Rabu, 26 Juli 2017

Filosofi Hitungan Jawa


Orang islam mana yg menyatakan ILMU JAWA itu sesat..!!!!


Ngeluruk tanpo bolo. Sakti tanpo aji2. Menang tanpo ngasorake. Itu semua jg ajaran Kanjeng Nabi SAW dan pernah dipraktekan Gus Dur.


ORANG WAHABI ITU SAMA DGN NASRANI YAITU BUTA HAKEKAT
Ziarah menghadap kubur di sangka menyembah kubur
Mencium kaki ortu di sangka menyembah ortu
Solat menghadap ka'bah di sangka menyembah ka'bah
Mencium hajar aswad di sangka menyembah batu



"Akeh wong kang biso ngaji, tapi sitik wong kang biso ngajeni".
 


#I_LOVE_NU

FILOSOFI JAWA

Filosofi bilangan dalam jawa. Dalam bahasa Indonesia :

21 Dua Puluh Satu,
22 Dua Puluh Dua,...s/d
29 Dua Puluh Sembilan.
Dalam bhs Jawa tidak diberi nama Rongpuluh Siji,
Rongpuluh Loro, dst; melainkan  Selikur, Rolikur,...s/d Songo Likur.

Di sini terdapat satuan LIKUR
Yang merupakan kependekan dari (LIngguh KURsi), artinya duduk di kursi.

Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “TEMPAT DUDUKNYA”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya;

Ada penyimpangan pada bilangan 25, tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE.
SELAWE = (SEneng-senenge LAnang lan WEdok).

Pada usia tersebut merupakan Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan.
Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten). Mengarungi bahtera kehidupan rumahtanga dengan bekerja, mendidik anak, dll.

Kemudian hitungan berlanjut Ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50.
Setelah Sepuluh, Rongpuluh,
Telung Puluh, Patang puluh,
mestinya Limang Puluh.

Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET.
SEKET (SEneng KEthunan : suka memakai Kethu/tutup kepala topi/kopiah).

Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala bisa utk menutup botak atau rambut yg memutih karena semirnya habis...
Di sisi lain bisa juga Kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sdh lebih taat beribadah...!

Pada usia 50 th mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi untuk bekal memasuki kehidupan akherat yg kekal dan abadi...!.

Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem
Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK.

SEWIDAK (SEjatine WIs wayahe tinDAK).
Artinya : sesungguhnya sudah saatnya pergi. Sudah matang... Hrs sdh siap dipanggil menghadap Tuhan..

Semoga bermanfaat smoga tetap sehat semangat walau meh SEWIDAK

*Yg merasa sewidak punjuL tidak boleh complain.... sambiL nutup kamus bahasa jawa.....yang gak bs bahasa jawa jangan nangis....

#--ELING lan WASPODO--#

Catatan :

Boleh berdo'a mohon panjang umur

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, Nabi Muhammad Shallallhu ‘Alaihi Wassallam berkata: “Umur umatku antara 60 dan 70 tahun, sedikit dari mereka yang melampauinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Kebanyakan artikel mengenai Panjang Umur ini menuliskannya masih samar-samar tidak ada ketegasan pelarangannya, dan bahkan ada pula yang membolehkannya.

وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ

"Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan".(Al-Baqarah:096)

وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَفَلَا يَعْقِلُونَ

"Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya) . Maka apakah mereka tidak memikirkan?"(Yassiin:068)

Meminta panjang umur selama dalam ketaatan itu diperbolehkan,sebaik baik kamu adalah yang panjang umurnya dan banyak pahalanya.(hadits riwayat bukhari muslim).dan ayat tersebut harus ditafsirkan secara luas karena sudah dinasikh dengan ayat Allah menghapus dan menetapkan apa yang dia kehendaki...

Dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a untuknya:

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَأَطِلْ حَيَاتَهُ – وفي رواية: وَأَطِلْ عُمُرَهُ -، وَاغْفِرْ لَهُ [الأدب المفرد للبخاري: صححه الألباني]

"Ya Allah .. perbanyaklah harta dan anaknya, panjangkanlah kehidupannya (umurnya), dan ampuni dosanya!". [Al-Adab Al-Mufrad: Sahih]

Ada yang mengatakan umurnya sampai 103 tahun, ada juga yang mengatakan 107 tahun. [Siyar A'lam An-Nubala' 3/406]

Abdullah bin Busr radiyallahu 'anhu berkata: Seorang A'rabiy bertanya: Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling baik?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:

«مَنْ طَالَ عُمُرُهُ، وَحَسُنَ عَمَلُهُ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]

"Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya". [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Dalam riwayat lain; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:

«طُوبَى لِمَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ» [حلية الأولياء: صححه الألباني]

"Surga Thuba bagi orang yang panjang umurnya dan baik amalannya". [Hilyatul Auliya': Sahih]

Allah sudah menetapkan umur manusia, jadi hanya golongan iblis yang meminta umur panjan dan di panjangkan karena untuk berbuat jahat menggoda menusia, kita boleh berdo[a dan mendoakan seseorang panjang umur untuk berberbuat baik, tapi semua dikembalikan kepada Allah SWT, karna Allah telah menetapkan umur ciptaannya saat akan di ciptakan....
Namun dengan do'a Allah pun kuasa merubah ketetapanya.

Dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an, Allah berfirman bahwa Iblis, termasuk yang diberi tangguh atas permintaan panjang umur yang dikabulkan oleh Allah sampai hari kebangkitan, dalam QS Al A’raaf 7:14-15, Iblis yang memintakan pertangguhan umur sampai hari kiamat, dan Allah mengabulkan permintaan Iblis la’natullah,

14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya[ ] sampai waktu mereka dibangkitkan".
15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh."
QS Al Hijr 15:36.
 
DO'A Itu Senjata Mukmin(Ado'a silahul mukminin)

1. Do'a merupan ibadah
2. Do'a sebangai senjata

Dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wa sallam menjelaskan bahwa taqdir yang Allah Ta’aala telah tentukan boleh berubah. Dan faktor yang dapat mengubah taqdir ialah doa seseorang.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ (الترمذي)

Bersabda Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wa sallam:
“Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah Ta’ala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.”
(HR Tirmidzi 2065)
 
Berdo'a manusia wajib ihtiyar dan berusaha 

"Usaha tanpa do'a adalah sombong, Do'a tanpa usaha adalah omong kosong"
 
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar