9 Alasan Mengapa Harus Fanatik Kepada NU
DutaIslam.Com - Saya sering menerima kritikan supaya jangan
terlalu fanatik atau fanatik buta dengan NU (Nadlatul Ulama) dan dengan
berbagai alasan dikemukakan. Intinya kebanyakan yang saya tangkap dari
semua kritikan dan alasan itu adalah supaya saya tidak lagi berada di
jalur NU yang menurut mereka NU itu sudah melenceng, sudah bengkok dan
sebutan lainnya.
Dan, sekarang saya mau menanggapi atau mengklarifikasi kenapa saya sangat fanatik terhadap NU:
1. Karena NU dianugerahkan oleh Allah untuk Indonesia lewat para wali Allah. (Baca: NU Lahir Untuk Indonesia)
2. Kontribusi NU terhadap kemerdekaan sangat besar bagi Indonesia dan
tetap konsisten menjaga kedamaian, menjaga persatuan dan kesatuan
seluruh ummat tidak hanya untuk ummat Islam saja, tapi semua umat di
Indonesia (catatan penting).
3. Fanatik terhadap NU itu tidak merugikan orang lain, kelompok,
golongan, ajaran atau firqah yang lain. Karena NU tidak mudah untuk
menyesat-nyesatkan atau mengkafir-kafirkan kelompok atau ajaran yang
lain.
4. Kenapa saya fanatik terhadap NU karena NU tidak hanya menjunjung tinggi ukhuwah islamiyyah tapi juga ukhuwah basyariyyah (persaudaraan seluruh umat).
5. NU itu sebagai mayoritas umat Islam (as-sawadul a'dham) yang menganut ajaran ahlussunah wal jama'ah.
6. Selalu konsisten menjaga tradisi dan amaliyah ulama salaf yang sanadnya sampai kepada Rasulullah SAW.
7. NU adalah organisasi Islam yang lahir dari bumi pertiwi. Jadi NU akan
selalu bersama negara. "Hubbul wathan minal iman". NKRI Harga Mati.
8. NU mempunyai konsep pendidikan Islam yang mengedepankan adab menerapkan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin sehingga tidak ada lulusan pesantren NU yang menjadi teroris.
9. Ini yang paling penting kenapa saya fanatik terhadap NU karena "NU saklawase".
Dan masih banyak alasan yang lain kenapa saya sekarang sangat fanatik
terhadap NU (Nahdlatul Ulama) tapi saya rasa ini sudah lebih dari cukup.
Sekarang saran saya untuk mereka, silakan pilih jalannya sendiri. Toh
itu akan dipertanggungjawabkan masing-masing nanti. Yang penting tidak
merugikan orang lain itu sudah baik. Tapi saya menyarankan untuk kondisi
sekarang, ikutilah NU. [dutaislam.com/ab]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar