saat Aku temui, Beliau sedang menangis dengan usia-nya yang sudah sangat tua renta.
فقلت له : أيها الشيخ مم بكاؤك؟ أعلى الدنيا؟، فقال : أبكي على فوت صلاتي، قلت : وكيف ذلك وقد كنت مصليا؟
Aku menanyakannya : “Wahai Syaĩkh, apa yang membuatmu menangis? a tas urusan dunia kah?”
Beliau menjawab : “Sekali-kali bukan, Aku hanya menangisi tertinggal-nya pelaksanaan Salat”
Aku bertanya heran : “Mengapa bisa, bukankah Engkau dulu rutin melaksanakan salat?”
قال : لأني قد بقيت إلى يومي هذا وما سجدت إلا في غفلة، ولا رفعت رأسي إلا في غفلة، وها أنا أموت على الغفلة
Beliau menjawab : “Sebab sampai sisa hariku ini, Aku tiada pernah melakukan sujud melainkan dalam keadaan ghaflah (lupa terhadap Allah), Aku tiada pernah mengangkat kepalaku dari sujud melainkan dalam keadaan lupa (terhadap Allah), dan inilah Aku yang saat ini akan mati dalam kondisi lupa (terhadap Allah)”
ثم إنه تنفس الصعداء وأنشد يقول :
Kemudian Beliau mengambil nafas dalam-dalam, dan kemudian melantunkan Syair :
تفكرت في حشري ويوم قيامتي ☆ وإصباح خدي في المقابر ثاويا
Aku merenungkan diriku saat dikumpulkan kelak di Padang Mahsyar dan di hari kiamat ☆ serta di saat pipiku menempel di liang kubur
فريدا وحيدا بعد عز ورفعـــــــة ☆ رهينا بجرمي والتراب وساديـا
(Di alam kubur) Aku Sendirian sepi setelah merasa gagah dan mulia (semasa hidup) ☆ Aku harus menanggung dosa saat nanti tubuhku berbantalkan tanah
تفكرت في طول الحساب وعرضه ☆ وذل مقامي حين أعطى كتابيا
Aku merenungkan perhitungan amal yang meneliti tiap amalku dengan panjang lebar ☆ yang ternyata posisiku menjadi hina saat penyerahan Kitab perbuatan amal
ولكن رجائي فيك ربي وخالقي ☆ بأنك تغفر يا إلهي خطائيا
Dengan demikian, Aku hanya bisa berharap pada-Mu, Wahai Tuhan penciptaku ☆ agar Engkau mengampuni segala dosa-dosa yang pernah Aku perbuat pada-Mu
[Mukãsyafatu al Qulũb, Abu Hamid Al Ghazaly]
Dipersilakan untuk dibagikan, tinggalkan lafal "Subhãnlaãh", jika kalian tertarik, setelah membaca arti-kell ini.
Aku menanyakannya : “Wahai Syaĩkh, apa yang membuatmu menangis? a tas urusan dunia kah?”
Beliau menjawab : “Sekali-kali bukan, Aku hanya menangisi tertinggal-nya pelaksanaan Salat”
Aku bertanya heran : “Mengapa bisa, bukankah Engkau dulu rutin melaksanakan salat?”
قال : لأني قد بقيت إلى يومي هذا وما سجدت إلا في غفلة، ولا رفعت رأسي إلا في غفلة، وها أنا أموت على الغفلة
Beliau menjawab : “Sebab sampai sisa hariku ini, Aku tiada pernah melakukan sujud melainkan dalam keadaan ghaflah (lupa terhadap Allah), Aku tiada pernah mengangkat kepalaku dari sujud melainkan dalam keadaan lupa (terhadap Allah), dan inilah Aku yang saat ini akan mati dalam kondisi lupa (terhadap Allah)”
ثم إنه تنفس الصعداء وأنشد يقول :
Kemudian Beliau mengambil nafas dalam-dalam, dan kemudian melantunkan Syair :
تفكرت في حشري ويوم قيامتي ☆ وإصباح خدي في المقابر ثاويا
Aku merenungkan diriku saat dikumpulkan kelak di Padang Mahsyar dan di hari kiamat ☆ serta di saat pipiku menempel di liang kubur
فريدا وحيدا بعد عز ورفعـــــــة ☆ رهينا بجرمي والتراب وساديـا
(Di alam kubur) Aku Sendirian sepi setelah merasa gagah dan mulia (semasa hidup) ☆ Aku harus menanggung dosa saat nanti tubuhku berbantalkan tanah
تفكرت في طول الحساب وعرضه ☆ وذل مقامي حين أعطى كتابيا
Aku merenungkan perhitungan amal yang meneliti tiap amalku dengan panjang lebar ☆ yang ternyata posisiku menjadi hina saat penyerahan Kitab perbuatan amal
ولكن رجائي فيك ربي وخالقي ☆ بأنك تغفر يا إلهي خطائيا
Dengan demikian, Aku hanya bisa berharap pada-Mu, Wahai Tuhan penciptaku ☆ agar Engkau mengampuni segala dosa-dosa yang pernah Aku perbuat pada-Mu
[Mukãsyafatu al Qulũb, Abu Hamid Al Ghazaly]
Dipersilakan untuk dibagikan, tinggalkan lafal "Subhãnlaãh", jika kalian tertarik, setelah membaca arti-kell ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar