Minggu, 04 Januari 2015

Mengapa tiap Tahlil bacanya Surat Yasin?

Kenapa yaa? Kok di setiap tahlilan sllu surat yasin yg baca, bkn surat2 yg lainnya..

SURAT YASSIN ADALAH HATI (Jantung) ALQUR'AN

PERTANYAAN; 

kepada seluruh Admin dan Seluruh Member kecuali saya,,,, saya ada pertanyaan titipan dari temen....
Adakah Sunnah (hadits) atau keterangan para ulama mengenai SURAT YASIN adalah JANTUNGNYA AL-QUR'AN???? dan surat-surat yang lain itu berkedudukan sebgai apa???? apakah diibaratkan tangan, kaki, mata, rambut, alis, dan lain sebagainya....???

mohon pencerahannya...

JAWABAN:

>> Masaji Antoro:
Memang terdapat keterangan yang menyatakan bahwa surat yaasiin adalah qalb al-Quraan (hati alquraan)

وهي مكية ، وروى مقاتل بن حيان ، عن قتادة ، عن أنس ، عن النبي قال : ' إن لكل شيء قلبا ، وإن قلب القرآن سورة يس ، ومن قرأ سورة يس أعطاه الله ثواب قراءة القرآن عشر مرات .

“Surat Yaasin termasuk Makkiyyah (surat yang diturunkan dikota makah) Muqootil Bin Hayan meriwayatkan dari Sahabat Anas dari Nabi shallaahu alaihi wasallam “Sesungguhnya setiap sesuatu memilik hati, sedang hati alQuran adalah surat yaasiin, maka barangsiapa membaca surat yasin, Allah memberi pahala padanya sepuluh bacaan alquran”
Tafsiir as-Sam’aani IV/265, Al-Lubaab Fii ‘Uluum al-Kitaab XVI/268

وروى الإمام أحمد وأبو داود والنسائي واللفظ له وابن ماجه والحاكم وصححه مرفوعا : [ [ قلب القرآن سورة يس لا يقرؤها رجل يريد الله والدار الآخرة إلا غفر له ] ]

Al-‘Uhuud al-Muhammadiyyah I/119


Seputar "Yaasin" dan "Yaasin Fadhilah"

PERTANYAAN :
Riwayat "Yasin fadlilah" itu dari mana dan apa faedah membacanya ?

JAWABAN :

> Bahrul Widad

Yasin Fadhilah itu tertib ( penyusunan runtut ) dari Ulama layaknya semacam "Rotib Haddad" dsb.. lihat Abwabul Faraj karya S.Mhmd ibn 'alawi al Maliki hal.100, dalam kitab itu juga dijelaskan khasiatnya antara lain : insya Allah tercapainya hajat, mudah segala urusan, bebas dari kesusahn dan hal yang memprihatinkan, selamat dari malapetaka dsb.

> Mbah Jenggot II

Dalam lingkungan madzhab asy-Syafi’i, jika seseorang dalam keadaan akan meninggal atau sakaratul maut, maka sunah dibacakan Surat Yasin sebagai wasilah dan harapan untuk meringankan beban yang dialaminya. Hadits yang dijadikan dasar hukum ini adalah sabda Rasulallah berikut:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَءُوا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ

“Bacakanlah Yasin di samping orang yang akan mati kalian.”

Status shahih hadits tentang pembacaan Surat Yasin di samping orang yang sedang sakaratul maut yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, an-Nasa’i, Ahmad dan al-Hakim ini masih diperselisihkan ulama ahli hadits. As-Suyuthi menilai hadits hasan dalam al-Jami’ ash-Shaghir [no. 1344] dan Imam an-Nawawi mengatakan dha’if yang didukung oleh ad-Daraquthni. Namun, Abu Dawud tidak memberikan komentar dha’if pada hadits yang sudah di riwayatkannya tersebut. Sementara Ibnu Hibban menilai hadits tersebut adalah shahih. Abu Dawud dalam Sunan-nya tidak berkomentar dha’if, artinya menurut kaidah sebagian ulama, ketika Abu Dawud tidak memberi komentar dha’if dalam hadits yang dibawakannya, maka hadits tersebut berkisar antara shahih dan hasan menurutnya.

Sedangkan hadits shahih dan hasan sendiri dapat dijadikan hujjah apalagi hanya dalam kapasitas keutamaan amal. Jika ketetapan ini diterima, maka ketika di temukan hadits riwayat Abu Dawud dan beliau tidak memberikan komentar dha’if, maka berarti hadits tersebut tidak dinilai dha’if oleh beliau. Andaipun hadits di atas dha’if, namun tetap bisa diamalkan sebagai fadha’ilul ’amal, apalagi jika masih ada ahli hadits yang menilai hasan atau shahih. Selain itu, hadits di atas dikuatkan hadits riwayat al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar yang dinilai as-Suyuthi shahih berikut:

مَنْ قَرَأَ يَس يُرِيدُ بِهَا وَجْهَ اللهِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ فاقْرَءُوها عند مَوْتَاكُمْ

“Siapa yang membaca Yasin karena Allah, maka dosa-dosanya yang telah lampau diampuni Allah. Bacalah surat tersebut di samping orang yang akan meninggal”. Sebetulnya, sunah membaca Surat Yasin tersebut masih diperdebatkan ulama, ada yang mengatakan khusus untuk orang yang akan meninggal dunia (pendapat mayoritas ulama) dan ada pula yang mengatakan sunah dibaca untuk orang yang sudah meninggal dunia juga. Bahkan ath-Thabari mengatakan bahwa mengkhususkan hadits tersebut untuk orang yang akan meninggal dunia adalah tidak ada dalilnya.

Rujukan :

Al-Adzkar hlm. 131-132.

Faidh al-Qadir juz 2 hlm. 85.

Ibanah al-Ahkam juz 2 hlm. 151.

Al-Adzkar hlm. 15.

Faidh al-Qadir juz 6 hlm. 246.

Lihat Faidh al-Khabir fi ‘Ilm at-Tafsir hlm. 175

> Bahrul Widad

Mengenai membaca Yasin itu sudah jelas dalam uraian itu.. Mengenai membaca "Yasin Fadlilah" saya pada tahun 1990 ikut Musyawarah MMPP-RMI d Ponorogo.. Pada saat itu Pertanyaan datang dari PP.Sidogiri dan hasil rumusan jawabannya : Mencampur bacaan do'a-do'a dalam surat yasin hukumnya boleh.. Pencetusnya adalah Syaekh al-Buni dalam kitab al-Fawaid hal.5. Ketentuan ini sebagaimana diperkenankan mencampur al-Qur'an dengan tafsir ( lihat al Fatawi al-Haditsiyah karya Ibnu Hajar hal. 331 ).


Keutamaan Surat Yasin

Al-Qur’an meskipun semua ayatnya merupakan wahyu Allah yang mulia dan mempunyai kedudukan yang sama, karena sama-sama merupakan wahyu yang diturun Allah, namun masing-masing ayat itu mempunyai fadhilah-fadhilah tersendiri. Surat al-Fatihah mempunyai kedudukan yang sangat penting, yaitu wajib dalam shalat yang tidak dipunyai oleh ayat atau surat yang lain, dimana hanya sunat hukumnya dalam shalat. Membaca لااله الا الله yang merupakan bagian dari al-Qur’an tentu lebih utama dari ayat yang lain, karena kalimat ini merupakan kalimat tauhid.
Contoh lain adalah pada waktu Subuh Jum’at lebih utama membaca surat A-lam Tanzil pada raka’at pertama dan Hal Ataa pada raka’at kedua berdasarkan hadits riwayat Bukhari, yakni :

 
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَقْرَأُ فِي الْجُمُعَةِ فِي صَلاَةِ الْفَجْرِ الم تَنْزِيلُ السَّجْدَةَ ، وَهَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ
Artinya : Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Nabi SAW sering membaca A-lam Tanzil al-Sajadah dan Hal Ataa ‘ala al-Insan pada shalat Subuh hari Jum’at (H.R.Bukhari)[1]

Surat Yasin juga mempunyai keutamaan tersendiri berdasarkan hadits-hadits di bawah ini, antara lain :
1. Kami diberitahu Qutaibah dan Sufyan bin Waki’ , kami diberitahu Humaid bin Abdurrahman al-Rausy dari Hasan bin Shalih dari Harun bin Abu Muhammad dari Muqatil bin Hayyan dari dari Qatadah dari Anas : 

 
قال النبي صلى الله عليه و سلم : إن لكل شيء قلبا وقلب القرآن يس ومن قرأ يس كتب الله له بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات
Artinya : Dari Anas, Bersabda Nabi SAW : Sesungguhnya bagi setiap sesuatu ada hatinya. Hati al-Qur’an adalah Yasin. Barangsiapa membaca Yasin, maka dengan sebab membacanya, Allah mewajibkan untuknya pahala sepuluh kali membaca al-Qur’an (H.R. Turmidzi [2])

 

Hadits ini juga telah diriwayat al-Darimy[3] dan al-Bazar dari jalur ini.[4]
Turmidzi mengatakan :
“Hadits ini gharib, kami tidak mengenalnya kecuali dari hadits Humaid bin Abdurrahman. Dengan penelitian, mereka tidak mengenal hadits Qatadah kecuali dari jalan ini. Harun Abu Muhammad adalah syekh yang dikenal.”[5]

2. Hadits Hasan, mendengar Abu Hurairah berkata :

قال رسول الله ـ صلى الله عليه و سلم من قرأ يس في ليلة أصبح مغفورا له
Artinya : Bersabda Nabi SAW : Barangsiapa membaca Yasin pada malam harinya, maka paginya dia diampuni dosanya (H.R. Abu Ya’la)[6]

3. Hadits :
وَ يس قَلْبُ الْقُرْآنِ، لا يَقْرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيدُ اللَّهَ وَالدَّارَ الآخِرَةَ إِلا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
Artinya : Yasin adalah hati al-Qur’an. Tidak membaca oleh seseorang yang menginginkan Allah dan negeri akhirat kecuali Allah mengampuninya (H.R. Thabrani)[7]

4. Hadits dari Abu Hurairah :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"مَنْ قَرَأَ يس فِي يَوْمٍ أَوْ لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ غُفِرَ لَهُ"،
Artinya : Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa membaca Yasin pada siang dan malamnya karena mencari keridhaan Allah, maka diampuni dosanya (Thabrany)[8]

Dalam sanad hadits ini ada Aghlab bin Tamim, sedang dia ini dhaif. Demikian pernyataan al-Haitsamy[9]

5. Dari Itha’ bin Abu Ribaah, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :

عن عطاء بن أبي رباح قال بلغني ان رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : من قرأ يس في صدر النهار قضيت حوائجه
Artinya : Barangsiapa membaca Yasin pada awal hari, maka terpenuhi kebutuhannya(H.R. al-Darimy)[10]

6. Hadits :
من قرأ سورة يس وهو خائف أمن أو سقيم شفي أو جائع شبع
Artinya : Barangsiapa membaca Surat Yasin, sedangkan dia ketakutan, maka dia akan aman atau dia sakit, maka akan sembuh ataupun dia lapar, maka dia akan kenyang (H.R. al-Harits bin Abu Usamah dalam Musnadnya secara marfu’)[11]

7. Al-Manawi berkata :
وقد تواترت الآثار بجموم فضائل يس
Artinya : Atsar sahabat mengenai mutiara-mutiara keutamaan Yasin datang secara mutawatir[12]

[1] Bukhari, Shahih al-Bukhari, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 5, No. hadits : 891
[2] Turmidzi, Sunan Turmidzi, Maktabah Syamilah, Juz. V, Hal. 162, no.2887
[3] Al-Darimy, Sunan al-Darimy, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 548
[4]Al-Bazar, Musnad al-Bazar, Maktabah Syamilah, Juz.. XIII, Hal 479
[5] Turmidzi, Sunan Turmidzi, Maktabah Syamilah, Juz. V, Hal. 162
[6] Abu Ya’la, Musnad Abu Ya’la, Maktabah Syamilah, Juz. XI, Hal. 93, No. Hadits 6224
[7] Thabrany, al-Mu,jam al-Kabir Thabrani, Maktabah Syamilah, Juz. XV, Hal. 166
[8] Thabrany, al-Mu,jam al-Kabir Thabrani, Maktabah Syamilah, Juz 19, Hal 62
[9] Al-Haitsamy, Majma’ al-Zawaid, Maktabah Syamilah, Juz. VI, Hal. 477
[10] Al-Darimy, Sunan al-Darimy, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 549
[11] Al-Manawi, Faidhul Qadir, Maktabah Syamilah, Juz. II, hal. 650
[12] Al-Manawi, Faidhul Qadir, Maktabah Syamilah, Juz. II, hal. 650
Al-Manawi, Faidhul Qadir, Maktabah Syamilah, Juz. II, hal. 650


Dalil keutmaan yasin sangat banyak...
Yg jd perdebatan hanyalah masalah teknis saja tentang kegiatab tahlilannye atau yasinan...
di landasi oleh hadits Rasulullah yang di riwayatkan oleh Imam Muslim :

من سن فى الإسلام سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها بعده من غير أن ينقص من أجورهم شىء ومن سن فى الإسلام سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أوزارهم شىء

Artinya : Barangsiapa merintis dalam Islam sunnah (perbuatan) yang baik maka baginya pahala dari perbuatan tersebut juga pahala dari orang yang melakukannya setelahnya tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka, dan barang siapa merintis dalam Islam sunnah (perbuatan) yang buruk maka baginya dosa dari perbuatannya dan juga dosa dari perbuatan orang yang melakukannya setelahnya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka. (H. R. Imam Muslim)
Tahlilan itu hanya Nama bentuk mengaji baik dibaca sendiri atau berjama'ah
Semoga bermanfaat 
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Mengapa tiap Tahlil bacanya Surat Yasin?

Yasin sebagai jantung atau hati Al Qur'an

وهي مكية ، وروى مقاتل بن حيان ، عن قتادة ، عن أنس ، عن النبي قال : ' إن لكل شيء قلبا ، وإن قلب القرآن سورة يس ، ومن قرأ سورة يس أعطاه الله ثواب قراءة القرآن عشر مرات

Tafsiir as-Sam’aani IV/265, Al-Lubaab Fii ‘Uluum al-Kitaab XVI/268

وروى الإمام أحمد وأبو داود والنسائي واللفظ له وابن ماجه والحاكم وصححه مرفوعا : [ [ قلب القرآن سورة يس لا يقرؤها رجل يريد الله والدار الآخرة إلا غفر له ] ]

Al-‘Uhuud al-Muhammadiyyah I/119

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَقْرَأُ فِي الْجُمُعَةِ فِي صَلاَةِ الْفَجْرِ الم تَنْزِيلُ السَّجْدَةَ ، وَهَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ 

(H.R.Bukhari)

Seputar "Yaasin" dan "Yaasin Fadhilah"

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَءُوا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ

As-Suyuthi menilai hadits hasan dalam al-Jami’ ash-Shaghir [no. 1344]

مَنْ قَرَأَ يَس يُرِيدُ بِهَا وَجْهَ اللهِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ فاقْرَءُوها عند مَوْتَاكُمْ

(H.R al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar yang dinilai as-Suyuthi shahih)

Catatan : 

Mencampur bacaan do'a-do'a dalam surat yasin hukumnya boleh.. 
Pencetusnya adalah Syaekh al-Buni dalam kitab al-Fawaid hal.5. 
Ketentuan ini sebagaimana diperkenankan mencampur al-Qur'an dengan tafsir 
( lihat al Fatawi al-Haditsiyah karya Ibnu Hajar hal. 331 ).

Keutamaan Surat Yasin

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَقْرَأُ فِي الْجُمُعَةِ فِي صَلاَةِ الْفَجْرِ الم تَنْزِيلُ السَّجْدَةَ ، وَهَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ 

(H.R.Bukhari)[1]

قال النبي صلى الله عليه و سلم : إن لكل شيء قلبا وقلب القرآن يس ومن قرأ يس كتب الله له بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات 

(H.R. Turmidzi [2])

قال رسول الله ـ صلى الله عليه و سلم من قرأ يس في ليلة أصبح مغفورا له 

(H.R. Abu Ya’la)[6]

وَ يس قَلْبُ الْقُرْآنِ، لا يَقْرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيدُ اللَّهَ وَالدَّارَ الآخِرَةَ إِلا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ 

(H.R. Thabrani)[7]

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"مَنْ قَرَأَ يس فِي يَوْمٍ أَوْ لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ غُفِرَ لَهُ"، 

(Thabrany)[8]

عن عطاء بن أبي رباح قال بلغني ان رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : من قرأ يس في صدر النهار قضيت حوائجه 

(H.R. al-Darimy)[10]

من قرأ سورة يس وهو خائف أمن أو سقيم شفي أو جائع شبع 

 (H.R. al-Harits bin Abu Usamah dalam Musnadnya secara marfu’)[11]
Al-Manawi berkata :

وقد تواترت الآثار بجموم فضائل يس

Artinya : Atsar sahabat mengenai mutiara-mutiara keutamaan Yasin datang secara mutawatir[12]

من سن فى الإسلام سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها بعده من غير أن ينقص من أجورهم شىء ومن سن فى الإسلام سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أوزارهم شىء 

 (H. R. Imam Muslim)

[1] Bukhari, Shahih al-Bukhari, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 5, No. hadits : 891
[2] Turmidzi, Sunan Turmidzi, Maktabah Syamilah, Juz. V, Hal. 162, no.2887
[3] Al-Darimy, Sunan al-Darimy, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 548
[4]Al-Bazar, Musnad al-Bazar, Maktabah Syamilah, Juz.. XIII, Hal 479
[5] Turmidzi, Sunan Turmidzi, Maktabah Syamilah, Juz. V, Hal. 162
[6] Abu Ya’la, Musnad Abu Ya’la, Maktabah Syamilah, Juz. XI, Hal. 93, No. Hadits 6224
[7] Thabrany, al-Mu,jam al-Kabir Thabrani, Maktabah Syamilah, Juz. XV, Hal. 166
[8] Thabrany, al-Mu,jam al-Kabir Thabrani, Maktabah Syamilah, Juz 19, Hal 62
[9] Al-Haitsamy, Majma’ al-Zawaid, Maktabah Syamilah, Juz. VI, Hal. 477
[10] Al-Darimy, Sunan al-Darimy, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 549
[11] Al-Manawi, Faidhul Qadir, Maktabah Syamilah, Juz. II, hal. 650
[12] Al-Manawi, Faidhul Qadir, Maktabah Syamilah, Juz. II, hal. 650
Al-Manawi, Faidhul Qadir, Maktabah Syamilah, Juz. II, hal. 650

Tidak ada komentar:

Posting Komentar