Sabtu, 24 Januari 2015

Dicabut Nyawanya dengan lembut untuk orang beriman

MENGINGAT MAUT atau KEMATIAN
Dinukil dari Kitab Tambihul Ghofilin Abul Laits As Samarqondi

وَرُوِيَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى مَلَكَ الْمَوْتِ عِنْدَ رَأْسِ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " ارْفُقْ بِصَاحِبِي فَإِنَّهُ مُؤْمِنٌ، فَقَالَ أَبْشِرْ يَا مُحَمَّدُ؛ فَإِنِّي بِكُلِّ مُؤْمِنٍ رَفِيقٌ، وَاللَّهِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي لَأَقْبِضُ رُوحَ ابْنِ آدَمَ فَإِذَا صَرَخَ صَارِخٌ مِنْ أَهْلِهِ قُلْتُ: مَا هَذَا الصُّرَاخُ، فَوَاللَّهِ مَا ظَلَمْنَاهُ وَلَا سَبَقْنَا أَجَلَهُ، وَلَا اسْتَعْجَلْنَا قَدَرَهُ،

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra, :
bahwa Nabi shollallohu alaihi wasallam melihat Malaikat Maut dihadapan seorang sahabat Anshor, lalu Nabi shollallohu alaihi wasallam berkata padanya :
" lembutlah kepada Sahabatku ini, sesungguhnya dia adalah orang yang beriman" lalu Malaikat maut jawab : " sampaikanlah berita gembira ini wahai Muhammad, sesungguhnya aku selalu berlaku lembut kepada semua orang beriman,
demi Allah , ya Muhammad, sesungguhnya aku mencabut ruh Manusia lalu terdengar teriakan-teriakan dari keluarganya, saya bingung apa maksud teriakan-teriakan ini,
demi Allah aku tidak sedikit pun berbuat dzalim kepadanya, dan tidak pula aku mendahului ajalnya, atau buru-buru mencabut nyawanya,

فَمَا لَنَا فِي قَبْضَةٍ مِنْ ذَنْبٍ، فَإِنْ تَرْضَوْا بِمَا صَنَعَ اللَّهُ تُؤْجَرُوا وَإِنْ تَسْخَطُوا أَوْ تَجْزَعُوا تَأْثَمُوا وَتُؤْزَرُوا وَمَا لَكُمْ عِنْدَنَا مِنْ عُتْبَةٍ، وَإِنَّ لَنَا عَلَيْكُمْ لَبَقِيَّةً وَعَوْدَةً، فَالْحَذَرَ الْحَذَرَ، وَمَا مِنْ أَهْلِ بَيْتِ شَعْرٍ أَوْ مَدَرٍ فِي بَرٍّ أَوْ بَحْرٍ إِلَّا وَأَنَا أَتَصَفَّحُ وُجُوهَهُمْ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، حَتَّى إِنِّي لَأَعْرِفُ صَغِيرَهُمْ وَكَبِيرَهُمْ، وَأَعْرَفُ مِنْهُمْ بِأَنْفُسِهِمْ، وَاللَّهِ يَا مُحَمَّدُ لَوْ أَنِّي أَرَدْتُ أَنْ أَقْبِضَ رُوحَ بَعُوضَةٍ مَا قَدِرْتُ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى يَكُوَن اللَّهُ تَعَالَى هُوَ الْآمِرُ بِقَبْضِهَا ".

kami mencabut nyawa hanya bila kami diperintah, maka jika kalian ridho terhadap apa-apa yang sudah Allah kehendaki terjadi maka kalian akan mendapat pahala, namun jika kalian marah-marah atau kalian tidak sabar menghadapinya maka kalian berdosa, cercaan kalian kepada kami tidaklah ada gunanya, karena kami pasti akan terus mendatangi kalian, maka hati-hatilah, tidak ada dari penghuni rumah di daratan maupun dilautan kecuali aku selalu mengusap wajah mereka 5x tiap sehari -semalam, hingga aku mengetahui masa kecil mereka hingga masa tua mereka , dan saya lebih mengetahui diri mereka daripada mereka mengetahui diri mereka sendiri,
demi Allah, ya Muhammad jikalau aku hendak mencabut nyawa seekor nyamuk pun aku tak sanggup melakukannya hingga Allah Ta'ala memberi perintah agar nyawanya dicabut "

وَرَوَى أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى أُنَاسًا يَضْحَكُونَ
قَالَ: «أَمَا إِنَّكُمْ لَوْ أَكْثَرْتُمْ مِنْ ذِكْرِ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ لَشَغَلَكُمْ عَمَّا أَرَى» .
ثُمَّ قَالَ: «أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ» ، ثُمَّ قَالَ: «إِنَّمَا الْقَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النِّيرَانِ»

dan Abu Sa'id al-Khudri Ra, meriwayatkan, bahwa Nabi shollallohu alaihi wasallam pernah melihat orang-orang ketawa-ketiwi, beliau berkata:
" kalian kalau banyak-banyak mengingat perusak kenikmatan, pastilah ia akan membuat kalian sibuk dari apa-apa yang aku lihat"
kemudian Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda :
" kalian banyak-banyaklah mengingat mati "
kemudian beliau bersabda :
" sesungguhnya kubur adalah taman dari taman-taman surga atau jurang dari jurang-jurang neraka "

وَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لِكَعْبٍ: يَا كَعْبُ حَدِّثْنَا عَنِ الْمَوْتِ قَالَ: إِنَّ الْمَوْتَ كَشَجَرَةِ شَوْكٍ أُدْخِلَتْ فِي جَوْفِ ابْنِ آدَمَ فَأَخَذَتْ كُلُّ شَوْكَةٍ بِعِرْقٍ مِنْهُ، ثُمَّ جَذَبَهَا رَجُلٌ شَدِيدُ الْقُوَى، فَقَطَعَ مِنْهَا مَا قَطَعَ وَأَبْقَى مَا أَبْقَى.

diriwayatkan bahwa Umar bin Khathab ra bertanya kepada Ka'ab :
" wahai Ka'ab ,ceritakanlah kepada ku tentang kematian"
Ka'ab menjawab : " sesungguhnya maut itu seperti sebatang pohon berduri yang dimasukkan ke dalam badan Manusia, lalu semua duri-durinya nempel bercampur dengan urat, kemudian ditariklah pohon duri itu oleh seseorang yang sangat kuat, (setelah ditarik) maka duri yang lemah terputus sedangkan duri yang kuat masih tersisa (didaging)".

wallohu a'lam.

تنبيه الغافلين
أبو الليث السمرقندي
Semoga Allah melindungi kita dari sakarotil maut...
Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar