Minggu, 12 Juni 2016

Malaikat Jibril Menangis ketika membahas Takdir

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga ibadah kita di bulan Romadhon tahun ini lebih khusuk dari tahun lalu. Ibadah kita diterima oleh Allah Swt. Dengan memperbanyak amalan di malam Bulan Romadhon, kita akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, malam Lailatul Qodar akan kita jumpai, malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam yang penuh berkah

Malaikat Jibril Menangis.

Malaikat Jibril bercerita tentang api neraka. Bahwa Allah swt, telah menyalakan api neraka itu selama 1.000 tahun, sehingga apinya menjadi merah padam bernyala-nyala. Lalu dipanaskan lagi 1.000 tahun, lantaran suhu panasnya, api itu berubah warna menjadi putih.

Lalu Allah swt memanaskannya selama 1.000 tahun lagi, hingga apinya berubah menjadi hitam pekat dan gelap.
“Jika ada manusia yang dilemparkan ke dalamnya, maka sekejap saja langsung akan musnah,” ujar Jibril.
Kemudian malaikat Jibril pun menangis.
“Mengapa engkau menangis Ya Jibril,” tanya Rasulullah saw.
“Aku takut kepada jiwaku,” ucap Jibril.
“Bukankah engkau adalah malaikat, yang tidak mungkin berbuat maksiat kepada Allah swt,” kata Nabi saw.
“Benar, akan tetapi takdir Allah bisa berlaku atas siapa saja. Bukankankah Iblis itu asalnya adalah penduduk Surga, lalu berlaku takdir Allah swt atasnya. Hingga Iblis menjadi penghuni Neraka, Bukankah malaikat Harut dan Marut juga ahli ibadah tapi sampai kiamat mereka di siksa di bumi” urai Jibril.

Catatan :

Allah SWT berfirman :

إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ (٧)

"Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah lantaran marah". (QS. Al-Mulk: 7).


وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ

Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?. (QS. Al-Waqi'ah : 47)

Tafsir QS. At- Tahrim Ayat 6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”, (Q.S. A-Tahrim/66: 6)
 
Surat Al-Baqarah Ayat 24

فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

"Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) -- dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir".
(Qs. Al-Baqarah [2]: 24)
 

Kisah Taubatnya Malaikat Harut Dan Marut

Abu Bakar Abdullah bin Muhammad bin Ahmad bin Annaqur Rahimahullah Ta'ala menceritakan kepada kami dari Al-Amin ABu Thalib Abdul Qadir bin Muhammad Al-Yusufy dai ibnul Madzhab dari Abu Bakar Al-Qathi'i dari Abdullah bin Ahmad dari ayahnya dari Yahya bin Abu Bukayr dari Zuhair bin Muhammad dari Musa bin Jubair dari Nafi' dari Abdullah bin Umar, bahwasanya beliau mendengar Rasulullah bersabda bahwa ketika Adam as. diturunkan Allah SAW ke bumi, berkatalah para malaikat, sebagaimana yang tertulis dalam Al Qur'an surat Al Baqarah Ayat 30, lengkap ayatnya adalah :

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌۭ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةًۭ ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS.Al-Baqarah:30)

Para Malaikat berkata,"Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami lebih berbakti kepada-Mu dari anak Adam. Allah berfirman kepada mereka, "Tunjukilah dua malaikat yang akan kami turunkan ke muka bumi, lalu Kami akan melihat apa yang dikerjakan oleh keduanya." Mereka menjawab,"Kami menunjuk Harut dan Marut."

Oleh karena itu, kedua malaikat itu pun diturunkan ke bumi (dengan ditambahkan nafsu kepada diri mereka atas izin Allah) dan ditampakkan kepadanya laksana wanita yang cantik mempesona. Wanita cantik itu mendatangi kedua malaikat, kemudian dirayu oleh mereka, tetapi ia menolak ajakan keduanya seraya berkata,"Aku tidak akan memenuhi ajakan kalian sampai kalian syirik." Kedua malaikat itu pun menolak dan berkata,"Kami tidak akan menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun selama-lamanya."

Wanita itu pergi, lalu kembali dengan mengendong seorang bayi, saat kedua malaikat merayunya kembali sang wanita berkata,"Demi Allah, aku tidak akan mau, hingga kalian membunuh anak ini." Keduanya berkata,"Kami tidak akan pernah mau membunuhnya."

Wanita itu pun pergi, lalu datang kembali dengan membawa segelas khamar. Saat kedua malaikat merayunya ia berkata,"Aku tidak akan memenuhi ajakan kalian sampai kalian meminum khamar ini." Kedua malaikat itu meminum khamar tersebut hingga mabuk, lalu menggauli wanita itu kemudian membunuh sang bayi.

Ketika keduanya tersadar, wanita tadi berkata,"Sungguh saat mabuk kalian telah melakukan perkara-perkara yang tadi kalian enggan melakukannya." Keduanya disuruh untuk memilih antara siksa dunia dan azab di akhirat, mereka memilih siksaan di dunia. (HR. Imam Ahmad dalam kitab Al Musnad, Juz 2, halaman 134, Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya, nomor hadits 1717, halaman 425)

Diriwayatkan kepada kami dari Abul Abbas AHmad bin Mubarak bin Sa'ad-dari Abu Ma'ali Tsabit bin Bandar dari Abu Ali bin Dauma dari Abu Ali Al-Baqarhy dari Hasan bin Alawiyyah dari Isma'il dari Ishaq bin Bisyr dari Juwaybir dari Dhahak dari Makhul dari Mu'adz-berkata bahwa ketika kedua malaikat itu tersadar, datanglah Jibril as. diutus Allah Ta'ala, keduanya menangis dan Jibril pun ikut menangis.

Jibril as. berkata,"Gerangan musibah apa yang telah membinasakan dan menyengsarakan kalian?"

Keduanya kembali menangis,lalu Jibril as. berkata,"Sesungguhnya Allah memberi kepada kalian antara azab di dunia-dan nasib kalian akan tergantung dengan Kehendak Allah di akhirat, kalau Allah berkehendak ia akan mengazab kalian atau mengasihi kalian- dan antara Azab di akhirat."

Kedua malaikat itu sadar bahwa azab di dunia akan berakhir, sedangkan azab di akhirat akan abadi selamanya. Mereka pun yakin bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu mereka memilih siksaan di dunia dan menggantungkan nasib mereka di akhirat kepada kehendak Allah semata."

Mu'adz berkata,"Keduanya berada di Babilonia di negeri Persia terikat di anatar dua buah gunung di goa yang terletak di perut bumi dan terus mendapatkan siksaan sejak permulaan siang hingga petang hari. Ketika para malaikat lainnya menyaksikan hal tersebut, mereka pun segera menundukkan sayap-sayap mereka di atas Baitullah seraya mereka berdoa,

"YA ALLAH YA TUHAN KAMI, AMPUNILAH DOSA ANAK ADAM. MEREKA MENYEMBAH DAN TAAT KEPADA-MU WALAUPUN MEREKA MEMILIKI NAFSU SYAHWAT DAN KELEZATAN."

Imam Al-Kalby berkata," Sejak saat itu para malaikat memohon ampunan untuk anak Adam, seperti yang difirmankan Allah Ta'ala,"Dan para malaikat bertasbih memuji keagungan Tuhan mereka dan memohonkan ampunan bagi penduduk bumi," (QS.As-Syura:5)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. bahwa Allah berfirman kepada para malaikat, "Pilihlah tiga malaikat terbaik di antara kalian." Mereka memilih Azra, Izrail dan Azuya. Jika turun ke bumi mereka dalam rupa dan tabiat anak adam. Ketika Azra menyaksikan hal tersebut dan mengetahui fitnah yang akan terjadi serta menyadari bahwa dia tidak akan sanggup menghadapinya, ia pun segera memohon ampun kepada Allah dan memohon dibebaskan dari ujian itu maka Allah membebaskannnya. Sejak saat itu, Azra tidak pernah menengadahkan kepalanya karena malu kepada Allah Ta'ala. (Cerita ini diriwayatkan oleh Al Hafidz Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya juz 1 halaman 140)

Rabi' bin Anas berkata,"Ketika Harut dan Marut tersadar dari mabuknya, keduanya menyadari dan menyesali kesalahan yang telah mereka lakukan, keduanya pun ingin naik ke Langit, tetapi tidak memiliki kemampuan dan tidak diperkenankan oleh Allah Ta'ala. Keduanya menangis dan menyesali perbuatan yang mereka lakukan serta mendatangi Nabi Idris as. serasa berkata,"Mohonkanlah ampun kepada Allah untuk akmi karena kami telah mendengar cerita yang baik tentang kamu di langit."

Nabi Idris as. pun memohonkan ampun untuk Harut dan Marut akan dikabulkannya doanya oleh Allah Ta'ala. Keduanya diperintahkan untuk memilih antara siksaan di dunia dan azab di akhirat."

Diriwayatkan bahwa ketika para malaikat berkata kepada Allah Ta'ala," Apakah Engkau akan menciptakan di muka bumi orang yang akan membuat kerusakan di atasnya dan menumpahkan darah?" (QS.Al-Baqarah: 30). Mereka thawaf mengelilingi Arasy selama empat ribu tahun lamanya memohonkan ampun kepada Allah Ta'ala atas sanggahan mereka.

Wallohualam.

Sumber : Kitab At Tawwabun Karya Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisly Terbitan Dar Al-Kitab Al-Arabi, Beirut-Lebanon Cetakan keempat,1417 H.

Ya Allah Aku berlindung Kepada Mu dari Siksa Kubur dan Siksan Api Neraka

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar