Rabu, 04 Januari 2017

NU dan Muhammadiyah maulai tersingkir dari NKRI, waspadalah

Untuk bahan "tabayyun", telaah, klarifikasi, introspeksi dan diskusi, mohon dpt dibaca artikel dibwah ini:
WASPADA, NU DAN MUHAMMADIYAH MULAI TERSINGKIR OLEH ISLAM TRANS-NASIONAL

Upaya Terselubung Islam "Anyaran" Dirikan Khalifah Daulah Islamiyah

1. Siapa di Indonesia yg tak kenal @Nahdlatul Oelama dan Muhammadiyah? Di atas kertas, merekalah dua organisasi Islam terbesar di RI
2. Sekitar 85 juta umat Islam di Indonesia adalah NU, dan 50 juta Muhammadiyah. Artinya, sekitar 65 % seluruh penduduk muslim Indonesia
3. Ini jumlah yg besar, tp dlm kenyataannya, tampaknya 135 juta anggota NU dan Muhammadiyah hanya sebatas besar di angka statistik semata
4. Buktinya? Lihat bagaimana NU dan Muhammadiyah tidak bsa lagi memegang kepemimpinan ummat
5. Ummat justru dikendalikan oleh pergerakan Islam Trans-Nasional yg di Indonesia telah menjelma dlm wujud Islam “anyaran/baru”
6. Mereka adalah penerus gagasan Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tharir yg ingin mendirikan Khalifah Daulah Islamiayah
7. Pelan2, mereka terus menggerus kepemimpinan NU dan Muhammadiyah yg masih setia dengan Pancasila dan NKRI
8. Knp itu bisa terjadi? Krn kelompok Islam "anyaran" itu justru dibiarkan tumbuh subur di era SBY (2004-2014)
9. Dlm 10 th itu, kelompok Islam Trans-Nasional banyak dapatkan ruang hidup, dapatkan subsidi dan jg difasilitasi utk tumbuh
10. Dg cara itu, kelompok Islam Trans-Nasional makin besar
Mereka mulai motong kaki NU dan Muhammadiyah di Mesjid, pengajian, dan sekolah
 11. Awalnya Islam Trans-Nasional hanyalah kelompok kecil yg mulai hadir pd era tahun 1970-an
12. Di era Orde Baru mereka masih tiarap, tapi setelah reformasi mereka mulai unjuk gigi
13. Melihat tren ini, SBY justru membiarkan kelompok ini utk bergerak dan mengakomodasi mereka utk memperkuat kekuasannya
14. Akhirnya, kelompok trans nasional tumbuh, bantuan asing dari timur tengah, dana Wahabi mengalir deras bersamaan dg fasilitasi dari SBY
15. Selama 10 tahun cukup untuk mereka membesar dengan dana asing yang tidak ber-seri (sangat banyak)
16. Mari kita lihat satu-persatu para Islam Trans-Nasional yg mulai membuat NU dan Muhammadiyah gigit jari
17. Pertama, Ikhwanul Muslimin atau yang sering dikenal dengan nama Moslem Brotherhood kalau di luar negeri
18. Didirikan di Mesir pada Maret 1928, saat ini mereka menyebar di 70 negara dengan menggunakan methode Halaqah
19. Gerakan Ikwan terbelah mjd dua arus utama: Ikhwan Tarbiyah yg menjadi cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera
20. Serta Ikhwan Jihad yg gunakan kekerasan yg jadi embrio Jamatul Muslimin, Jama’ah Islamiayah dan Jamaah Jihad yg berujung pd Al Qaeda
21. Di Indonesia, Ikhwanul Muslimin dideklarasikan tahun 1994, lebih banyak gerak di kelompok Tarbiyah SMA dan Perguruan Tinggi (LMD/ LDK)
22. Setelah reformasi, mereka berubah bentuk jadi Komite Aksi Muslim Indonesia, lalu berubah jadi Partai keadilan dan selanjutnya jadi PKS
23. Tujuan utama Ikhwan Tarbiyah yaitu membentuk Daulah Islamiyah dengan cara non kekerasan
24. Mereka manfaatkan instrumen demokrasi dg dirikan partai dan merebut kursi di Parlemen untuk wujudkan cita2 Daulah Islamiyah
25. Mereka turut bentuk jaringan Ikhwan Tarbiyah seluruh dunia, yaitu The International Forum for Islamic Parliaments (IFIP)
26. IFIP pernah adakan pertemuan di Indonesia tahun 2007 di Jakarta, bahkan Jakarta ditetapkan sbg Sekretariat IFIP
27. Waktu itu SBY dengan bangga membuka acara IFIP di Jakarta
m.tempo.co/read/news/2007
28. Sedangkan Ikhwan Jihadi atau Ikhwan sayap radikal muncul di Indonesia setelah dipicu oleh perang Afghanistan
29. Dan gerakan ini menemukan bahan baku pada aktivis Darul Islam Indonesia (DII).
Kelompok ini jg dirikan Jammaah islamiyah (JI) pada 1991
30. Tujuan utamanya: Mendirikan Khilafah Islamiyah dengan menggunakan metode kekerasan
allaboutwahhabi.blogspot.co.id/2011/09/mengen
31. Kedua, adalah Hizbut Tahrir yg menolak konsep demokrasi dan menekankan tentang paham kekhalifahan
32. HTI jelas tidak menerima NKRI dan Pancasila
HTI jg tidak mau hormat bendera merah Putih
muslimedianews.com/2014/08/ustadz
33. Metode perjuangan HTI adalah kaderisasi, sosialisasi dan merebut kekuasaan
34. Gerakan HT di Indonesia berawal dari aktivis masjid kampus Mesjid Al-Ghifari, IPB Bogor yg disebarkan melalui halaqah2
35. Kader-kadernya HTI aktif melakukan sosialisasi dan kaderisasi dengan memanfaatkan Masjid2
36. Sejalan dengan gerakan Tarbiyah, mereka juga lakukan kaderisasi ke sekolah dan kampus-kampus, selain mengajak ke pengajian HT Indonesia
37. Karakter dari HTI : angkat isu struktural dan global, bahaya kapitalisme, dominasi USA serta sistem ekonomi dan politik alternatif
38. Jawaban mereka (HTI) hanya satu: ganti NKRI dengan sistem Khalifah
Bagi mereka Khalifah adalah harga mati!!!
39. Ketiga adalah gerakan Salafi Dakwah dan Salafi Sururi yg berkembang dengan bantuan dana pemerintah Arab Saudi
40. Awalnya mereka adalah alumni Lembaga Ilmu pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA)
Perkembangan mereka berbasis pesantren
41. Keempat adalah Syiah yg berkembang setelah Revolusi Islam Iran tahun 1979 dan menyebarnyanya alumnus Qum
42. Di Indonesia muncul dua organsiasi Syiah:
pertama, Lembaga Komunikasi Ahlul Bait yg merupakan wadah alumni Al Qum
43. Organisasi kedua tergabung dalam IJABI yg lebih berkiblat ke Ayatollah Sayyed Mohammad Hussein Fadlallah
44. Pengikut Syiah keturunan Arab lakukan bertaqiyah (sikap menyembunyikan diri)
Jaringan Syiah yg kuat ditemukan di Jatim dan Pekalongan
45. Di era SBY, perkembangan Syiah dianggap ancaman ol kelompok Sunni termasuk Tarbiyah dan HTI krn Iran sangat mengganggu kep. Arab Saudi

46. Inilah yg membuat kelompok Wahabi justru menyerang kelompok Syiah dan Ahmaddiyah

47. Skali lg demi dukungan, menyingkirkan NU dan Muhammadiyah, maka jaringan SBY fasilitasi konflik Sunni-Syiah ini
48. Kelima adalah Jamaah Tablig juga masuk kategori gerakan trans-nasional
49. Jamaah Tablig ini berpusat di perkotaan dan bersifat non-politis.
Anggotanya kurang lebih 20.000 orang
50. Dlm 10 tahun di era SBY, gerakan Islam Trans-Nasional banyak menggerogoti basis2 organisasi massa
51. Masjid2 NU dan Muhammadiyah mulai dikuasai oleh Ikhwan dan HTI.
Jemaah Tabliq menggerogoti beberapa basis penting NU di perkotaan
52. Sedangkan gerakan Salafi mengambil jemaah @Nahdlatul Oelama puritan dg pendekatan pesantren
53. Jd strategi kuasai Mesjid dr kelompok Trans-Nasional relatif berhasil
Dg cara itu mereka menguasai Marbot, takmir sampai pendakwah
54. Aktivitas mesjid digunakan untuk halaqah para Ikhwan dan HTI
55. Selain itu para Ikhwan Tarbiyah (PKS) dan HTI aktif juga bergerak di sekolah dan perguruan tinggi
56. Mereka masuk melalui dua cara: pertama, melakukan kaderisasi yg sangat agresif di forum Kerohanian Islam (Rohis)
57. Kader2 mereka aktif mendekati pelajar dan mahasiswa dengan pendekatan emosional, empati dalam Liqo
58. Dan selanjutnya mengajak bergabung dlm Halaqah
Jaringan kaderisasi seperti bergerak berjenjang dalam model sel-sel kecil
59. Tentu ini mengherankan karena model kerja sel kecil ini awal muasalnya diciptakan oleh komunis internasional
60. Pdhl kita tahu, kelompok Islam Trans-Nasional gaungkan anti-komunis, tapi cara penguatan jaringan ala komunis ternyata mereka pakai juga
61. Dg kaderisasi di perguruan tinggi, gerakan Tarbiyah pelan2 masuk ke sektor negara jadi PNS, anggota TNI, Polri dan profesional
62. Di era SBY mereka juga menikmati fasilitasi beasiswa dan tugas belajar ke luar negeri
63. Di luar negeri mereka aktif membangun jaringan dan semakin terbentuk setelah kembali ke tanah air
Joxzin Jogja
64. Mereka kemudian mulai menguasai Mesjid kementerian/BUMN dengan pendakwah dari kader Tarbiyah dan HTI

65. Dakwah lain yg dikembangkan adlh melalui media dan medsos
Kelompok ini aktif mengisi acara dakwah di TV maupun radio @RRI TVRI Nasional

66. Di era SBY mereka diberi ruang gerak karena SBY mengangkat Menteri Kominfo yang kader PKS @tifsembiring

67. Dengan penguasaan kementerian Kominfo oleh Tarbiyah, mereka mengendalikan media resmi seperti TVRI, RRI dan Antaralain termasuk Radio-radio.

68. Dan menempatkan kader mereka di posisi eselon 1 sampai 3 untuk jaga kontrol internet dan medsos
69. Mereka juga agresif menyediakan jasa Ustad-Ustad untuk mengisi pengajian-pengajian komunitas Islam
70. TV yg memerlukan penceramah agama juga disediakan oleh mereka secara gratis
Dan juga melakukan dakwah melalui pengajian di radio2
71. Di media sosial mereka juga berjaya
Pendekatan pada generasi muda dilakukan melalui media sosial baik WA Groups, BBM maupun SMS
72. Hal ini membuat metode dakwah dari @NahdlatulOelama dan @muhammadiyah menjadi ketinggalan kereta
73. Bahkan para Islam Trans-Nasional sudah membentuk pasukan dunia maya (cyber army) di medsos
74. yg bukan hy sebarkan dakwah ala Tarbiyah dan HTI tapi jg sebarkan fitnah dg bungkus dalih agama untuk mulai serang kelompok lawan mereka
75. Kelompok Trans nasional terutama Ikhwan dan HTI mulai ubah strategi dg membuat aliansi strategis antar kelompok Islam dg berbagai nama
76. Bisa menggunakan Forum Umat Islam (FUI) ataupun Front-front Aksi yg bersifat taktis seperti GNPF-MUI
77. Dengan cara itu, mereka tidak terkungkung oleh dominasi kepemimpinan @NahdlatulOelama dan @muhammadiyah
78. Upaya menggerogoti kepemimpinan NU dan Muhammadiyah juga dilakukan SBY dengan membentuk Majelis Dzikir Nurussalam
79. Dg bentuk kelompok ini, SBY ingin punya kendali langsung atas massa Islam tanpa harus bernegoisasi dg NU dan Muhammadiyah
80. Cara ini jg berkembang sejalan dg tren maraknya Habib dirikan kelompok Dzikir yg pengikutnya ribuan
81. Kegiatannya sekilas hanya berdizikir, namun dengan acara itu, bisa jadi ajang baru untuk melakukan konsolidasi massa terutama anak2 muda
82. Alasan itu yg melatar belakangi SBY memobilisasi Majelis Dzikir Nurussalam yg dipimpin oleh Utun Tarunadjaja pada thn 2000
83. Yayasan Majelis Dzikir Nurussalam disebut sebagai mesin politik dan mesin uang tim sukses SBY
nasional.inilah.com/read/detail/25
84. Kelompok Trans-Nasional melanjutkan aksinya menggerogoti kepemimpinan NU dan Muhammadiyah
85. Dengan cara merebut kepengurusan organisasi fatwa seperti Majelis Ulama Indonesia
86. Dengan menancapkan pengaruh di MUI maka mereka bisa memberikan legitimasi pada aksi yg dipakai dengan bekal fatwa MUI
87. Mereka memanfaatkan kelengahan NU dan Muhammadiyah pasca berpulangnya KH Sahal Mahfud
88. Dien Syamsudin dan KH Mahruf Amin yg menggantikan Sahal Mahfud justru lebih bersikap oportunis pada kelompok Trans-Nasional
89. Dua orang pengganti Sahal ini dikenal punya nafsu politik yg tinggi dan sptnya rela meninggalkan Muhammadiyah dan NU demi posisi politik
90. Dengan penguasaan MUI ditambah dengan terbentuknya Front aksi, maka kelompok Trans-Nasional berhasil merebut kepemimpinan umat Islam
91. kelompok Trans-Nasional berhasil merebut kepemimpinan umat Islam dari NU dan Muhammadiyah, serta bisa kendalikan agenda politik keumatan
92. Ini yg jelaskan knapa kelompok Trans-Nasional setir ummat utk kep. politik ideologi, yakni terwujudnya Daulah Islamiyah dan Kekhalifahan
93. Berbagai cara mereka gunakan untuk menguji kepemimpian mereka (kelompok islam trans-nasional)

94. Mulai safari Maulid Nabi ke berbagai daerah, salat subuh berjamaah sampai dengan pengumpulan dana untuk bergerak

95. Terakhir ada upaya untuk kumpulkan dana untuk danai kelompok teroris di Suriah
cnnindonesia.com/nasional/20161
96. Demi persatuan aksi Daulah Islamiyah dan Kekhalifahan, para Islam Trans-Nasional terpaksa mau terima Rizieq sebagai pemimpin gerakan
97. Walaupun kelompok islam trans-nasional ini tahu, bahwa Rizieq FPI dibesarkan oleh elit tentara
98. Tapi mereka tahu jg tahu kelemahan Rizieq yg mudah dibeli oleh elit politik dan punya sejumlah “cacat” yg bs stiap saat utk disingkirkan
99. @syihabrizieq didorong-dorong masuk perangkap makar
Setelah itu gantian kelompok Ikhwan dan HTI yg akan memimpin

100. Kelompok islam trans-nasional sudah siap mengganti Pancasila dan NKRI dengan Negara Khalifah Daulah Islamiyah
101. Sekali lagi, kepemimpinan NU dan @muhammadiyah semakin jauh disisihkan secara sistematis
102. Entah apakah NU dan Muhammadiyah merasa “tertampar” dengan berbagai aksi Islam Trans-Nasional belakangan
103. Atau mungkin NU dan Muhammadiyah msh blm sadari ini? Mereka masih mrasa posisinya aman walau nyatanya sdh berdiri di atas batang lidi?
104. Ketika kepemimpinan NU dan Muhammadiyah jatuh, maka jatuh pula NKRI dan sangat mudah digantikan dg Negara Khilafah Daulah Islamiyah
105. Semoga kita Indonesia masih bisa berharap munculnya kembali kepemimpinan ummat Islam di tangan NU dan Muhammadiyah demi tegaknya NKRI

Matur nuwun sederek sedoyo masyarakat,

Jangan pernah lelah mencintai keragaman Indonesia dalam balutan NKRI.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar