Minggu, 13 Agustus 2017

Hati-hati dengan Ucapan “Tidak Usah NU-NU-an, yang Penting Aswaja, yang Penting Islam


Habib Luthfi: Hati-hati dengan Ucapan “Tidak Usah NU-NU-an, yang Penting Aswaja, yang Penting Islam”

Rois ‘Am Jatman Maulana Habib Luthfi Bin Yahya pernah mengungkapkan dalam salah satu ceramahnya, bahwa tidak sedikit orang maupun kelompok yang mengatakan “Tidak usah NU-NU- an, yang penting ahlussunnah waljamaah.

Disampaikan oleh beliau: ingatlah dengan kehancuran Raja Syarif Husain, penguasa Makkah-Madinah yang beraqidah ahlussunnah waljamaah, dengan mudah dihancurkan oleh kaum wahabi yang didukung Inggris, karena Islam ahlussunah waljamaah pada saat itu tidak sempat dibuatkan nidzhom (wadah) atau organisasi untuk memperkuat dan menjaga aqidah aswaja.

“Sedikit-sedikit mereka katakan yang penting al-Islam. Yang penting ahlussunah waljamaah. Tidak perlu NU-NU an”, begitu mereka mengatakan.

Maka, ungkapan demikian itu adalah upaya-upaya musuh Islam untuk menghancurkan organisasi NU sekaligus untuk memperlemah aqidah Islam ahlussunah waljamaah yang dianut mayoritas muslim Indonesia. Dan dalam jangka panjang, kelompok ini menargetkan untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sudah terbukti, melalui berbagai ajaran-ajaran para ulama NU, bangsa kita bisa menjalin hubungan yang harmonis antara Islam dan negara. Bisa saling menopang dan memperkuat. Alhamdulillah di negara ini, kita masih bisa beribadah dengan aman dan nyaman. Jauh berbeda dengan di negara muslim di belahan dunia lain, tiap hari sesama muslim saling bunuh, perang dan terlibat konflik berkepanjangan.

Itulah buah perjuangan para ulama kita yang tergabung dalam wadah Nahdlatul Ulama.

Semoga bermanfaat.

1 komentar:

  1. betul tuan Habib.bahwa organisasi adalah wadah untuk perjuangan melindungi akidah.namun fakta di lapangan sistem organisasi di NU BELUM MAXIMAL.jadi hanya ada berbentuk perkumpulan(CLUB).

    BalasHapus